Pengertian Ekosistem Darat (Terestrial) dilengkapi Ciri, Komponen, dan Jenisnya Secara Lengkap
Pengertian Ekosistem Darat
Secara umum pengertian ekosistem darat adalah suatu ekosistem yang
dimana lingkungan atau tempat tinggal organisme hidupnya merupakan
daratan. Jenis organisme / makhluk hidupnya berbeda-beda, hal tersebut
dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis seperti pengaruh ketinggian
daratan dari permukaan laut.
Sebuah ekosistem mengacu pada keterkaitan antara faktor
biotik dan abiotik. Dalam istilah sederhana, ekosistem adalah entitas di
mana organisme hidup berinteraksi dengan lingkungan fisik.
Ini adalah area di mana benda-benda fisik (seperti tanah, batuan, air) berfungsi bersama-sama dengan tanaman dan hewan. Ekosistem dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: ekosistem perairan dan ekosistem darat. Ekosistem perairan umumnya mengacu interaksi entitas hidup dan non-hidup di danau, sungai, rawa-rawa dan kolam. Tapi, apa yang dimaksud ekosistem darat? Bagaimana mereka berbeda dari ekosistem perairan?
Makna kunci ekosistem darat terletak pada kata “terrestrial”, yang umumnya berarti apa-apa yang terjadi di darat. Oleh karena itu, ekosistem darat mengacu pada interaksi antara organisme hidup dan benda-benda non-hidup yang terjadi pada daratan pulau dan benua.Mereka berbeda dari ekosistem air karena kepentingan terhadap air lebih rendah, yang merupakan bagian utama dalam ekosistem perairan. Permukaan bumi terdiri dari 28 persen (sekitar 55,000,000 mil persegi) dari ekosistem darat.
Dalam ekosistem darat, kategori utama bentuk kehidupan termasuk burung (Aves) dengan lebih dari 8.000 spesies, mamalia (Mammalia) dengan sekitar 4.000 spesies dan serangga dengan sekitar 900.000 spesies. Kategori tanaman termasuk tanaman berbunga (Magnoliophyta) dengan sekitar 275.000 spesies, lumut dengan sekitar 24,000 spesies dan runjung dengan sekitar 500 spesies.
Ekosistem darat terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik yang berada di daratan. Ekosistem darat, misalnya hutan, padang rumput, dan gurun pasir. Di dalam tiap-tiap ekosistem tersebut terdapat interaksi antar komponen ekosistem.
Hutan sebagai salah satu bentuk ekosistem daratan yang tersebar di permukaan bumu memiliki beragam komponen pembentuk. Komponen-komponen tersebut, yaitu beragam jenis tumbuhan dan hewan serta lingkunga abiotik. Komponen di hutan cukup banyak, misalnya pohon mahoni, kamper, jati, trembesi, cemara, pinus, kayu besi dan akasia. Komponen hewan di hutan, antara lain singa, ular, macam, kera, bekantan, dan beragam jenis burung.Komponen abiotik hutan misalnya, tanah, curah hujan, batuan, air, kelembapan udara, sinar matahari dan iklim.Kawasan hutan Indonesia menyimpan kekayaan hayati beraneka ragam. Sebagian besar hutan di Indonesia termasuk kelompok hutan tropis. Hutan ini di cirikan dengan pohon-pohon yang tinggi dan lebat. Curah hujan tropis relatif tinggi mencapai 1330 mm – 1700 per tahun. Selain hutan tropis, wilayah Indonesia banyak memiliki ekosistem darat berupa savana. Savana memiliki ciri-ciri iklim selalu basah sampai sangat kering dengan curah hujan per tahun 700 – 7100 mm.
Baca Juga: Pengertian Danau Meliputi , Jenisnya, Penyebab, Manfaat dan Upaya Pelestarian Danau
Ini adalah area di mana benda-benda fisik (seperti tanah, batuan, air) berfungsi bersama-sama dengan tanaman dan hewan. Ekosistem dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: ekosistem perairan dan ekosistem darat. Ekosistem perairan umumnya mengacu interaksi entitas hidup dan non-hidup di danau, sungai, rawa-rawa dan kolam. Tapi, apa yang dimaksud ekosistem darat? Bagaimana mereka berbeda dari ekosistem perairan?
Makna kunci ekosistem darat terletak pada kata “terrestrial”, yang umumnya berarti apa-apa yang terjadi di darat. Oleh karena itu, ekosistem darat mengacu pada interaksi antara organisme hidup dan benda-benda non-hidup yang terjadi pada daratan pulau dan benua.Mereka berbeda dari ekosistem air karena kepentingan terhadap air lebih rendah, yang merupakan bagian utama dalam ekosistem perairan. Permukaan bumi terdiri dari 28 persen (sekitar 55,000,000 mil persegi) dari ekosistem darat.
Dalam ekosistem darat, kategori utama bentuk kehidupan termasuk burung (Aves) dengan lebih dari 8.000 spesies, mamalia (Mammalia) dengan sekitar 4.000 spesies dan serangga dengan sekitar 900.000 spesies. Kategori tanaman termasuk tanaman berbunga (Magnoliophyta) dengan sekitar 275.000 spesies, lumut dengan sekitar 24,000 spesies dan runjung dengan sekitar 500 spesies.
