Uang Kartal dan Giral: Pengertian, Perbedaan, Ciri, Jenis, Kelebihan, Contoh , Serta Kekurangannya
Uang Giral |
Pengertian Uang Giral
Uang giral adalah uang yang disimpan pada bank atau rekening koran bank yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan perantara seperti cek, bilyet giro, ataupun perintah bayar tertentu. Uang giral umumnya diterbitkan oleh bank sehingga ada syarat untuk memilikinya dan tidak bisa digunakan untuk melakukan transaksi secara bebas.
Ada pula yang mengartikan uang giral sebagai uang yang diterbitkan oleh Bank Umum dalam bentuk surat berharga dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Jenis uang ini tidak berwujud seperti uang pada umumnya, namun hanya berupa saldo tagihan bank. Di era milenial sekarang ini, uang giral justru lebih diminati dari pada uang kartal karena dianggap lebih aman, simpel, dan praktis tidak perlu membawa uang cash seperti uang kartal.
Dalam pembuatannya, uang giral mengalami tiga proses yaitu: primary deposit dimana nasabah menyetorkan uang kartalnya ke Bank untuk dicatat dalam rekening koran miliknya sebagai simpanan di Bank. Kedua, Loan Deposit dimana seorang nasabah meminjam uang ke Bank, dan uang tetap dibiarkan didalam rekening koran miliknya. Ketiga
Uang giral adalah uang yang disimpan pada bank atau rekening koran bank yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan perantara seperti cek, bilyet giro, ataupun perintah bayar tertentu. Uang giral umumnya diterbitkan oleh bank sehingga ada syarat untuk memilikinya dan tidak bisa digunakan untuk melakukan transaksi secara bebas.
Ada pula yang mengartikan uang giral sebagai uang yang diterbitkan oleh Bank Umum dalam bentuk surat berharga dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Jenis uang ini tidak berwujud seperti uang pada umumnya, namun hanya berupa saldo tagihan bank. Di era milenial sekarang ini, uang giral justru lebih diminati dari pada uang kartal karena dianggap lebih aman, simpel, dan praktis tidak perlu membawa uang cash seperti uang kartal.
Dalam pembuatannya, uang giral mengalami tiga proses yaitu: primary deposit dimana nasabah menyetorkan uang kartalnya ke Bank untuk dicatat dalam rekening koran miliknya sebagai simpanan di Bank. Kedua, Loan Deposit dimana seorang nasabah meminjam uang ke Bank, dan uang tetap dibiarkan didalam rekening koran miliknya. Ketiga
Ciri ciri Uang Giral
Ada
beberapa hal yang menjadi pembeda antara uang giral dengan jenis uang
lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri-ciri uang
giral, diantaranya:
- Uang giral adalah jenis uang yang dapat diterbitkan oleh lembaga keuangan atau Bank Umum.
- Jenis uang ini berupa surat berharga, kode atau alat elektronik yang diterbitkan oleh Bank Umum.
- Walaupun bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi masyarakat juga tidak wajib untuk menerima dan menggunakan uang ini.
- Uang giral yang penggunaannya sah adalah yang hanya dijamin oleh lembaga keuangan atau Bank Umum yang menerbitkannya.
- Jenis uang ini tidak bisa digunakan untuk melakukan kegiatan transaksi jual-beli sehari-hari di masyarakat umum.
Kelebihan dan Kekurangan Uang Giral
Salah satu kelebihan uang giral
adalah memberikan keamanan bagi pemiliknya. Berbeda dengan uang giral,
yang jika hilang karena jatuh atau dicuri, maka pemilik dapat
menghubungi lembaga keuangan yang bersangkutan untuk melakukan
pemblokiran sehingga siapapun yang memegang uang giral tersebut tidak
dapat melakukan transaksi. Di sisi lain, ada juga beberapa kelemahan
dari uang giral. Misalnya penggunaan kartu debit dan kartu kredit tidak
dapat dilakukan di toko-toko yang tidak memiliki mesin Electronic Data
Capture (EDC).
Bentuk-Bentuk Uang Giral
Untuk
mengenali uang giral, kamu harus tahu apa saja bentuk-bentuk uang giral
yang ada dimasyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan pada beberapa
uraian berikut ini.
1. Cek
Yang
dinamakan cek merupakan sebuah surat perintah pembayaran pada pihak
bank agar membayar uang pada nama yang sudah tertera pada cek tersebut.
Jenis cek tersebut disebut sebagai cek atas nama. Jadi, orang yang dapat
mencairkan cek tersebut ialah orang yang namanya sesuai pada nama yang
ada diatas cek.
