Pengertian Wawancara Meliputi Tujuan, Bentuk, Syarat , Jenis, Ciri-Ciri Pewawancara, Kelebihan dan Kelemahan Wawancara
Wawancara Menurut Para Ahli, Syarat, Tujuan, Jenis Terlengkap! Via: Materismk.my.id |
Pengertian Wawancara
Wawancara
merupakan kegiatan tanya jawab yang terjadi secara langsung antara dua
orang atau lebih. Pewawancara biasa disebut dengan interviewer sementara orang yang akan diwawancarai dinamakan interviewer.
Selain itu, ada juga yang mendefinisikan wawancara yaitu ialah suatu
bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang
atau lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau
wawancara jarak jauh.
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
- Charles Stewart dan W.B. Cash
Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.
- Robert Kahn dan Channel
Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
- Koentjaraningrat
Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka.
- Lexy J. Moleong
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).
- Denzig
Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
- Lexy J Moleong (1991:135)
Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapanlangsung (tatap muka) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian.
- Sutrisno Hadi ( 1989:192 )
Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) atau manifest.
- Ankur Garg
Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi.
Tujuan Wawancara
Secara
umum, tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang akurat
dari narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan tertentu kepada
narasumber.
Jika tadi secara umum, berikut ini tujuan wawancara secara khusus, yaitu ialah :
- Untuk menggali dan memperoleh informasi atau data dari orang pertama (primer).
- Untuk melengkapi informasi atau data yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data lainnya
- Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data yang lainnya.
Bentuk wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
- Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
- Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
- Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
- Wawancara pribadi.
- Wawancara dengan banyak orang.
- Wawancara dadakan / mendesak.
- Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Syarat wawancara
Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut:
- Ada pewawancara atau wartawan
- Ada narasumber atau orang yang diwawancarai
- Ada bahan yang di pertanyakan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berilut:
- Menentukan topik wawancara.
- Menetapkan narasumber.
- Menulis daftar pertanyaan.
- Merencanakan kegiatan wawancara.
- Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara.
- Membuat janji kepada narasumber dan mengawali kegiatan wawancara.
- Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara.
- Melaksanakan wawancara.
Ciri-Ciri Pewawancara
Seorang
pewawancara harus bisa membangun suasana yang kondusif dan tidak kaku
selama wawancara. Dengan begitu, responden atau narasumber dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Berikut ini adalah
sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara:
1. Netral
Pewawancara
harus bisa bersikap netral, dalam artian tidak memberikan komentar
setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang disampaikan oleh
narasumber. Tugas utama pewawancara adalah mengajukan pertanyaan dan
merekam semua keterangan yang disampaikan narasumber.
2. Ramah
Pewawancara
harus mampu menciptakan suasana yang menarik minat responden atau
narasumber. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat sebuah narasi
terkait pertanyaan yang akan disampaikan.
3. Adil
Pewawancara
harus dapat menempatkan diri sebagai orang yang netral dan
memperlakukan responden dengan sama. Dengan kata lain, pewawancara tetap
sopan dan menghormati semua narasumber tidak perduli bagaimanapun
keadaannya.
4. Menghindari Ketegangan
Pewawancara
sebaiknya menghindari ketegangan dalam proses wawancara, sehingga
responden tidak merasa dihakimi atau diuji. Hal ini dapat dicapai dengan
memberikan pertanyaan yang sesuai dengan topik dan terarah.
Jenis-Jenis Wawancara
Wawancara cara memiliki berbagai macam jenis, berikut ini adalah jenis-jenis wawancara beserta penjelasannya :
1. Wawancara Bebas
Wawancara
bebas adalah jenis kegiatan wawancara yang pertanyaannya tidak disusun
terdahulu, yang mana pertanyaan akan muncul sesuai dengan suasana saat
proses wawancara dengan kata lain secara spontan. Jenis wawancara ini
terkadang juga disebut dengan wawancara tidak terstruktur. Contoh
seperti wawancara yang dilakukan dengan selebritis/artis.
2. Wawancara Terpimpin
Wawancara
terpimpin adalah jenis wawancara yang mana pertanyaannya terlebih
dahulu disiapkan. Jenis wawancara ini disebut juga dengan wawancara
berstuktur. Contoh wawancara terpimpin seperti wawancara yang dilakukan
pembawa berita di stasiun tv kepada narasumber.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara
bebas terpimpin merupakan jenis wawancara dimana pewawancara melakukan
kombinasi antara wawancara terpimpin dengan wawancara bebas,yang mana
dalam pelaksanaannya sesuai dengan pedoman mengenai topik yang dibahas.
4. Wawancara Individual
Wawancara
Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang wawancara pada
narasumber tunggal, contoh wawancara ini yaitu wawancara yang dilakukan
seorang wartawan kepada para pejabat.
5. Wawancara Konferensi
Wawanara
Konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan
sejumlah responden atau wawancara yang dilakukan oleh beberapa
pewawancara dengan seorang responden. Contoh wawancara ini yaitu
wawancara yang dilakukan wartawan pada sejumlah pimpinan perusahaan yang
melakukan konferensi pers untuk publitas dan wawancara yang dilakukan
sejumlah wartawan pada seorang selebritis/artis.
6. Wawancara Terbuka
Wawancara
terbuka adalah jenis wawancara yang memiliki pertanyaan yang tidak
terbatas atau jawabannya tidak terikat. Pertanyaan biasanya akan
menghendaki penjelasan serta pendapat dari narasumber tersebut.
7. Wawancara Tertutup
Wawancara
tertutup adalah wawancara yang memiliki pertanyaan terbatas, biasanya
wawancara ini telah disiapkan lembar pertanyaan (questionaire) dengan
jawaban yang telah disiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak
setuju, ya, tidak, baik dan tidak baik.
Tahap-Tahap Wawancara
Adapun tahap-tahap wawancara yang diantaranya yaitu:
1. Tahapan Persiapan Wawancara
- Menentukan maksud atau tujuan wawancara “topik wawancara”.
- Menentukan informasi yang akan dikumpulkan atau didata.
- Memilih instansi atau orang-orang yang akan dijadikan sebagai narasumber yang dapat memberikan informasi keterangan atau data yang diperlukan.
- Menghubungi narasumber sebelum wawancara dilaksanakan sekaligus merundingkan dengan mereka hal-hal yang berkaitan dengan teknik pelaksanaan wawancara misalnya mengenai waktu, tempat dan sebagainya.
- Menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan wawancara.
2. Tahapan Pelaksanaan Wawancara
a) Tahap pembukaan
- Pewawancara memperkenalkan diri sekligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara.
- Pewawancara hendaknya mengikuti tata aturan dan kesopanan baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa.
- Pewawancara hendaknya berpenampilan rapi, bersih dan enak dipandang.
- Pewawancara hendaknya menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang yang diwawancarai.
- Supaya proses tanya jawab berlangsung dengan baik akan lebih baik apabila pewawancara mengenal lebih jauh mengenai identitas atau keterangan-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber.
- Pewawancara sebaiknya mengenal informasi pribadi yang dimiliki oleh narasumber dengan baik, mulai dari nama, keahlian sampai pada pekerjaan atau jabatannya.
b) Tahap inti
- Ajukanlah pertenyaan secara sistematis.
- Kemukakan pertanyaan itu secara jelas dan singkat.
- Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan waktu.
- Pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.
- Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara hendaknya bersikap sebagai pihak yang netral, artinya ia tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin dikemukakan narasumber.
- Pewawancara hendaknya tidak pula mempengaruhi sikap, pendirian ataupun emosi-emosi narasumber.
- Pewawancara juga harus mempunyai kesiapan dan teknik-teknik khusus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi misalnya jawaban yang dikemukakan narasumber dan sebagainya.