Ekosistem darat terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik yang berada di daratan. Ekosistem darat, misalnya hutan, padang rumput, dan gurun pasir. Di dalam tiap-tiap ekosistem tersebut terdapat interaksi antar komponen ekosistem.
Hutan sebagai salah satu bentuk ekosistem daratan yang tersebar di permukaan bumu memiliki beragam komponen pembentuk. Komponen-komponen tersebut, yaitu beragam jenis tumbuhan dan hewan serta lingkunga abiotik. Komponen di hutan cukup banyak, misalnya pohon mahoni, kamper, jati, trembesi, cemara, pinus, kayu besi dan akasia. Komponen hewan di hutan, antara lain singa, ular, macam, kera, bekantan, dan beragam jenis burung.Komponen abiotik hutan misalnya, tanah, curah hujan, batuan, air, kelembapan udara, sinar matahari dan iklim.Kawasan hutan Indonesia menyimpan kekayaan hayati beraneka ragam. Sebagian besar hutan di Indonesia termasuk kelompok hutan tropis. Hutan ini di cirikan dengan pohon-pohon yang tinggi dan lebat. Curah hujan tropis relatif tinggi mencapai 1330 mm – 1700 per tahun. Selain hutan tropis, wilayah Indonesia banyak memiliki ekosistem darat berupa savana. Savana memiliki ciri-ciri iklim selalu basah sampai sangat kering dengan curah hujan per tahun 700 – 7100 mm.
Baca Juga: Pengertian Danau Meliputi , Jenisnya, Penyebab, Manfaat dan Upaya Pelestarian Danau
Ciri- ciri Ekosistem Darat
Kita mengetahui bahwasannya di
Bumi ini mempunyai beberapa macam eksosistem. Pada dasarnya memang
ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan dan
juga ekosostem air. Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi
beberapa macam. Artikel ini akan membahas mengenai eksosistem daratan
secara lebih spesifik, maka dari itulah berikut ini merupakan ciri- cici
dari ekosistem darat:
- Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan
Lingkungan
fisik dari ekosistem daratan memang ada di wilayah daratan, namun bukan
berarti tidak ada perairan sama sekali. Di ekosistem daratan pun kita
juga bisa menemukan perairan, namun yang disoroti secara umum adalah
wilayah daratannya, sedangkan perairan hanya sebagai tambahan saja.
- Memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas
Ekosistem
daratan merupakan gambaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
secara umum. Sehingga ekosistem daratan tidak hanya mencakup wilayah
yang sempit saja, namun meliputi wilayah yang luas. Maka dari itulah
ekosistem daratan ini juga dikenal sebagai bioma.
- Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan
Karena
ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan
fauna juga beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan
menjadi habitat dari flora dan fauna tersebut. Oleh karena ekosistem
daratan ini terdiri dari beberpa jenis dan setiap jenis mempunyai
karakteristiknya masing- masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem
daratan ini mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing- masing.
Komponen Ekosistem Darat
Seperti
halnya jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem daratan juga memiliki
komponen- komponen yang menyusun ekosistem itu sendiri. Komponen yang
terdapat dalam ekosistem darat ini juga meliputi komponen biotik dan
juga abiotik. komponen abiotik merupakan komponen yang tidak hidup atau
berupa benda mati, sedangkan komponen biotik merupakan komponen yang
berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam
ekosistem darat.
- Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang ada di ekosistem daratan banyak sekali jenisnya, yakni binatang, tumbuhan, manusia, serta organisme- organisme lainnya.
- Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen- komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan komponen abiotik atau komponen yang tidak hidup di ekosistem darat, yaitu suhu, cahaya matahari, air, iklim, tanah, garam batu, dan lain sebagainya.
Jenis Jenis Ekosistem Darat
Berikut adalah penjelasan tentang jenis ekosistem darat :
1. Bioma hutan gugur
Bioma
hutan gugur ialah ekosistem darat yang ada di daerah dengan mengalami 4
musim (musim gugur, musim panas, musim semi dan musim dingin).
Kebanyakan bioma hutan gugur ini ada didaerah Amerika serikat di wilayah
timur, chili, asia timur, serta eropa barat.
Beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma hutan gugur antara lain:
- Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga 100 cm/ tahun
- Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar
- Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur
- Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin
- Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat diserap dengan baik
- Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin menyerang
- Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang bermigrasi ke tempat lain
- Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di 23,5ᵒ garis lintang utara/ lintang selatan
- Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas tiba
- Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun ketika musim dingin tiba
- Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena tumbuhan tidak melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)
- Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.