Selanjutnya ada jenis cek lain yang disebut
sebagai cek atas tunjuk. Jenis cek ini pihak bank harus membayar pada
siapa saja yang mencairkan cek ini. Jadi tidak ada nama tertera pada cek
tersebut, Cuma ada nominal uang yang tertera.
2. Giro
Selanjutnya
ialah uang giral berbentuk giro. Yakni surat perintah pada pihak bank
agar memindahkan uang pada rekening sebuah perusahaan ataupun orang yang
telah ditunjuk nasabah.
Contohnya saja A membeli sebuah barang
dari B dengan harga 500.000. pihak A dan juga pihak B sudah memiliki
simpanan pada bank. Saldo milik A sebesar 5 juta sedangkan saldo milik B
sebesar 3 juta. Sedangkan pihak A ingin membayarkan dengan menggunakan
bilyet giro.
Dia memerintahkan pihak bank agar memindah bukukan
uang 500.000 ke rekening B untuk keperluan membayar tadi. Sehingga
jumlah rekening A menjadi 4,5 juta sedangkan rekening B jadi 3,5 juta.
3. Transfer Telegrafis
Selanjutnya
ialah pembayaran melalui Transfer Telegrafis. Pada pembayaran ini
adalah pemindahan sejumlah uang antar rekening pada sebuah bank dengan
cepat. Cara ini paling banyak digunakan mengingat sekarang ini semakin
maju dan lebih aman menggunakan uang giral untuk bertransaksi.
Uang Kertal |
Pengertian Uang Kertal
Uang kartal adalah bentuk mata uang
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari terutama yang
berkaitan dengan transaksi jual beli. Uang kartal terdiri dari dua
bentuk yaitu logam dan kertas. Berdasarkan UU Bank Sentral No.13 Tahun
1968, uang kartal didefinisikan
sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib diterima masyarakat saat
melakukan transaksi jual beli. Pihak yang berwenang untuk mengeluarkan
uang kartal adalah Bank Indonesia. Uang ini memiliki bentuk dan nominal
yang sudah ditetapkan. Di Indonesia, nominal uang kartal terbesar adalah
uang kertas pecahan 100.000, dan nominal uang logam terbesar adalah
pecahan 1.000.
Kelebihan dan Kekurangan Uang Kartal
Bentuk uang kartal salah satunya
adalah uang yang terbuat dari kertas atau bahan sejenis kertas. Hal ini
membuat uang kertas memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan.
Sebagai jenis uang yang digunakan untuk bertransaksi sehari-hari, uang
kartal didesain untuk mudah dibawa saat bepergian. Namun penyimpanan
uang kertas harus ekstra hati-hati karena mungkin saja jatuh, terselip
di antara barang-barang lain atau tidak sengaja terendam di dalam cucian
pakaian karena lupa mengeluarkan uang tersebut dari saku.
Dari Segi Keamanan
Jika kita menyimpan uang kartal dan
mengalami kehilangan, kita hanya bisa membuat laporan kepada pihak
keamanan yang berwenang, namun akan sulit dilacak dan belum tentu bisa
kembali pada kita, mengingat pada uang tersebut tidak terdapat identitas
kita. Menyimpan uang kartal dalam jumlah yang banyak termasuk berisiko
tinggi untuk mengalami pencurian. Uang kartal akan mudah untuk segera
dibelanjakan dan berpindah tangan.
Ciri ciri Uang Kartal
Setelah
pengertian, selanjutnya kita bahas mengenai ciri-ciri uang kartal.
Berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri uang kartal, diantaranya
adalah:
- Uang kartal hanya dapat diteribitkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia).
- Uang kartal yang diterbitkan trediri dari bentuk uang kertas dan uang logam.
- Penggunaan jenis uang ini dijamin oleh undang-undang.
- Uang kartal wajib digunakan sebagai alat tukar yang sah dalam kegiatan transaksi jual-beli sehari-hari di masyarakat.
Jenis uang kartal Berdasarkan Bahan
Uang logam.
Uang
Logam dibuat dari emas atau perak. Emas dan perak memenuhi
syarat-syarat uang yang efisien karena keduanya cenderung memiliki harga
yang tinggi dan stabil serta mudah dikenali dan mudah diterima oleh
masyarakat. Selain dari itu, Emas dan perak tidak mudah musnah.
Uang logam memiliki dua macam nilai, yaitu nilai intrinsik (nilai bahan untuk membuat uang) dan nilai tukar (kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan barang)
Uang logam memiliki dua macam nilai, yaitu nilai intrinsik (nilai bahan untuk membuat uang) dan nilai tukar (kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan barang)
Sama
dengan uang kertas, uang logam juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan uang logam sebagai alat
pembayaran.
