Pengertian Geopolitik Meliputi Sejarah, Konsep, Peranan, Tujuan dan Contohnya Secara Umum
Pengertian Geopolitik |
Pengertian Geopolitik
Kata Geopolitik berasal dari dua kata
yaitu “Geo” dan “Politik”, jika diartikan “Geo” artinya “bumi” dan kata
“Politik” berasal dari bahasa Yunani yaitu “Politeia” yang dapat di
artikan sebagai rangkaian asas, keadaan, cara-cara dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
Jika dalam artian luas Geopolitik
memfokuskan hubungan antara politik dan teritori wilayah dalam skala
lokal maupun skala internasional, atau mencangkup segala pemakaian
kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Di dalamnya terdapat
kebijakan-kebijakan luar negri yang berupa memahami, menjelaskan, dan
memperkirakan segala prilaku politik internasional dalam variabel
geografi. Greografi disini umumnya merujuk kepada lokasi suatu negara
secara geografis, dan meliputi segala kepentingan politik internasional.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa Pengertian Geopolitik adalah hubungan antara politik dan teritori
wilayah baik itu dalam skala lokal maupun Internasional. Atau arti
geopolitik yaitu sistem politik dan segala peraturan yang wujudnya
berupa kebijaksanaan maupun strategi nasional dimana kepentingannya
memfokuskan pada pertimbangan geografi, wilayah atau teritorial suatu
negara.
Pengertian Geopolitik Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian geopolitik menurut beberapa ahli.
1. Frederick Ratzel (1897)
Frederick Ratzel marupakan tokoh yang terkenal mempunyai Teori Geopolitik. Pendapat dari Frederick Ratzel ini juga disebut dengan Teori Ruang. Ratzel menyatakan bahwa “Negara dalam hal- hal tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati”. Inti ajaran Ratzel ini adalah ruang yang ditempati oleh kelompok- kelompok politik (negara- negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan, maupun bidang produk.
2. Karl Houshoffer (1896 – 1946)
Pendapat dari Karl Houshiffer mengenai geopolitik ini juga disebut atau dikenal dengan Teori Ekspansionisme. Karl Houshoffer dalam teori ekspansionismenya mengajarkan paham geopolitik ini sebagai ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang mempunyai titik berat pada persoalan- persoalan strategi perbatasan, ruang hidup dari bangsa dan juga tekanan rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru kekayaan di dunia.Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasaan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan juga fasisme. Pokok- pokok dari teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen yang sudah dibahas sebelumnya.
3. Sir Harold Mackinder
Mackinder ini merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyetakan bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu benua di dunia seperti Eropa- Asia akan dapat menguasai pulau- pulau dunia dan akhirnya akan menjadi pengusas dunia.Teori ahli Geopolitik yang satu ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajaran ilmuwan ini menyatakan bahwa barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yakni Eropa dan Asia akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat menguasai dunia.
4. Sir Walter Raleigh dan Alfred Mahan
Pendapat dari kedua ahli tersebut sering dikenal sebagai wawasan bahari. Teori Raleigh dan Mahan ini pada dasarnya merupakan teori kekuatan lautan atau kekuatan bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan dunia,yang berarti menguasai kekuatan kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat mengusai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan dapat menguasai perdagangan. Dan menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia, dan pada akhirnya kan menguasai dunia.
5. Hagget
Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget merupakan suatu cabang cabang ilmu geografimanusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional, hubungan internasional, dan juga pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi.Menurut Hagget ini, dalam geografi politik lingkungan geografi dijadikan suatu dasar perkembangan dan juga hubungan kenegaraan. Hagget juga menyatakan bahwa bidang kajian geografi politik ini relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional hingga internasional.
6. Preston E. James
Menurut Preston E. James, geografi dalam geopolitik ini mempersoalkan tata ruang publik untuk kehidupan, yakni sistem dalam hal menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi mempunyai sangkut paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik merupakan suatu hal yang selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
1. Frederick Ratzel (1897)
Frederick Ratzel marupakan tokoh yang terkenal mempunyai Teori Geopolitik. Pendapat dari Frederick Ratzel ini juga disebut dengan Teori Ruang. Ratzel menyatakan bahwa “Negara dalam hal- hal tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati”. Inti ajaran Ratzel ini adalah ruang yang ditempati oleh kelompok- kelompok politik (negara- negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan, maupun bidang produk.