2. Bioma sabana
Bioma
sabana adalah ekosistem darat yang berwujud padang rumput dan diselingi
beberapa pohon. Sabana ada di daerah yang beriklim tropis, yakni
seperti Australia utara, nusa tenggara barat, nusa tenggara timur dan
Kenya.Bioma sabana dibagi menjadi dua jenis, yaitu bioma sabana
murni (terdiri dari satu jenis pohon), serta bioma sabana campuran
(terdiri dari beberapa jenis pohon). Sejumlah jenis pohon yang dapat
hidup di bioma sabana antara lain: acacia, tumbuhan gerbang, aucalpytus
dan rumput. Sementara sejumlah hewan yang dapat menempati bioma sabana
diantaranya: gajah, macan tutul, rusa/ kijang, singa, kuda, zebra dan
sejumlah macam hewan serangga termasuk juga rayap.
berikut ini merupakan ciri- ciri dari bioma ini:
- Mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun
- Merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
- Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia, Aucalyptus
- Dihuni oleh beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa jenis serangga
3. Bioma tundra
Bioma
tundra bisa dikatakan menjadi bioma yang sangat dingin. Bioma tundra
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tundra arkitik dan tundra alpin.
Bioma arkitik adalah tundra yang ada di wilayah kutub utara atau
arkitik, sementara tundra alpin berada di puncak pegunungan yang tinggi,
misalnya seperti di puncak pegunungan Jaya Wijaya.Bioma tundra ini paling banyak dijumpai di wilayah kutub utara atau arktik, finlanda, rusia, silberia dan kanada.ciri- cicri sebagai berikut:
- Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan
- Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga terlihat gelap
- Mengalami musim panas selama 3 bulan saja
- Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
- Tanahnya ditutupi oleh salu- salju yang mencaik ketika musim panas berlangsung
- Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow, birch, serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat singkat, yakni 2 bulan saja
- Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba), reindeer atau caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.
4. Bioma gurun
Gurun
ialah padang yang memiliki ukuran paling luas dan memiliki sifat
tandus. Hal ini disebabkan curah hujan sangatlah sedikit turunnya. Dapat
dikatakan pula bahwa hujan paling jarang yang menimpa di daerah gurun
ini.Contoh gurun yang terkenal ialah gurun sahara di gobi asia dan afrika.
berikut merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh gurun:
- Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun
- Keadaan tanah sangat tandus
- Tanah tidak dapat menyimpan air
- Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi
- Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
- Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada siang hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ Celcius.
5. Bioma taiga
Bioma
taiga disebut dengan hutan boreal. Bioma taiga ada di daerah antara
memiliki iklim tropis dengan daerah memiliki iklim kutub. Selain itu,
juga ada didaerah beriklim dingin. Daerah–daerah tersebut diantaranya
rusia, semenanjung skandinavia, amerika utara, Alaska.
berikut ini merupakan ciri- ciri bioma taiga ini:
- Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah iklim dingin
- Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim dingin
- Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan
- Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam
- Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun runcing seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya
- Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak, dan lynx.
6. Hutan hujan tropis
Hutan
ini ada di wilayah yang mempunyai iklim tropis yaitu daerah yang
dilalui garis katulistiwa. Contohnya yang paling terkenal di dunia
adalah di lembah sungai amazon, lalu lembah sungai kongo, serta sejumlah
lagi di asia tenggara (Kalimantan, Indonesia).berikut ini merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:
- Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/ tahun
- Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
- Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius
- Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga membentuk tudung atau kanopi.
- Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang menempel di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.
- Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti macan tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang- binatang tersebut bisa dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga ditemukan bisa terbang dan emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai, dna juga beberapa macam serangga.
7. Padang rumput
Padang
rumput juga ada di wilayah tropis sampai beriklim sedang. Sejumlah
Negara yang memiliki banya padang rumput ialah daerah nusa tenggara.berikut merupakan ciri- ciir dari padang rumput:
- Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis
- Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang demikian ini turun dengan tidak teratur
- Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah hujannya hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan bufallo grasses.
- Suhu di padang rumput umumnya terasa panas
- Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan tumbuhan sukar untuk dapat mengambil air
- Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa, kanguru, srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan berbagai jenis serangga.
Upaya Pelestarian Yang Dapat Dilakukan
- Jangan membuang sampah atau limbah sembarangan.
- Jangan menebang pohon secara sembarangan.
- Menjaga keberadaan flora dan fauna di hutan.
- Melakukan konservasi keanekaragaman hayati.
- Melakukan pemulihan hutan yang rusak dengan cara reboisasi.
Demikian tulisan yang membahas tentang pengertian ekosistem darat beserta ciri, Jenis, dan upaya pelestariannya. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dalam menambah wawasan kamu, sekian dan terimakaih.
Penelusuran yang terkait dengan Ekosistem Darat
- contoh gambar ekosistem darat
- ciri-ciri ekosistem darat
- makalah ekosistem darat
- komponen ekosistem darat
- jenis ekosistem darat
- sebutkan ciri-ciri dari ekosistem darat
- ciri ciri ekosistem darat brainly
- sebutkan pembagian ekosistem darat alami
- rantai makanan ekosistem darat
- ciri-ciri ekosistem darat taiga
- contoh ekosistem darat dan sebutkan komponen biotik dan abiotiknya
- dibandingkan dengan ekosistem perairan maka ekosistem daratan mempunyai jumlah
Post a Comment for "Pengertian Ekosistem Darat (Terestrial) dilengkapi Ciri, Komponen, dan Jenisnya Secara Lengkap"