- Pewawancara hendaknya memiliki kemampuan medengar yang akurat, catatlah data penting yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai, apabila perekaman data menggunaklan tape recorder, hendaknya berdasarkan persetujuan narasumber terlebih dahulu. Namun demikian walaupun sudah menggunakan tape recorder sebaiknya pewawancara tetap melakukan pencatatan yang cukup berupa kata-kata kunci dari pendapat yang dikemukakan narasumber. Catatan atau kata-kata kunci itu gunanya untuk membantu pewawancara agar dapat merencanakan pertanyaan baru berikutnya dan membantu pewawancara untuk mencari pokok-pokok penting dalam pita kaset sehingga mempermudah proses penganalisisnya.
c) Tahap penutup
- Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan, pewawancara hendaknya menyatakan ucapan terima kasih. Tambahkan pula pengharapannya agar kedua pihak dapat bertemu lagi pada kesempatan lain.
- Tetaplah pelihara hubungan baik dengan narasumber.
- Sebelum hasil wawancara itu diolah atau dipublikasikan sebaiknya narasumber mengetahui rekaman atau catatan dari pendapat-pendapat yang telah dikemukakannya itu. Cara ini dapat meghindari kesalahpahaman di samping memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya.
Kelebihan dan Kelemahan Wawancara
1) Kelebihan Wawancara
Keuntungan wawancara sebagai instrumen penelitian adalah sebagai berikut.
- Bisa mengetahui keterangan yang detail tentang suatu masalah, khususnya untuk yang berkenaan tentang pribadi seseorang.
- Peneliti dapat dengan cepat memperoleh informasi yang diinginkan.
- Peneliti dapat memastikan bahwa informan yang memberi jawaban.
- Peneliti berusaha agar pertanyaan benar benar dipahami oleh informan.
- Wawancara memungkinkan fleksibilitas dalam cara-cara bertanya.
- Pewawancara bisa menilai validitas atau kebenaran jawaban narasumber berdasarkan gerak-gerik, tutur kata, nada berbicara dan raut muka dari informan atau narasumber.
- Informasi yang diperoleh akan dapat lebih dipercayai kebenarannya karena salah tafsiran dapat diperbaiki pada saat wawancara dilakukan.
- Informan dapat lebih bersedia mengungkapkan keterangan dan lebih leluasa dalam pengungkapannya.
2) Kelemahan Wawancara
Selain memilki keuntungan, wawancara juga memiliki bebrapa kelemahan, diantaranya yaitu sebagai berikut.
- Jawaban verbal diragukan validitasnya.
- Peneliti sendiri tidak konstan keadaannya.
- Jika proses wawancara tidak dilakukan oleh peneliti sendiri, akan terdapat salah tafsir dari pihak yang diberi tugas untuk melakukan wawancara, karena karakteristik pribadi dari informan tidak terekam oleh peneliti itu sendiri.
- Banyak kendala dalam pengolahan hasil wawancara.
- Tidak adanya sistem baku untuk pencatatan hasil wawancara, sehingga peneliti cenderung mengembangkan sendiri cara pencatatan hasil wawancara.
- Memakan banyak waktu, tenaga, biaya, dan pikiran.
- Menemui narasumber atau informan itu tidak mudah, sehingga peneliti atau pewawancara harus menyesuaikan dengan waktu narasumber atau informan, hal ini dikarenakan kita yang membutuhkan dia, bukan dia yang membutuhkan kita.
Teknik Wawancara
- Metode pengmatan secara langsung
- Metode dengan menggunakana pertanyaan(wawancara)
- Metode khusus
Dalam pembagian diatas,dasar pembagian
adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung
bergaul sampai dengan subjek penelitian
Perbedaan wawancara dengan dengan percakapan sehari-hari:
- Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal.
- Responden selalu menjawab pertanyaan.
- Pewawancara selalu bertanya.
- Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi harus selalu bersikap netral.
- Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang sudah dibuat sebelumya, pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.
Penelusuran terkait
- Pengertian wawancara menurut para ahli
- Pengertian wawancara kerja
- Jenis-jenis wawancara
- Jurnal pengertian wawancara menurut para ahli
- Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara
- Contoh wawancara
- Metode wawancara
- Wawancara langsung dilakukan dengan cara
- Materi SMK
Post a Comment for "Pengertian Wawancara Meliputi Tujuan, Bentuk, Syarat , Jenis, Ciri-Ciri Pewawancara, Kelebihan dan Kelemahan Wawancara"