Pengertian Sistem Parlementer Meliputi Ciri - Ciri, Kekurangan dan Kelebihan
Pengertian Sistem Parlementer
Yang dimaksud dengan Sistem Parlementer
adalah suatu sistem pemerintahan suatu negara dimana parlemennya
mempunyai peran yang sangat penting / sangat vital dalam pemerintahan
tersebut, misalnya memiliki kewenangan untuk mengangkat seorang perdana
menteri dan dapat mengganti pemerintahan yang ada dengan cara
mengeluarkan semacam mosi karena tidak percaya pada pemerintahan yang
sedang berjalan. Sistem pemerintahan parlemen-pun dapat memiliki seorang
kepala negara seperti Presiden atau Raja dan seorang Perdana Menteri
yang memiliki wewenang dalam menajalankan pemerintahan. Umumnya dalam
sistem parlementer seorang Presiden hanya menjadi simbol kepala negara
saja, tapi jika di dalam sistem Presidensial seorang Presiden berwenang
terhadap jalannya pemerintahan.
Parlemen sendiri merupakan badan
legislatif dimana anggota di dalamnnya dipilih secara langsung oleh
rakyat melalui pemilihan umum. Pada sistem ini, parlemen fungsinya
menitik beratkan kepada sistem suatu negara, akan tetapi tidak banyak
ikut campur terhadap jalannya pemerintahan. Walaupun parlemen memiliki
wewenang yang begitu vital bagi sistem pemerintahan seperti mengangkat
ataupun menurunkan Perdana Menteri tapi parlemen tidak bisa seenaknya
menurunkan pimpinan negara. Negara yang menganut sistem parlementer
dapat dilihat secara jelas dari kepala pemerintannya yaitu Perdana
Menteri. Adapun bebarapa contoh Negara yang menganut sistem pemerintahan
parlemen misalnya: Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, dan
lain-lain.
Baca Juga: Pengertian HAM, Macam-Macam HAM, Contoh Pelanggaran HAM, dan Pelanggaran HAM di Indonesia
Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer
Terdapat beberapa ciri dari sistem pemerintahan parlementer, antara lain:
- Terdapat pemisahan antara kepala negara dan kepala pemerintahan, tetapi tidak ada pemisah antara kekuasaan eksekutif dan legislatif, kedua kekuasaan tersebut dipegang oleh parlemen.
- Anggota parlemen ditetapkan menurut pemilihan umum. Parlemen terpilih yang terdiri dari anggota parlemen yakni menteri-menteri dan Perdana Menteri yaitu pemimpin parlemen.
- Presiden/raja hanya mempunyai kekuasaan simbolis di luar eksekutif dan legislatif sebagai kepala negara.
- Perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh anggota parlemen, seringkali berasal dari partai politik yang memimpin pemilu dan mempuinyai kekuasan eksekutif atau menerapkan hukum.
- Perdana menteri mempunyai hak preogratif atau hak istimewa untuk mengangkat para mteri yang memimpih departemen dan non departemen negara.
- Anggota parlemen dapat menjatuhkan Perdana Menteri apabila suatu saat sebagian besar dari mereka tidak setuju dengan pemimpin pemerintahan tersebut. Caranya yakni dengan menyatakan mosi tidak percaya.
- Masa jabatan parlemen dan presiden tidak mempunyai acuan waktu
- Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasan legislatif.
- Kekuasaan eksekutif bisa dijatuhkan oleh legislatif
- Para menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Eksekutif Bertanggung jawab pada Legislatif
Ciri
ciri sistem pemerintahan parlementer berikutnya adalah Eksekutif
bertanggung jawab pada legislatif. Lembaga eksekutif bertanggung jawab
atas tindakan yang dilakukannya kepada legislatif atau parlemen.
Pelaporan dan semua kewenangan atas keputusan harus melalui legislatif
terlebih dulu. Jika hal yang hendak dijalankan tidak mendapatkan izin
dari legislatif maka mutlak harus dijalankan sesuai perintah parlemen.
- Kekuasaan Eksekutif dapat Diturunkan Legislatif
- Eksekutif Ditunjuk oleh Legislatif
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
- Sistem parlementer dapat membuat kebijakan yang bisa diatur dengan tepat dikarenakan mudahnya untuk menyesuaikan pendapat baik antara eksekutif dan legislative karena masih dalam satu koalisi partai.
- Tanggungjawab dalam merumuskan kebijakan untuk negara sangat jelas.
- Parlemen memiliki hak dan kewajiban untuk dapat mengawasi dengan kuat sistem pemerintahan kabinet sehingga kabinet tidak bisa berbuat sewenang-wenang.
- Sistem parlementer dapat membuat pengesahan undang-undang lebih cepat melalui dukungan badan legislatif. Ini karena eksekutif dipilih untuk menjabat sesuai dengan manifesto partai. Akibatnya, kehendak rakyat memiliki kekuatan lebih dari sistem politik mana pun.
Kekurangan sistem pemerintahan parlementer
- Sewakti-waktu kabinet bisa saja dijatuhkan oleh parlementer karena kehadiran kabinet selaku badan eksekutif negara sangat bergantug pada parlemen.
- Keberlangsungan pemerintahan kabinet tidak jelas karena tidak diatur oleh waktu sehingga kapan saja parlemen ingin membubarkan maka bisa saja dibubarkan.
- Meskipun siapa pun dapat membentuk partai politik, partai politik besar memiliki pengaruh paling besar dalam sistem parlementer. Kecuali diperlukan koalisi, mereka yang partai besar cenderung mengabaikan kebutuhan partai kecil.
- Kebijakan politiknya bisa menjadi labil dan suka berubah-ubah karena seringnya terjadi pergantiang anggota-anggota kabinet.
Demikian penjelasan mengenai pengertian sistem parlementer, semoga
penjelasan ini bermanfaat terutama dalam menambah pengetahuan kamu.
Cukup sekian pembahasan dari kami jika terdapat beberapa kesalahan mohon
maaf.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Sistem Parlementer
- ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer dan presidensial
- pengertian sistem pemerintahan presidensial
- contoh sistem parlementer
- sistem semi parlementer
- sistem parlementer di indonesia
- demokrasi parlementer di indonesia
- kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan parlementer dan presidensial
- sistem presidensial dan parlementer
- dalam sistem pemerintahan parlementer menteri harus bertanggung jawab kepada
- berikut ini kelebihan sistem pemerintahan presidensial kecuali
- kelebihan sistem pemerintahan indonesia
- ciri ciri demokrasi parlementer
Post a Comment for "Pengertian Sistem Parlementer Meliputi Ciri - Ciri, Kekurangan dan Kelebihan"