Pengertian Koordinasi Dalam Manajemen Meliputi Tujuan, Manfaat, Jenis-jenis dan Dampak Kurangnya Koordinasi
Pengertian Koordinasi, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Ruang Lingkup |
Definisi Koordinasi
Apa itu koordinasi ?
Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk
lebih menjabarkan mengenai pengertian koordinasi dalam manajemen
organisasi. Terdapat berbagai Pengertian Koordinasi
baik secara umum dan khusus serta pengertian koordinasi menurut para
ahli. Berikut beberapa arti koordinasi yang dapat dijelaskan :
-
Arti Koordinasi Secara Umum dan Khusus
- Koordinasi adalah proses menyelaraskan secara teratur maupun proses menyusun berbagai aktivitas yang saling berkaitan dari tiap personal dalam rangka pencapaian tujuan bersama.
- Secara umum pengertian koordinasi adalah proses mensinergikan dan menyeimbangkan segala aktivitas dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lainnya untuk meraih tujuan tiap-tiap pihak sekaligus tujuan bersama.
- Sebuah koordinasi sangat memerlukan komunikasi yang baik khususnya pada hal yang berkaitan dengan manajemen waktu. Hal ini dikarenakan supaya tidak menghambat kerja dan tanggung jawab masing-masing. Komunikasi harus terjalin saat melakukan koordinasi baik dalam satu ruang lingkup maupun ruang lingkup yang lebih luas. Komunikasi dalam koordinasi bertujuan untuk saling memberi informasi antar individu/departemen supaya tercipta sinegisitas dan tetap berpegang pada tujuan organisasi. Oleh karena itu organisasi harus memahami pengertian koordinasi dalam manajemen supaya lebih mudah dalam pencapaian tujuan.
- Secara Khusus pengertian koordinasi adalah keahlian untuk saling bekerjasama yang dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk meraih tujuan. Tujuan dari kerajsama dalam koordinasi juga memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk meraih keefektifitasan dalam keberjalanan manajemen organisasi secara optimal. Keefektifitasan optimal dalam koordinasi sebuah organisasi yaitu sebuah kesuksesan dalam pencapaian semua tujuan dengan tepat dan benar. Selain itu koordinasi bertujuan untuk mensinergikan pihak internal dan eksternal supaya berjalan selaras. Koordinasi merupakan kunci utama untuk meraih tujuan bersama dalam organisasi dengan menyeimbangkan efisiensi dan efektifitas.
Pengertian Koordinasi menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian Koordinasi menurut beberapa ahlinya.
- Pengertian Koordinasi menurut Handoko (2003:195), Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
- Pengertian Koordinasi menurut Yohanes Yahya (2006 : 95), Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan yang terpisah pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
- Pengertian Koordinasi menurut Manullang (2008: 72), Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju untuk memberikan sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dengan adanya koordinasi akan terdapat keselarasan aktivitas diantara unit-unit organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
Pentingnya Pemahaman Pengertian Koordinasi
Mengacu pada salah satu pernyataan terkait pengertian koordinasi,
ada beberapa hal yang dapat ditarik sebagai kata kunci untuk memahami
makna dari koordinasi itu sendiri. Usaha yang sinkron dan tindakan yang
seragam dan harmonis dapat ditarik sebagai kata kunci yang dapat
digunakan untuk memahami koordinasi itu sendiri. Memang pada dasarnya
kesinkronan dan keteraturan sangat diperlukan dalam berkoordinasi karena
koordinasi melibatkan dua pihak bahkan lebih. Dalam melewati proses
manajerial, anda tidak hanya berkoordinasi dengan sedikit pihak,
melainkan seluruh pihak yang terlibat di dalam organisasi anda.
Melakukan perencanaan hingga pengawasan tanpa adanya sebuah koordinasi
seperti layaknya membeli kucing di dalam karung, tahu ingin memperoleh
sesuatu namun tidak mengetahui cara untuk memperolehnya.
Pengertian koordinasi lainnya juga
merujuk pada kegiatan untuk mengimbangi dan menggerakkan tim dengan
memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan
menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang
semestinya di antara para anggota itu sendiri. Artinya, sebuah
keseleraan pun harus tercipta dalam proses koordinasi itu sendiri karena
semakin besar ruang lingkup koordinasi akan semakin dituntut keselaran
di dalamnya.
Tujuan Koordinasi
Menurut Siagian (1993:110), tujuan Koordinasi yaitu:
- Untuk mencegah konflik dan kontradiksi
- Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat
- Untuk mencegah pemborosan
- Untuk mencegah kekosongan ruang dan waktu
- Untuk mencegah terjadinya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan
Selain itu, ada juga tujuan dilakukannya koordinasi yaitu:
- Meraih dan menjaga keefektifitasan organisasi seoptimal mungkin dengan sinkronisasi, kebersamaan, keselarasan dan keseimbangan diantara aktivitas yang saling berkaitan.
- Melakukan pencegahan terhadap timbulnya konflik dan menciptakan efisiensi yang optimal pada berbagai aktivitas yang interdependen melalui kesepakatan yang mengakomodir seluruh elemen yang berkaitan.
- Koordinasi berusaha untuk menciptakan dan menjaga agar suasana dan tingkah laku yang ada saling merespon dan mengantisipasi di setiap unit kerja baik yang berkaitan maupun tidak. Hal ini supaya kesuksesan setiap unit tidak mengganggu atau diganggu oleh unit lainnya. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dengan jaringan komunikasi dan informasi yang efektif.
