Pengertian Asuransi Konvensional Beserta Manfaatnya, Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Pengertian Asuransi Konvensional |
Pengertian Asuransi Konvensional
Yang dimaksud asuransi konvensional
adalah suatu jenis asuransi yang berdasarkan kepada jual-beli, sehingga
dapat dikatakan asuransi konvensional berbeda dengan asuransi syariah.
Asuransi jenis ini dapat dikatakan asuransi yang berdasarkan pada
investasi dana yang bebas dengan menggunakan aturan dan prinsip
tertentu. Asuransi konvensional ini mengembangkan misi perusahaan yaitu
ekonomi dan juga sosial. Setiap perusahaan-perusahaan asuransi memiliki
kebijakan-kebijakan sendiri, yang menyangkut kesejahteraan para
nasabahnya dan tentunya berbagai kebijakan tersebut harus di patuhi dan
di sepakati bersama-sama.
Ada berbagai macam yang bisa
diasuransikan diantaranya seperti jiwa, kesehatan, pendidikan,
kepemilikan sesuatu, dan lain-lain. Setiap nasabah asuransi akan
membayar premi asuransi yang telah di tentukan dan di sepakati setiap
jangka waktu tertentu. Ada juga petugas asuransi yang mendatangi rumah
nasabah, hal ini sebagai bentuk layanan untuk menagih pembayaran
angsuran asuransi para nasabahnya, sehingga dapat memudahkan nasabah
dalam melakukan pembayaran angsuran asuransi, jadi nsabah tidak perlu
mendatangi kantor perusahaan asuransi tersebut.
Keuntungan dan Kekurangan Asuransi dengan Prinsip Tradisional
Pada dasarnya, asuransi konvensional
tidak selalu memiliki kekurangan dibandingkan prinsip syariah.
Tergantung apakah Anda memang tidak masalah dengan riba atau tidak.
Nah,
untuk Anda yang sedang ingin memilih untuk mengambil asuransi syariah
atau konvensional, berikut beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan.
Dengan catatan, dalam hal ini tidak ada keharusan bagi Anda untuk terhindar dari riba ya.
1. Asuransi konvensional punya pilihan lebih banyak
Yang pasti, asuransi dengan prinsip
konvensional sudah pasti memiliki pilihan lebih banyak. Mulai dari
pengalokasian dana yang dikelola hingga jenis-jenis asuransinya.
Perusahaan asuransi bisa mengelola dana dari premi Anda ke sektor lebih luas tanpa harus memerhatikan riba.
2. Kadang kala memberikan keuntungan lebih besar
Instrumen investasi yang lebih
beragam menjadi salah satu faktor keuntungan yang Anda peroleh pun jadi
lebih besar. Perusahaan asuransi bisa mengalokasikan sebagian premi Anda
ke instrumen investasi dengan tingkat kenaikan tinggi. Dalam hal ini
khususnya untuk asuransi unit-link ya.
Biasanya, instrumen investasi yang memberikan imbal tinggi tersebut berasal dari sektor utang seperti misalnya obligasi.
3. Dalam asuransi syariah tidak ada praktik jual-beli tetapi hibah
Inilah perbedaan mencolok antara
asuransi konvensional dengan unit syariah. Seperti yang sempat
disinggung di awal, dalam asuransi konvensional dikenal praktik
jual-beli. Jadi, Anda bayarkan premi untuk membeli risiko.
Ciri-ciri Asuransi Konvensional
Ada beberapa ciri yang dimiliki asuransi konvensional, di antaranya adalah:
- Akad asuransi konvensianal adalah akad mulzim (perjanjian yang wajib dilaksanakan) bagi kedua balah pihak, pihak penanggung dan pihak tertanggung. Kedua kewajiban ini adalah keawajiban tertanggung menbayar primi-premi asuransi dan kewajiban penanggung membayar uang asuransi jika terjadi perietiwa yang diasuransikan.
- Akad asuransi ini adalah akad mu’awadhah, yaitu akad yang di dalamnya kedua orang yang berakad dapat mengambil pengganti dari apa yang telah diberikannya.
- Akad asuransi ini adalah akad gharar karena masing-masing dari kedua belah pihak penanggung dan tertanggung pada waktu melangsungkan akad tidak mengetahui jumlah yang ia berikan dan jumlah yang dia ambil.
- Akad asuransi ini adalah akad idz’an (penundukan) pihak yang kuat adalah perusahan asuransi karena dialah yang menentukan syarat-syarat yang tidak dimiliki tertanggung.
Fungsi Dari Asuransi
Adapun fungsi asuransi seperti misalnya
seperti untuk Transfer Resiko, maksudnya dengan membayar premi asuransi
maka nasabah atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atau
resiko yang dapat terjadi pada hidup ataupun harta-bendanya ke pihak
perusahaan asuransi. Lalu fungsi lainnya dari kumpulan data premi yang
diterima akan dihimpun oleh pihak perusahaan asuransi yang akan menjadi
dana untuk membayar ketidakpastian atau resiko yang nantinya bisa saja
dapat terjadi kepada nasabahnya.
Beberapa Manfaat Asuransi
Dari pembahasan-pembahasan tersebut maka dapat diambil manfaat asuransi secara umum diantaranya:
- Untuk membantu mengelola keuangan
Dengan membayar asuransi maka kita dapat
mengatur keuangan kita, karena dengan membayar premi asuransi itu wajib
bagi yang mengikuti program asuransi. Nantinya uang yang telah di
investasikan akan mendapatkan jaminan pengembalian saat kontrak
berakhir.