Kelebihan Uang Logam:
-
- Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama.
- Kualitas bahannya bisa dikontrol.
- Bentuknya kecil dan mudah dibawa jika dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
- Uang logam dapat berunyi ketika jatuh sehingga pemiliknya akan tahu.
Kekurangan Uang Logam:
-
- Lebih berat jika dibandingkan dengan uang kertas.
- Lebih sulit dibawa jika dalam jumlah yang banyak.
- Keterbatasan persediaan logam.
Uang Kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas yang didalamnya terdapat gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Terdapat penjelasan dalam UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dengan bentuk lembaran yang terbuat dari kertas atau bahan lainnya yang menyerupai kertas.
Uang
kertas sebagai uang kartal yang digunakan dalam pembayaran transaksi
memiliki kelebihan dan kekurangan, Berikut adalah kelebihan dan
kekurangan uang kertas sebagai alat pembayaran.
Kelebihan Uang Kertas:
-
- Uang kertas lebih praktis ketika digunakan karena lebih ringan dan masih tetap praktis meskipun dibawa dalam jumlah banyak.
- Dapat dibawa kemanapun dengan mudah karena bahannya yang ringan dan tipis
- Dapat dilipat dan disimpan dengan mudah.
Kekurangan Uang Kertas:
-
- Mudah melayang/ hilang karena bentuknya yang tipis dan ringan.
- Lebih rawan sobek, kusut, atau rusak apalagi jika sudah lama digunakan.
- Dapat terbakar dan habis.
- Lebih mudah untuk dipalsukan.
Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral
Berikut ini adalah perbedaan uang kartal dan uang giral.
-
Bentuk
Uang kartal adalah uang yang
sehari-hari kita gunakan. Bentuknya berupa kertas dan logam yang
memiliki nominal yang mengikat di masing-masingnya. Sedangkan uang giral
bentuknya lebih beragam. Bisa berupa kertas seperti cek, giro,
traveler’s cheque, atau berupa kartu seperti e-money, kartu kredit, dan
juga kartu debit. Uang giral juga dapat memiliki bentuk digital seperti
pada aplikasi-aplikasi pembayaran di handphone.
-
Sifat
Berdasarkan Undang–Undang, uang
kartal dengan mata uang Rupiah (Rp) adalah alat pembayaran yang wajib
diterima disetiap transaksi. Jadi semua penjual yang ada di Republik
Indonesia wajib menerima uang kartal sebagai alat pembayaran. Namun,
setiap penjual memiliki hak untuk menolak pembayaran dengan uang giral.
-
Kepraktisan
Untuk menyimpan Rp 1.000.000
diperlukan 10 lembar uang kartal Rp 100.000, sedangan dengan uang giral
cukup hanya dengan satu kartu. Uang giral memiliki tingkat kepraktisan
yang lebih dibanding uang kartal. Maka dari itu saat ini sering muncul
istilah cashless-society, dimana orang-orang lebih nyaman menggunakan
uang giral ketimbang harus membawa-bawa uang kartal.
-
Kepemilikan
Kepemilikan atas uang kartal
berdasarkan siapa yang memegangnya saat transaksi dilakukan. Jadi, jika
kita menemukan uang kartal, kita bisa langsung menggunakannya untuk
bertransaksi. Sedangkan uang giral memiliki identitas pemiliknya.
Contohnya seperti kartu kredit yang memiliki identitas pemilik yang
melekat pada tiap kartunya. Untuk melakukan transaksi dengan uang giral,
pelaku haruslah pemegang uang giral tersebut.
-
Pihak yang berwenang untuk mengeluarkan
Uang kartal hanya dikeluarkan oleh
bank sentral yaitu Bank Indonesia. Sedangkan uang giral boleh keluarkan
oleh lembaga-lembaga yang diberikan izin oleh pemerintah dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Contohnya seperti bank yang
mengeluarkan kartu kredit dan aplikasi fintech yang mengeluarkan alat
pembayaran digital.
Penelusuran yang terkait dengan Uang Kartal Dan Uang Giral
- perbedaan uang kartal dan uang giral
- apakah perbedaan antara uang kartal dan uang giral brainly
- uang giral adalah
- gambar uang kartal
- uang kuasi adalah
- karakteristik uang kartal dan uang giral
- dasar hukum apa yang mendasari terbentuknya uang giral?
- fungsi uang kartal dan uang giral
Post a Comment for "Uang Kartal dan Giral: Pengertian, Perbedaan, Ciri, Jenis, Kelebihan, Contoh , Serta Kekurangannya"