Pengertian Seni Grafis Meliputi Sejarah, Fungsi,Jenis Peralatan dan Bahan Beserta Contoh Lengkapnya
Seni Grafis – Pengertian, Sejarah, Jenis & Tekniknya Via: Serupa.id |
Pengertian Seni Grafis
Seni grafis adalah suatu cabang seni
rupa, yang dalam proses membuat karyanya menggunakan teknik cetak dan
umumnya dituangkan pada media kertas atau kain. Seni grafis juga dapat
disebut sebagai karya seni ungkapan visual kedalam bidang dua dimensi,
yang dimana proses pembuatan karyanya menggnakan media cetak. Untuk
merancang desain grafisnya bisa menggunakan teknologi komputer dan media
cetak seperti printer. Seni grafis bisa kita temukan di koran, majalah,
pakaian kaos, reklame, baner, poster, dan lain-lain. Dengan menggunakan
media cetak, maka sebuah karya grafis dapat di produksi ulang atau di
lipatgandakan dengan jumlah yang banyak tanpa mengubah keaslian
gambarnya.
- Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seni grafis adalah karya seni berbentuk dua dimensi dibuat dengan teknik cetak (manual maupun digital) yang memungkinkan pelipatgandaan karya.Seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra, dibuat untuk mencurahkan ide atau gagasan dan emosi seseorang.Seni grafis dibuat menggunakan teknik cetak sehingga memungkinkan pelipatgandaan karya tanpa menghilangkan orisinalitasnya.Istilah grafis dalam bahasa Inggris adalah graph atau graphic yang berarti dapat membuat tulisan atau lukisan dengan cara ditoreh atau digores.
- Dikutip dari Art Encyclopedia, istilah graphic adalah turunan dari bahasa Jerman graphic yang aslinya dari bahasa Yunani graphikos.Istilah ini biasanya menunjukkan bentuk-bentuk ekspresi visual yang bergantung pada efeknya pada garis (line) dan nada (tone atau disegno) bukan warna (colorito).
- Dilansir dari Kiddle.co, seni grafis adalah proses artistik untuk menciptakan desain di mana orang menggunakan media seperti (karet atau plexiglas) dan mentransfer gambar ke suatu bahan (seperti kertas).
- Menurut Encyclopaedia Britannica, seni grafis adalah kategori seni rupa tradisional, termasuk segala bentuk ekspresi artistik visual (misal lukisan, gambar, fotografi, seni grafis), biasanya diproduksi pada permukaan datar.Desain dalam seni grafis meliputi tipografi, gambar asli, rencana dan pola untuk seni dekoratif (misal furnitur, permadani, keramik), interior dan arsitektur.
Sejarah Seni Grafis
awal
mulanya, seni grafis berkembang dinegara China. Disana, seni grafis
sering digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan kepercayaan. Tulisan
tersebut diukir pada bidang kayu ata di cetak diatas kertas. China juga
menemukan kertas secara massal pada tahun 105 yakni pada masa pimpinan
Dinasti Yi.
Karya seni dengan media
kayu juga ditemukan dinegara asoa yang akan memiliki kultur tua dan kuat
seperti China, Korea dan Jepang. Bangsa Romawi juga sudah banyak
mengenal teknik cetak ini yang sering digunakan untuk menghias jubah
dengan cetak stempel. Namun teknik cetak ini kurang berkembang karena
bangsa eropa tidak banyak mengenal kertas. Teknik grafis mulai
berkembang pesat di Eropa pada abad ke 13 dengan ditemukkannya adanya
mesin cetak oleh Gutterberg yang juga akan mendirikan pabrik kertas
pertamanya di Italia. pada saat itu, beragam teknil seni grafis mulai
berkembang pesat di Eropa.
Awal
mulanya, seni grafis di Indonesia merupakan media alternatif bagi
seniman yang sudah banyak mengerjakan bidang lain seperti melukis
ataupun mematung. Kronologisnya, seni grafis muncul sekitar tahun
1954-an, tokohnya yaitu Suromo atau Abdul Salam di Yogyakarta yang
banyak membuat karya dengan teknik cukil kayu maupun kebanyakan karya
nya adalah poster perjuangan. Tokoh yang lainnya tyaitu Marasutan
(Jakarta) maupun Mochtar Apin (Bandung).
Jenis - Jenis Seni Grafis
Seni
yang satu ini tidak terbatas hanya pada satu ragam saja. Ada beragam
karya seni yang bisa masuk ke dalam kategori seni grafis, yaitu sebagai
berikut :
-
Cetak Tinggi
Cetak
tinggi merupakan salah satu ragam karya seni yang proses pembuatannya
melalui tahapan pembuatan cetakan terlebih dahulu. Cetakan yang
digunakan ini terbuat dari bahan yang dicukil sehingga permukaannya
menjadi tinggi dan rendah atau relief.
Tak
cukup hanya satu alat, ada berbagai alat yang digunakan dalam proses
cetak tinggi antara lain adalah kayu lapis triplek, metal, harboard,
papan kayu, dan karet atau linoleum. Untuk teknik cetak tinggi yang
paling populer atau terkenal adalah seni cukil kayu atau yang lebih
dikenal dengan nama teknik woodcut.
Awal
mula teknik ini dikenal oleh masyarakat luas kurang lebih pada abad
ke-14 M oleh orang Koptia di Mesir. Salah satu tokoh yang berpengaruh
dalam penemuan teknik ini yaitu bernama Johanes Gutenberg (1400-1468)
berkebangsaan Jerman.
Sedangkan
pada orang-orang Eropa menggunakan teknik ini guna membuat hiasan yang
dipasang pada kain tenun. Seni grafis cetak tinggi juga digunakan pada
media cetak lain seperti huruf dan buku.
Tidak
semua seniman sepakat untuk dapat menguasai teknik cetak ini. Biasanya
seorang seniman akan lebih cenderung menguasai salah satu teknik cetak.
Untuk teknik cetak yang satu ini, beberapa seniman yang dikenal ahli
antara lain adalah H. Holbein, Albrecht Durer, L. Granach, HB. Grien
(Jerman), Kastuhista Hukosai, Ando Hirosige (Jepang), Edi Sunaryo,
Kaboel Suadi, dan Andang Supriadi (Indonesia).
-
Cetak Saring
Cetak
saring atau yang lebih sering disebut dengan screen printing adalah
salah satu ragam karya grafis yang proses pembuatannya harus melalui
tahapan pembuatan cetakan dari bahan secreen atau kain yang dilapisi
bahan peka cahaya. Cetak saring juga memiliki istilah yang lebih membumi
disebut dengan sablon. Masyarakat indonesia akan lebih popular dengan
istilah tersebut.
Untuk
proses cetak saring, alat yang biasa digunakan adalah cetakan yang
terbuat dari bahan kasa atau screen dengan karakteristik tertentu
seperti elastis, lentur, dan halus. Selain berfungsi untuk sablon, cetak
saring juga digunakan untuk membuat poster, spanduk, kaos, dan berbagai
hal lainnya.
Beberapa
tokoh seniman yang sudah terkenal menggunakan teknik cetak saring dalam
membuat karya seni adalah Chuck Close, Joseft Albert, Ralston Crawford,
Robert Indiana, Julia Opie, Bridge Riley, Edward Ruscha, dan Andy
Warhol.
-
Cetak Dalam
Cetak
dalam memiliki istilah lain yaitu intaglio print adalah ragam seni
grafis yang dibuat dengan cetakan yang bahan pembuatnya adalah plat
alumunium. Plat ini kemudian ditoreh dengan alat tajam sehingga
membentuk goresan dengan kedalaman tertentu.
Beberapa
nama seniman yang menggunakan teknik cetak datar ini untuk menghasilkan
karya seni mereka adalah Pierre Bonnard, M.C Escher, George Bellows,
Joan Miro, Honore Daumier, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Edvard
Munch, Pablo Picasso, Emil Nolde, Odilon Redon, dan Stow Wengenroth.
-
Cetak Foto (Fotografi)
Fotografi
atau cetak foto ini pasti sudah tidak asing di telinga Anda. Cetak foto
menjadi salah satu ragam dalam cabang seni ini yang proses pembuatannya
melalui pemrotetan dengan menggunakan alat bernama kamera, kemudian
dilakukan pencucian film, dan pencetakan gambar foto.