- b. Dapat memberikan ketenangan
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa
masa yang akan datang penuh dengan hal ketidakpastian, dan mungkin saja
ada resiko-resiko yang sifatnya merugikan kita. Maka asuransi dapat
memberikan setidaknya perlindungan jika resiko tersebut terjadi pada
kita atau keluarga kita, sehingga resiko tersebut tidak menimbulkan
kerugian terlalu besar.
- Menjamin Perlindungan Dari Resiko Kerugian
Asuransi tentunya memberikan jaminan
kepada para nasabahnya, salah satunya jika terjadi kerugian, misalnya
kerugian akibat kerusakan, kehilanga, kecelakaan, dan lain-lain, maka
asuransi dapat memberikan perlindungan setidaknya meminimalisir atau
memperkecil kerugian tersebut. Banyak sekali program-program asuransi
yang dapat membantu hidup kita dimasa yang akan datang. Pastinya setiap
perusahaan asuransi akan memberikan perlindungan kepada para nasabahnya
dari berbagai resiko yang dapat merugikan nasabahnya.
Itulah beberapa manfaat yang bisa di
dapatkan dari asuransi, masih banyak manfaat lainnya misalnya seperti
membuat hidup menjadi lebih efesien, mempermudah mendapatkan pinjaman
dana, asuransi dapat menjadi tabungan seperti pada asuransi jiwa dan
lain-lain.
Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Secara umum, kita sebagai nasabah ditawarkan dua jenis produk asuransi, asuransi syariah dan konvensional. Menurut Dewan Pengawas Syariah, asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.Selama beberapa tahun terakhir, asuransi syariah menjadi produk asuransi yang dijadikan primadona oleh beberapa perusahaan asuransi. Bagaimana tidak, permintaan terhadap asuransi syariah setiap tahun juga mengalami peningkatan.
Lantas, apa yang membedakan asuransi syariah dengan konvensional? Dalam hal pengelolaan risiko, dalam asuransi syariah dikenal konsep tolong-menolong dan bekerja sama mengumpulkan dana hibah (tabarru’).Dengan begitu, dalam asuransi syariah prinsip pengelolaan risiko adalah berbagi risiko (sharing of risk), artinya risiko ditanggung oleh sesama peserta. Sedangkan pada asuransi konvensional, pengelolaan risiko hanya dibebankan kepada pihak perusahaan (transfer of risk).
Pada awal perjanjian, asuransi syariah dilakukan dengan cara akad hibah tabarru’ berdasarkan sistem syariah sehingga bisa dijamin kehalalannya. Sementara, akad pada asuransi konvensional cenderung menggunakan akad jual-beli.
Lantas, apa yang membedakan asuransi syariah dengan konvensional? Dalam hal pengelolaan risiko, dalam asuransi syariah dikenal konsep tolong-menolong dan bekerja sama mengumpulkan dana hibah (tabarru’).Dengan begitu, dalam asuransi syariah prinsip pengelolaan risiko adalah berbagi risiko (sharing of risk), artinya risiko ditanggung oleh sesama peserta. Sedangkan pada asuransi konvensional, pengelolaan risiko hanya dibebankan kepada pihak perusahaan (transfer of risk).
Pada awal perjanjian, asuransi syariah dilakukan dengan cara akad hibah tabarru’ berdasarkan sistem syariah sehingga bisa dijamin kehalalannya. Sementara, akad pada asuransi konvensional cenderung menggunakan akad jual-beli.
Tidak hanya risiko yang ditanggung bersama, dalam asuransi syariah, keuntungan pun dinikmati kembali oleh peserta asuransi. Sementara dalam asuransi konvensional, keuntungan seutuhnya milik perusahaan.Setiap perusahaan yang menawarkan asuransi syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) di dalamnya. DPS merupakan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional yang bertugas memastikan setiap komponen yang terdapat dalam asuransi syariah sesuai dengan syariat Islam, misalnya saja untuk komponen investasi pada asuransi jiwa syariah.Instrumen investasi yang bisa digunakan untuk asuransi syariah harus dipastikan bahwa unit-unit usaha di dalamnya sesuai prinsip syariah, seperti tidak mengandung unsur perjudian, alkohol, ataupun riba.Layaknya asuransi konvensional, asuransi syariah pun terdiri dari asuransi kesehatan syariah dan asuransi jiwa syariah yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu dan keluarga.
Demikian tulisan yang memberikan
penjelasan tentang pengertian asuransi konvensional dan manfaat-manfaat
yang bisa di dapatkan. Semoga tulisan ini bermanfaat, jika ada
kekurangan ataupun kesalahan dalam tulisan ini mohon di maafkan, sekian
dan terimakasih telah membacanya.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Asuransi Konvensional
- pengertian asuransi syariah
- perbedaan asuransi syariah dan konvensional brainly
- perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional brainly
- hukum asuransi konvensional
- contoh asuransi konvensional dan syariah di indonesia
- persamaan asuransi syariah dan konvensional
- tujuan asuransi syariah
- asuransi konvensional mengandung unsur brainly
- ciri-ciri asuransi konvensional
- contoh asuransi syariah
- makalah perbedaan asuransi syariah dan konvensional
- prinsip asuransi syariah
Post a Comment for "Pengertian Asuransi Konvensional Beserta Manfaatnya, Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional"