Pengertian Koloid, Sifat-sifat Koloid, Jenis-Jenis, Ciri, dan Pembuatan Koloid Secara Lengkap
Pengertian Koloid dan Sifatnya |
Pengertian Koloid
Pengertian koloid adalah campuran heterogen dari dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat berukuran antara 1 hingga
1000 nm terdispersi (tersebar) merata dalam medium zat lain. Zat yang
terdispersi sebagai partikel disebut fase terdispersi, sedangkan zat
yang menjadi medium mendispersikan partikel disebut medium pendispersi.
Secara makroskopis, koloid terlihat seperti larutan,
di mana terbentuk campuran homogen dari zat terlarut dan pelarut.
Namun, secara mikroskopis, terlihat seperti suspensi, yakni campuran
heterogen di mana masing-masing komponen campuran cenderung saling
memisah.
Warna pada cat berasal dari warna pigmen yang sebenarnya tidak larut
dalam air ataupun medium pelarut lainnya. Namun demikian, cat terlihat
seperti campuran yang homogen layaknya larutan garam dan bukan seperti
campuran heterogen layaknya campuran pasir dengan air. Hal ini terjadi
sebagaimana cat merupakan sistem koloid dengan pigmen terdispersi dalam
air atau medium pelarut cat lainnya.
Baca Juga: Reboisasi Meliputi Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Jenis Pohon Untuk Reboisasi Secara Lengkap
Sifat-sifat Koloid
Sistem
koloid mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan
ataupun suspensi. Berikut penjelasan sifat-sifat koloid (Retnowati,
2008:142):
- Efek Tyndall
Pada
dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga dapat
memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya, yang dikenal
dengan Efek Tyndall. Sedangkan, larutan sejati tidak menunjukkan efek
Tyndall.
- Gerak Brown
Bila
seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang diamati
dengan alat ultramikroskop, maka akan tampak partikel koloid sebagai
partikel yang kecil yang memantulkan sinar dan bergerak acak. Hal ini
dikarenakan molekul-molekul medium dispersi yang lebih kecil bergerak
dengan kecepatan yang relatif tinggi, mengakibatkan tumbukan dengan
partikel yang lebih besar (berukuran koloid) dengan tidak henti-hentinya
dari semua sisi pada saat yang sama. Maka, terjadilah gerak zig-zag
secara acak, yang dikenal sebagai gerak Brown.
- Elektroforesis
Bila
arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam dispersi koloid,
maka partikel-partikel koloid bergerak menuju elektrode positif atau
elektrode negatifnya. Ini membuktikan bahwa partikel-partikel koloid
dalam medium pendispersinya bermuatan listrik. Gerak partikel koloid
dalam medan listrik disebut elektroforesis.
- Adsorpsi
Mengapa
partikel koloid bermuatan listrik? Hal ini terjadi karena permukaan
partikel-partikel koloid dapat menarik partikel-partikel bermuatan
listrik di sekitarnya. Proses ini disebut adsorpsi. Beberapa proses yang
menggunakan sifat adsorpsi adalah pemutihan gula tebu, pembuatan obat
norit, dan penjernihan air.
Adapun beberapa hal yang terkait dengan sifat-sifat koloid adalah (Retnowati, 2008:145):
- Muatan koloid, dapat terjadi sebagai akibat dari penyerapan partikel- partikel bermuatan padapermukaan partikel koloid.
- Koagulasi (penggumpalan) adalah proses pengendapan koloid.
- Koloid pelindung yaitu koloid yang dicampurkan kedalam koloid lain, sehingga sistem koloid yang ditambahkan tersebut menjadi stabil.
- Dialisis adalah pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu dengan menggunakan selaput semi parmeabel.
Jenis-Jenis Koloid
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis koloid, diantaranya adalah:
- 1. Aerosol
Sistem
koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut
aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol
padat. Contoh aerosol padat: debu buangan knalpot. Sedangkan zat yang
terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair. Contoh aerosol cair:
hairspray dan obat semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu
bahan pendorong (propelan aerosol). Contoh propelan aerosol yang banyak
digunakan yaitu CFC dan CO2.
- 2. Sol
Sistem
koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Contoh sol : putih telur, air lumpur, tinta, cat dan lain-lain. Sistem
koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat padat disebut sol
padat. Contoh sol padat : perunggu, kuningan, permata (gem).
- 3. Emulsi
Sistem
koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut
emulsi. Sedangkan sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat
padat disebut emulsi padat dan sistem koloid dari zat cair yang
terdispersi dalam gas disebut emulsi gas. Syarat terjadinya emulsi yaitu
kedua zat cair tidak saling melarutkan.Emulsi
digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi
air dalam minyak.. Contoh emulsi minyak dalam air : santan, susu,
lateks. Contoh emulsi air dalam minyak : mayonnaise, minyak ikan, minyak
bumi.
Contoh emulsi padat:
jelly, mutiara, opal. Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi
(emulgator). Misalnya sabun dicampurkan kedalam campuran minyak dan air,
maka akan diproleh campuran stabil yang disebut emulsi. - 4. Buih
Sistem
koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih, sedangkan
sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat padat disebut buih
padat.Buih digunakan dalam proses pengolahan biji logam dan alat pemadam
kebakarn.
Contoh buih cair : krim kocok (whipped cream), busa sabun. Contoh buih padat : lava, biskuit.
Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat yang
mengandung pembuih dan distabilkan oleh pembuih seperti sabun dan
protein. Ketika buih tidak dikehendaki, maka buih dapat dipecah oleh
zat-zat seperti eter, isoamil dan alkohol.
- 5. Gel
Sistem
koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat dan bersifat
setengah kaku disebut gel. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat
terdispersinya mengadsropsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid
yang agak padat. Contoh gel : agar-agar, semir sepatu, mutiara, mentega.
Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mengurangi polusi udara
- Penggumpalan lateks
- Membantu pasien gagal ginjal
- Penjernihan air
- Sebagai deodoran
- Sebagai bahan makanan dan obat
- Sebagai bahan kosmetik
- Sebagai bahan pencuci
Ciri-Ciri Koloid
Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang sangat unik. Berikut ini adalah ciri-cirinya :1. Dispersi molekuler
2. Sifat campuran koloid merupakan heterogen.
3. Koloid tidak dapat disaring.
4. Dimensi partikel kurang dari 1 nm
5.Sistem koloid stabil diakibatkan oleh gaya tarik menarik, yang menyebabkan partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan mengendap.
Pembuatan Koloid
Pembuatan koloid ada 2 cara, yaitu :
1. Pembuatan Koloid Dengan Cara Kondensasi
Pembuatan denganc cara ini adalah partikel-partikel kecil (partikel larutan) bergabung menjadi partikel-partikel yang lebih besar (partikel koloid), dengan cara reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan penggantian pelarut
2. Pembuatan Koloid Dengan Cara Dispersi
Pembuatan denganc cara ini adalah partikel-partikel besar (partikel suspensi) dipecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil (partikel koloid), dengan cara mekanik, cara peptisasi, dan cara busur Bredig
Itulah sedikit informasi mengenai pengertian koloid dan sifat – sifat nya yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat ya!
Penelusuran terkait
- Jenis koloid
- Pembuatan koloid
- Contoh koloid
- Materi koloid
- Sifat-sifat koloid
- Sifat-sifat koloid dan contohnya
- Perbedaan larutan, koloid dan suspensi
- Ciri-ciri koloid
Post a Comment for "Pengertian Koloid, Sifat-sifat Koloid, Jenis-Jenis, Ciri, dan Pembuatan Koloid Secara Lengkap"