Alat-alat
yang perlu dipersiapkan untuk proses teknik ini antara lain adalah
kertas dan tinta dengan menggunakan alat kamera digital, komputer, dan
printer.
-
Engraving
Dalam
proses teknik engraving, seorang seniman yang ingin melakukannya harus
mempunyai keterampilan karena teknik ini menggunakan alat khusus yang
diberi nama burin. Burin merupakan alat yang digunakan untuk mengukir
logam dengan tekstur yang keras.
Proses
dalam membuat karya seni ini pertama-tama seluruh permukaan cat logam
diberi tinta, setelah itu tinta dibersihkan hingga yang tersisa hanya
tinta yang berada pada garis yang sudah direncanakan untuk diukir.
Kemudian plat logam tersebut diletakkan pada alat pres bertekanan tinggi
di atas lembaran kertas. Pada langkah terakhir, cukup mengambil tinta
dari garis engraving dan akan menghasilkan sebuah karya cetak.
-
Drypoint
Drypoint
adalah variasi lain dari teknik cetak engraving yang telah dibahas
sebelumnya. Teknik ini juga biasa disebut sebagai goresan langsung
dengan menggunakan alat yang runcing. Goresan ini akan menghasilkan
kesan kasar pada tepian garis.
Yang
perlu digarisbawahi adalah drypoint ini hanya bisa digunakan untuk
jumlah cetakan yang kecil, sekitar sepuluh sampai dua puluh karya saja,
lebih dari itu kemungkinan tidak akan berhasil
-
Etsa (Etching)
Etsa
adalah teknik cetak seni yang dalam pembuatannya memerlukan sebuah
media berupa lempeng tembaga. Untuk dapat menghasilkan sebuah acuan
cetak atau klise seniman harus melakukannya dengan cara menggunakan
larutan asam nitrat (HNO3) yang bersifat korosit terhadap logam tembaga
yang digunakan.
-
Mezzotint
Mezzotint
adalah teknik cetak dalam yang prosesnya juga menggunakan plat logam.
Langkah pertama Anda perlu terlebih dahulu membuat kasar permukaannya
secara merata. Alat yang digunakan dalam teknik ini disebut dengan
rocker. Sketsa atau rancangan gambar dibuat dengan mengerok halus
permukaan logam dengan menerapkan efek gelap terang.
Fungsi Seni Grafis
Dibanding
kesenian lain, mungkin seni grafis memang memiliki fungsi yang lebih
banyak ketimbang soal estetika dan nilai ekonomi. Seni grafis memiliki
fungsinya sendiri, seperti di bawah ini:
Sebagai Media Komunikasi
Seni grafis memang biasa dibuat
sebagai media komunikasi yang memiliki visual yang mencuri perhatian.
Biasanya, ketika mengambil peran sebagai media komunikasi, seni grafis
juga dilengkapi dengan kalimat yang menarik dan bukan hanya gambar.
Media komunikasi yang menggunakan seni grafis sebagai medianya adalah slogan, banner, poster, dan lain sebagainya.
Sebagai Media Promosi
Seni grafis memang menjadi salah
satu media promosi berbagai perusahaan dalam mengenalkan produknya.
Seni grafis dipilih karena lebih informatif dan sekaligus eye catching ketika dilihat.
Seni
grafis seringnya menarik perhatian dan mata, sehingga penggunaannya
dalam mengenalkan produk perusahaan akan semakin optimal.
Untuk Apresiasi Seni
Ini seperti mengembalikan seni
grafis ke fungsi utamanya, yakni untuk media apresiasi seni. Biasanya,
seni grafis yang satu ini lebih menonjolkan estetika seni untuk
ditampilkan dan sering minim kata. Kreatifitas dan jiwa seni yang tinggi
dibutuhkan untuk membuat desain grafis untuk apresiasi seni.
Menyalurkan Hobi
Bagi yang senang melakukan kegiatan
kreatif, biasanya menyalurkan hobinya untuk membuat desain grafis.