2. Karl Houshoffer (1896 – 1946)
Pendapat dari Karl Houshiffer mengenai geopolitik ini juga disebut atau dikenal dengan Teori Ekspansionisme. Karl Houshoffer dalam teori ekspansionismenya mengajarkan paham geopolitik ini sebagai ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang mempunyai titik berat pada persoalan- persoalan strategi perbatasan, ruang hidup dari bangsa dan juga tekanan rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru kekayaan di dunia.Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasaan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan juga fasisme. Pokok- pokok dari teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen yang sudah dibahas sebelumnya.
3. Sir Harold Mackinder
Mackinder ini merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyetakan bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung (haertland) yaitu benua di dunia seperti Eropa- Asia akan dapat menguasai pulau- pulau dunia dan akhirnya akan menjadi pengusas dunia.Teori ahli Geopolitik yang satu ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajaran ilmuwan ini menyatakan bahwa barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yakni Eropa dan Asia akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat menguasai dunia.
4. Sir Walter Raleigh dan Alfred Mahan
Pendapat dari kedua ahli tersebut sering dikenal sebagai wawasan bahari. Teori Raleigh dan Mahan ini pada dasarnya merupakan teori kekuatan lautan atau kekuatan bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan dunia,yang berarti menguasai kekuatan kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat mengusai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan dapat menguasai perdagangan. Dan menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia, dan pada akhirnya kan menguasai dunia.
5. Hagget
Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget merupakan suatu cabang cabang ilmu geografimanusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional, hubungan internasional, dan juga pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi.Menurut Hagget ini, dalam geografi politik lingkungan geografi dijadikan suatu dasar perkembangan dan juga hubungan kenegaraan. Hagget juga menyatakan bahwa bidang kajian geografi politik ini relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional hingga internasional.
6. Preston E. James
Menurut Preston E. James, geografi dalam geopolitik ini mempersoalkan tata ruang publik untuk kehidupan, yakni sistem dalam hal menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi mempunyai sangkut paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik merupakan suatu hal yang selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
Sejarah Konsep Geopolitik
Sebelum
abad ke-19, pandangan geopolitik mengenai dunia berputar di sekitar
lingkungan negara dan negara tetangga. Para ahli tidak sepenuhnya
memahami geografi bumi. Ini karena pengetahuan manusia tentang bumi
tidak lengkap, sarana transportasi dan komunikasi sangat terbatas,
terutama terhadap kemampuan untuk menjelajah.Dalam
teori geopolitiknya, profesor geografi di Universitas London percaya
bahwa benteng paling kuat di dunia adalah di Asia. Perkembangan sejarah
dunia pada dasarnya dibentuk oleh konflik antara kekuatan darat dan
kekuatan angkatan laut.
Fungsi Wawasan Nusantara
Dalam
wawasan nusantara dapat berfungsi untuk sebuah pedoman, dan rambut
serta dorongan, dan motivasi dalam mendefinisikan semua pedoman,
keputusan dan tindakan untuk administrasi negara dalam kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara.
Peranan Geopolitik
Berikut ini adalah sebuah peran dalam geopolitik dengan cara umum untuk suatu negara, ialah:
- Untuk meningkatkan sebuah posisi suatu negara di mata internasional.
- Berusaha dalam menggabungkan sebuah kekuatan negara terhadap potensi sumber daya alam yang telah tersedia.
- Dapat menentukan sebuah arah utama yang bertujuan untuk negara, contohnya fokus dalam sebuahpembangunan.
- Menghubungkan semua tindakan pemerintah dengan situasi dan kondisi alami.
- Dapat penyelesaian dan penghindaran dalam sengketa dengan wilayah terhadap negara-negara tetangga.
- Menentukan dalam sebuah bentuk dan pola politik secara internasional dan domestik.
Tujuan GeoPolitik
Perbatasan Indonesia
Indonesia
memainkan peran geopolitik besar sebagai daratan sub-benua, berada di
Samudera Hindia, terletak di antara Selat Karimata dan Selat Malaka, 2
poin ekonomi dan militer penting dalam pemisahan geopolitik antara
kekuatan besar saat ini dan masa depan sesuai batas-batas keterbukaan
ideologi pancasila.
Ekonomi Maritim
Dari
sudut pandang maritim, kepentingan geopolitik tidak dapat disangkal,
karena dapat memperluas pengaruhnya . Pada saat yang sama, karena
perluasan batas tanahnya yang luas bahkan bisa mempengaruhi urusan
politik Negara dalam hubungan bilateral.
Peran Geostrategis
Peran
geostrategis penting Indonesia tampaknya dipahami dengan baik oleh
Washington, Moskow dan Beijing, 3 pemain utama yang bersaing di Asia
Tengah dan wilayah Asia-Pasifik untuk kekuasaan, pengaruh dan sumber
daya alam contohnya kasus geostrategi di Indonesia.
Tindakan Militer
Selama
2 dekade terakhir China sering menganggap tindakan militer dan ekonomi
Indonesia, dan kenaikannya, sebagai ancaman pada kepentingannya,
terutama karena kedekatan Indonesia dengan Laut Cina Selatan. Karena
retorika yang dipakai oleh negara-negara regional dan perjanjian militer
yang diperdebatkan antara India, Vietnam dan Jepang, wilayah ini dapat
menjadi sangat diperebutkan dan titik nyala konflik negara.
Hubungan Militer
Demikian
juga, hubungan militer dan ekonomi yang berkembang antara Indonesia,
Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura dirasakan di China
sebagai sarana yang mengandung negara “Matahari Terbit”. Tetapi,
kemunculan bersamaan China sebagai negara adidaya dengan kepentingan
dalam Samudera Hindia dan cepatnya menjadi pemain dominan di Asia
Selatan dan di luar Asia-Pasifik dinilai negatif oleh Negara tersebut.
Adanya Perjanjian Komersial
Perjanjian
komersial dan militer yang sudah disepakati oleh Beijing dengan
Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Myanmar dan Bhutan, dan terutama aliansi
militer dan nuklir dengan Pakistan, sudah digambarkan di kalangan
Indonesia sebagai upaya oleh China untuk mengepung Indonesia.
Tenaga Independen
Tujuan
Indonesia adalah untuk kemudian menjadi pembangkit tenaga independen
yang dapat menjamin stabilitas benua Asia, sambil mempertahankan posisi
yang sedekat mungkin antara berbagai pemain regional serta global.
Lokasi
geografis khusus Indonesia, yang terletak di persimpangan berbagai
pengaruh budaya dan agama, terhubung dengan aspirasi ini. Tetapi
kekuatan pendorong lain di Indonesia yang merindukan kebijakan luar
negeri yang benar-benar independen adalah peningkatan dalam beberapa
tahun belakangan nasionalisme popular Di Indonesia
Kekuatan ekonomi dan militer
Otoritas
politik ditekan pada gilirannya dalam mencari kekuatan ekonomi dan
militer di Asia. Sentimen yang sangat populer tersebut mencerminan
kepemimpinan India dalam Gerakan Non-Blok selama Perang Dingin, yang
artinya bahwa ibukota negara tidak terikat dengan kutub euro-Atlantik
atau ke kamp Soviet, meskipun telah dekat dengan Kremlin dalam hubungan
luar negeri dan ekonomi.
Konsep Geopolitik Indonesia
Sudah dijelaskan di atas bahwa konsep
dasar geopolitik bangsa Indonesia yaitu Wawasan Nusantara yang
didalamnya memuat visi nasional untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
dalam berbagai bidang. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional yang
berdasarkan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, merupakan
cara pandang maupun sikap dari bangsa Indonesia terhadap dirinya maupun
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Cara
pandang tersebut diantaranya mencangkup politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan keamanan nasional.
Dari pengertian geopolitik dan wawasan
nusantara maka dapat disimpulkan bahwa Bangsa Indonesia menyatakan bahwa
Pancasila dan Undang-Undnag Dasar 1945 sebagai dasar dalam menentukan
pandangan politik saat dihadapkan dengan berbagai kondisi kedudukan
wilayah geografis negara Indonesia, artinya bangsa Indonesia ingin
menjamin bahwa kepentingan bangsa dan negara menjadi yang paling utama
dalam perkembangan politik Internasional.
Perkembangan Geopolitik Di Indonesia
Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya.
Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam
makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan
fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi
geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi
pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan
kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana
alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami
adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis.Penyebaran
konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis,
sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian
posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan
geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan
kebangsaan yang mantap.Unsur-unsur
dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat
ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu
kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan
dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan
menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai
berikut
“Wujud
suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan
yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan
cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap
potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .
Perkembangan
Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan
kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara
terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti
sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor
internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi.
Akhir
tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia
menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu
yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan
pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus besar,pertama adalah
gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada upaya
pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh,
Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan
bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan
kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di
Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS)
melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah
geografis dan persatuan NKRI sendiri.Sedangkan kasus yang kedua yaitu
aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah penegakkan
hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan
konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil.
Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa
mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan.
Meskipun
upaya peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan
stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan
konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses
politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan
dengan baik.Dan yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar.Dalam
isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat
sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu
keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau
terluar yang berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara
tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak
dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.
Contoh Geopolitik
Berikut ini beberapa contoh geopolitik yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, diantaranya:
a. Blok Ambalat
Letak wilayah Blok ambalat yaitu di selat makasar dan laut sulawesi, luas wilayah blok ambalat sekitar 15.235 km2.
Wilayahnya berupa lautan tapi terdapat potensi Sumber Daya Alam yang
besar sekali, yaitu melimpahnya kandungan minyak bumi. Indonesia dan
Mayalsia kerap mengalami sengketa mengenai wilayah ini, Malaysia ingin
mendapatkan Blok Ambalat karena kandungan minyak buminya yang melimpah,
mereka manganggap bahwa itu merupakan wilayah miliknya padahal milik
Indonesia. Tapi pemerintah Indonesia dengan segala cara akan terus
mempertahankan wilayah Blok Ambalat, salah satunya dengan cara melakukan
penjagaan dan operasi penyisiran supaya pihak Malaysia tidak membuat
ulah kembali.
b. Kepulauan Natuna
Indonesia melakukan protes saat wilayah
Natuna yang menjadi kepulauan Riau mendadak muncul di peta terbaru Laut
China. Saat ini Natuna merupakan wilayah kabupaten di Indonesia yang
berdiri tahun 1999. Klaim sepihak oleh China membuat Indonesia naik
pitam, apalagi beberapa saat yang lalu China melakukan klaim sepihak
juga terhadap kepulauan Spratly dan Paracel yang merupakan bagian dari
wilayah negara Filipina. Lalu pemerintah Indonesia melakukan protes dan
terus mengusahakan segala upaya termasuk perundingan terhadap klaim
sepihak yang dilakukan China terhadap kepulauan Natuna.
c. Batik Indonesia Yang Di Klaim Negara Lain
Contoh lainnya seperti saat sengketa
kebudayaan Indonesia yaitu kain Batik yang di klaim oleh Malaysia. Tentu
saja Pemerintah Indonesia tidak diam saja dengan klaim yang dilakukan
oleh Malaysia, pemerintah Indonesia -pun segera mendaftarkan Batik ke
dalam jajaran Representative List of Intangible Cultural. Heritage UNESCO. Lalu UNESCO –pun
menetapkan bahwa Batik merupakan budaya Indonesia dan warisan dunia.
Sejak tahun 2009 tepatnya pada tanggal 02 Oktober ditetapkan menjadi
hari Batik Nasional.
Demikian penjelasan dari saya semoga bermanfaat jika ada kesalahan mohon dimaafkan, terimakasih.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Geopolitik
- pengertian geopolitik menurut para ahli
- pengertian geopolitik dan geostrategi
- pengertian geopolitik secara umum
- contoh geopolitik
- pengertian geostrategi
- fungsi geopolitik
- konsep geopolitik indonesia
- pengertian geopolitik secara etimologi
- teori geopolitik
- pengertian geopolitik dan geografi politik
- artikel geopolitik indonesia
- ciri ciri geopolitik indonesia
Post a Comment for "Pengertian Geopolitik Meliputi Sejarah, Konsep, Peranan, Tujuan dan Contohnya Secara Umum"