Manfaat Koordinasi
Adapun manfaat koordinasi yaitu:
- Mencapai KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Simplifikasi) agar pencapaian tujuan organisasi diraih seefektif dan seefisien mungkin.
- Menjadi problem solver pada setiap masalah dan konflik berbagai pihak.
- Membantu pimpinan dalam mensinergikan dan mengintegrasikan keberjalanan tugas-tugas yang dimiliki dengan pihak yang berkaitan. Saat keterkaitan dengan berbagai unit/divisi semakin besar maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi.
- Mendukung pimpinan untuk mensinergikan dan mengatur perkembangan antara satu unit dengan unit yang lainnya.
- Agar pimpinan dapat mensinkronkan aktivitas fungsional dengan berbagai tujuan setiap unit yang berbeda demi tercapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumber daya yang ada.
- Membagi pekerjaan pada tiap unit agar tidak terjadi overlaping. Semakin besar skala pekerjaan yang diperoleh maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi. Hal ini bertujuan agar tidak ada pekerjaan yang sama yang dilakukan divisi yang berbeda karena akan mengakibatkan pemborosan anggaran.
- Mengembangkan dan Menjaga keharmonisan antar aktivitas yang dilakukan baik fisik maupun non fisik dan dengan stakeholders.
- Melakukan pencegahan akan timbulnya konflik internal dan eksternal
- Mencegah adanya pekerjaan kosong pada unit
- Menghindari persaingan yang buruk
Jenis-jenis Koordinasi (Coordination)
Koordinasi pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 klasifikasi utama,
yaitu dapat diklasifikasikan berdasarkan Ruang Lingkup dan berdasarkan
Aliran koordinasinya.
1. Jenis Koordinasi berdasarkan Ruang Lingkup (Scope)
Berdasarkan Ruang Lingkupnya, Koordinasi dapat dibagi menjadi Koordinasi Internal dan Koordinasi Eksternal.
- Koordinasi Internal adalah koordinasi di antara berbagai unit kerja atau departemen dalam suatu organisasi dengan mengintegrasikan tujuan dan kegiatan pada unit kerja atau departemen tersebut.
- Koordinasi Eksternal adalah koordinasi antara organisasi dan lingkungan eksternalnya yang terdiri dari pemerintah, komunitas, pelanggan, investor, pemasok, pesaing, lembaga penelitian, masyarakat setempat dan lain sebagainya.
2. Jenis Koordinasi berdasarkan Alirannya (Flow)
Berdasarkan alirannya, koordinasi dapat diklasifikasikan lagi menjadi
dua jenis yaitu Koordinasi Vertikal dan Koordinasi Horizontal.
- Koordinasi Vertikal adalah koordinasi antara berbagai tingkatan organisasi dan harus memastikan bahwa semua tingkatan dalam organisasi bertindak selaras dan sesuai dengan kebijakan organisasi. Koordinasi Vertikal ini pada dasarnya adalah yang berkaitan dengan kegiatan pengarahan dan penyatuan instruksi dari atasan ke bawahannya atau ke unit-unit kerja yang berada dibawah tanggung jawab dan wewenangnya.
- Koordinasi Horizontal adalah koordinasi antara berbagai departemen atau unit kerja pada tingkat hirarki manajemen yang sama. Misalnya koordinasi antara departemen produksi dengan departemen pemasaran ataupun koordinasi antara departemen keuangan dengan departemen pembelian.
Dampak Kurangnya Koordinasi
Kurangnya koordinasi dalam organisai bisa berdampak buruk bagi organisasi ataupun kelompok, adapun dampaknya seperti berikut:
- Pimpinan atau pejabat setiap satuan organisasi berselisih atas wewenang atau bidang kerja yang masing-masing dari mereka beranggapan sebagai termasuk dalam yuridiksinya.
- Saling melempar tanggung jawab, dikarenakan masing-masing dari mereka merasa bahwa suatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya.
- Akan ada keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna disebabkan tidak adanya keterangan lengkap di satuan organisasi yang berkaitan.
- Akhirnya, gejala yang bisa dilihat juga yakni timbul banyak badan khusus atau satuan organisasi
- Nonstruktural, seperti misalnya: panitia, komisi, satgas, tim dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri dalam menyelesaikan suatu tugas yang kenyataannya sudah bisa dicakup atau dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang sudah tersedia.
Demikianlah ulasan kami
mengenai pengertian koordinasi, syarat, tujuan, manfaat, jenis-jenis,
ruang-lingkup-prinsip, dan dampak koordinasi.Semoga bermanfaat.
Penelusuran terkait
- Koordinasi vertikal
- Pentingnya koordinasi
- Koordinasi dalam manajemen keperawatan
- Pengertian koordinasi dan kolaborasi
- Coordinating dalam manajemen
- Contoh koordinasi di sekolah
- Apa saja kegiatan dalam pelaksanaan koordinasi kerja di perusahaan
- Dalam manajemen kearsipan yang dimaksud dengan adanya koordinasi adalah
Post a Comment for "Pengertian Koordinasi Dalam Manajemen Meliputi Tujuan, Manfaat, Jenis-jenis dan Dampak Kurangnya Koordinasi"