Karena dewasa ini, praktik pembuatan desain grafis lebih menarik dan
lebih mudah untuk dipelajari.
Menambah Penghasilan
Ini menjadi fungsi komersil dan
tidak dapat dihindari. Menekuni dunia seni grafis memang bisa menjadi
salah satu sumber penghasilan. Karena dewasa ini, desain sudah semakin
memiliki harga jual yang lumayan tinggi. Terutama untuk pembuatan
sebagai media promosi atau untuk keperluan cover buku.
Peralatan dan Bahan dalam Membuat Karya Grafis
- Peralatan yang Dibutuhkan Pensil (untuk membuat sketsa gambar)
- Penggaris (untuk mengukur plat dan ukuran kertas sketsa)
- Ampelas (untuk menghaluskan permukaan plat yang akan dicukil)
- Spidol (untuk menebalkan/mempertegas sketsa)
- Kain bekas (untuk menggosok-gosok kertas yang berisi gambar objek, pada saat proses memindahkan gambar dari kertas ke plat karet)
- Cungkil (untuk mencungkil plat sesuai bentuk gambar)
- Roller (digunakan pada saat proses pencetakan yaitu memberi warna pada plat yang sudah dicungkil)
- Sendok (untuk memindahkan hasil cetakan dari plat ke kertas, dengan cara digosok)
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
- Kertas HVS
- Minyak Kayu putih (untuk memindahkan gambar sketsa dari kertas di atas plat, dengan cara dituangkan kemudian digosok-gosok dengan kain)
- Plat karet
- Cat khusus cetakan grafis
- Tiner (untuk menghilangkan sisa-sisa cat yang menempel di tangan atau di plat pada saat semua proses sudah selesai dilaksanakan)
Teknik Pengerjaan Karya Grafis
1. Membuat sketsa karya (Sketching)
Penulis melakukan pengerjaan membuat sketsa di atas kertas HVS terlebih dahulu. Sebelumnya penulis menyesuaikan ukuran plat karet terlebih dahulu. Kemudian antara plat karet yang satu dan yang lainnya ukurannya disamakan.Dengan cara dipotong menggunakan cukil yang pipih seperti cutter. Sketsa yang telah dibuat menggunakan pensil kemudian ditebalkan menggunakan spidol.
2.Penempelan sketsa karya di atas plat (copying and transferring)
Setelah proses membuat sketsa selesai, proses yang selanjutnya adalah membuat salinan atau fotokopi sketsa dengan jumlah yang sama dengan plat karet, yaitu 3 lembar. Sketsa fotokopian tersebut di pasang di atas plat karet, sesuaikan ukurannya. Lipat bagian sisi-sisi kertas ke dalam, sehingga menutupi bagian permukaan plat karet yang akan diberi gambar. Setelah itu, tuangkan minyak kayu putih di atasnya kemudian gosok-gosok rata ke seluruh permukaan plat dengan menggunakan kain. Lakukan proses pemindahan gambar ke semua plat karet yang disediakan.
3.Pencungkilan plat (grubbing)
Proses pemindahan gambar telah selesai dilakukan. Proses yang selanjutnya dilakukan adalah mencungkil plat. Ada 3 plat yang harus di cungkil dengan letak cungkilan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:
Penulis melakukan pengerjaan membuat sketsa di atas kertas HVS terlebih dahulu. Sebelumnya penulis menyesuaikan ukuran plat karet terlebih dahulu. Kemudian antara plat karet yang satu dan yang lainnya ukurannya disamakan.Dengan cara dipotong menggunakan cukil yang pipih seperti cutter. Sketsa yang telah dibuat menggunakan pensil kemudian ditebalkan menggunakan spidol.
2.Penempelan sketsa karya di atas plat (copying and transferring)
Setelah proses membuat sketsa selesai, proses yang selanjutnya adalah membuat salinan atau fotokopi sketsa dengan jumlah yang sama dengan plat karet, yaitu 3 lembar. Sketsa fotokopian tersebut di pasang di atas plat karet, sesuaikan ukurannya. Lipat bagian sisi-sisi kertas ke dalam, sehingga menutupi bagian permukaan plat karet yang akan diberi gambar. Setelah itu, tuangkan minyak kayu putih di atasnya kemudian gosok-gosok rata ke seluruh permukaan plat dengan menggunakan kain. Lakukan proses pemindahan gambar ke semua plat karet yang disediakan.
3.Pencungkilan plat (grubbing)
Proses pemindahan gambar telah selesai dilakukan. Proses yang selanjutnya dilakukan adalah mencungkil plat. Ada 3 plat yang harus di cungkil dengan letak cungkilan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:
- Plat yang dicungkil sebagai background karya, Pada pencungkilan plat ini, maka bagian yang dicungkil adalah bagian objek gambar. Bagian objek gambar dicungkil habis, sehingga hanya menyisakan bagian background.
- Plat yang dicungkil sebagai outline objek,Pada pencungkilan plat ini, maka bagian yang dicungkil adalah bagian background. Bagian background dicungkil habis, sehingga hanya tersisa gambar objek saja yang seperti bayangan.
- Plat yang dicungkil sebagai isian/penghias bagian objek. Pada pencungkilan plat ini, maka bagian yang dicungkil adalah bagian dalam objek. Pencungkilan ini menyesuaikan dengan gambaran objek seekor burung. Pencungkilan yang dilakukan dengan tujuan agar memberikan kesan tekstur pada karya. Seperti menggambarkan bahwa bagian yang dicungkil itu adalah bagian sayap burung, paruh burung, mata burung, dan sebagainya.
4.Proses Pewarnaan
Setelah proses pencungkilan selesai, kemudian penulis melakukan pewarnaan pada plat yang sudah dicukil. Pewarnaannya menggunakan cat khusus untuk cetak grafis.
Setelah proses pencungkilan selesai, kemudian penulis melakukan pewarnaan pada plat yang sudah dicukil. Pewarnaannya menggunakan cat khusus untuk cetak grafis.
Karakteristik Seni Grafis
Berikut ini beberapa karakteristik seni grafis secara umum, diantaranya sebagai berikut ini:
- Karya seni grafis dihasilkan dengan cara di cetak, sehingga jika di produksi ulang dapat menghasilkan karya yang sama baik itu dari bentuk maupun ukuran. Jadi karyanya tidak menggunakan goresan dengan tangan.
- Karyanya bisa di reproduksi, sehingga bisa menghasilkan karya lebih dari satu.
- Hasil karya seni grafis ditentukan oleh proses atau teknik cetaknya masing-masing, jadi hasilnya memiliki karakteristik sesuai teknik yang digunakan saat pembuatan.
- Karakteristik karyanya ditentukan oleh jenis atau media yang digunakannya.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di
ambil kesimpulan bahwa pengertian seni grafis adalah suatu cabang seni
rupa yang dalam proses menciptakan karyanya menggunakan teknik cetak,
dan umumnya dituangkan pada media kertas atau kain.
Salah satu manfaat seni grafis yaitu
dapat mempercepat pekerjaan yang berhubungan dengan gambar grafis
terutama dalam dunia percetakan dan hasilnya bisa di reproduksi. Adapun
jenis-jenis seni grafis dalam pembuatannya seperti cetak Saring, cetak
datar, cetak tinggi, cetak dalam, dan fotografi.
Itulah tulisan yang membahas tentang
definisi seni grafis, semoga dapat kamu pahami, dan tentunya semoga
bermanfaat juga dalam menambah ilmu pengetahuan kamu, terimakasih sudah
membacanya.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Seni Grafis
- contoh seni grafis
- sejarah seni grafis
- alat dan bahan seni grafis
- contoh seni grafis cetak tinggi
- pengertian seni grafis brainly
- makalah seni grafis
- fungsi seni grafis
- contoh seni grafis cetak saring
- jelaskan secara singkat tentang seni grafis
- mengklasifikasikan beragam karya seni grafis
- sebutkan jenis-jenis plat yang dijadikan sebagai media dalam seni grafis
- berikut ini yang bukan termasuk jenis karya seni grafis menurut tekniknya adalah
Post a Comment for "Pengertian Seni Grafis Meliputi Sejarah, Fungsi,Jenis Peralatan dan Bahan Beserta Contoh Lengkapnya"