Pengertian Shalat Tarawih, Sejarah, Niat Bacaan, Manfaat, Hukum, dan Keutamaan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan salah satu praktik untuk menghidupkan malam Ramadhan (qiyamu Ramadhan). Ibadah ini memiliki keutamaan-keutamaan yang memang ditemukan landasannya dari hadits Rasulullah. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Shalat
tarawih adalah shalat yang dilakukan hanya pada bulan Ramadhan, dan
shalat tarawih ini dikerjakan Nabi pada tanggal 23 Ramadhan tahun kedua
hijriah. Rasulullah pada masa itu mengerjakannya tidak selalu di masjid,
melainkan kadang di rumah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:
عَنْ
عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ
اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي
الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ
فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ
الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي
صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي
خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ (رواه البخاري
ومسلم)
Artinya: “Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin radliyallahu ‘anha,
sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam shalat di masjid, lalu banyak
orang shalat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah
sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda,
'Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak
datang ke masjid karena aku takut sekali bila shalat ini diwajibkan pada
kalian.” Sayyidah ‘Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan
Ramadhan’.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadist
ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad memang pernah melaksanakan shalat
tarawih pada malam awal-awal bulan Ramadhan. Hingga akhirnya, saat
melihat antusiasme yang begitu tinggi dari sahabat-sahabat beliau, Nabi
justru mengurungkan niatnya datang ke masjid pada hari ketiga atau
keempat. Pertama,
bisa jadi karena beliau khawatir, sewaktu-waktu Allah menurunkan wahyu
yang mewajibkan shalat tarawih kepada umatnya. Tentu hal tersebut bakal
memberatkan umat generasi berikutnya yang belum tentu memiliki semangat
yang sama dengan para sahabat Nabi itu.
Kedua,
mungkin beliau takut timbulnya salah persepsi di kalangan umat bahwa
shalat tarawih wajib karena merupakan perbuatan baik yang tak pernah
ditinggalkan Rasulullah. Sebagaimana keterangan dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari:
أَنَّهُ إِذَا وَاظَبَ عَلَى شَيْء مِنْ أَعْمَال الْبِرّ وَاقْتَدَى النَّاس بِهِ فِيهِ أَنَّهُ يُفْرَض عَلَيْهِمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Nabi ketika menekuni suatu amal kebaikan dan diikuti
umatnya, maka perkara tersebut telah diwajibkan atas umatnya.”
Langkah
tersebut menunjukkan betapa bijaksana dan sangat sayangnya Nabi kepada
umatnya. Pada hadist di atas dapat ditarik kesimpulan: (1) Nabi
melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid hanya dua malam. Dan
beliau tidak hadir melaksanakan shalat tarawih bersama-sama di masjid
karena takut atau khawatir shalat tarawih akan diwajibkan kepada
umatnya. (2) Shalat tarawih hukumnya adalah sunnah, karena sangat
digemari oleh Rasulullah dan beliau mengajak orang-orang untuk
mengerjakannya. (3) Dalam hadist di atas tidak ada penyebutan bilangan
rakaat dan ketentuan rakaat shalat tarawih secara rinci.
Niat Sholat Tarawih
- Niat Sholat Tarawih Berjamaah – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaaArtinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
- Niat Sholat Tarawih Sendiri (Munfarid) – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alaArtinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
- Niat Sholat Tarawih sebagai Imam – 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaaArtinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Niat Sholat Witir
- Niat Sholat Witir – 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaaArtinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
- Niat Sholat Witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaaArtinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Raka'at salat
Terdapat
beberapa praktik tentang jumlah raka'at dan jumlah salam pada salat
Tarawih. Pada masa Nabi Muhammad salat Tarawih hanya dilakukan tiga atau
empat kali saja, tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah
raka'atnya. Kemudian salat Tarawih berjamaah dihentikan, karena ada
kekhawatiran akan diwajibkan. Barulah pada zaman khalifah Umar salat
Tarawih dihidupkan kembali dengan berjamaah, dengan jumlah 20 raka'at
dilanjutkan dengan 3 raka'at witir.
Sejak saat itu umat Islam di seluruh dunia menjalankan salat
Tarawih tiap malam-malam bulan Ramadhan dengan 20 raka'at. Empat mazhab
yang berbeda, yaitu mazhab Al-Hanafiyah (8 rakaat), Al-Malikiyah
(sebagian 8 atau 20 rakaat), Asy-Syafi'iyah (20 rakaat) serta
Al-Hanabilah (sebagian 8 atau 20 rakaat). Sedangkan Umar bin Abdul Aziz
sebagai khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus menjalankan salat Tarawih
dengan 36 raka'at. Dan Ibnu Taimiyah menjalankan 40 raka'at.
Yang pertama kali menetapkan salat Tarawih hanya 8 raka'at dalam
sejarah adalah pendapat orang-orang di akhir zaman, seperti Ash-Shan’ani
(w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan Al-Albani. Ash-Shan’ani
Penulis Subulus-salam sebenarnya tidak sampai mengatakan salat
Tarawih hanya 8 raka'at, Sedangkan Al-Mubarakfury memang lebih
mengunggulkan salat Tarawih 8 raka'at, tanpa menyalahkan pendapat yang
20 raka'at.
Perbedaan pendapat menyikapi boleh tidaknya jumlah raka'at yang mencapai bilangan 20 itu adalah tema klasik yang bahkan bertahan hingga saat ini, seperti yang dilakukan sebagian besar pengikut Nahdlatul Ulama.
Sedangkan mengenai jumlah salam praktik umum adalah salam tiap dua
raka'at namun ada juga yang salam tiap empat raka'at. Sehingga bila akan
menunaikan Tarawih dalam 8 raka'at maka formasinya adalah salam tiap
dua rakaat dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at
dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at sebagaimana
yang dilakukan sebagian besar pengikut Muhammadiyah
Manfaat Shalat Tarawih
Manfaat Jasmani
Shalat tarawih tidak hanya mendatangkan
pahala bagi yang melaksanakannya tetapi juga memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh. Berikut ini adalah manfaat jasmani yang bisa didapatkan
dari melaksanakan shalat taraiwh secara rutin :
1. Menyehatkan tulang dan persendian
Tarawih
adalah salah satu shalat yang cukup banyak rakaatnya. Jika kita rutin
melaksanakan shalat tarawih maka niscaya gerakan-gerakan shalat tarawih
mampu menyehatkan tulang dan persendian kita.
2. Menurunkan kadar gula darah
Setelah
buka puasa biasanya kita cenderung makan berlebih, hal ini bisa
berbahaya untuk tubuh kita terutama bagi penderita diabetes. Makanan
manis yang disantap saat berbuka puasa bisa meningkatkan kadar gula
darah dalam tubuh dengan cepat sehingga bisa mengakibatkan kerusakan
pada tubuh terutama pasien diabetes. Shalat tarawih adalah salah satu
aktifitas dimana gerakan-gerakannya bisa bermanfaat untuk menurunkan
kadar gula dalam darah setelah berbuka puasa.
3. Membakar kalori
Siapa
bilang hanya olahraga saja yang bisa membakar kalori dan lemak ditubuh?
Jika anda ingin menurunkan berat badan di bulan tarawih dan memiliki
sedikit waktu untuk berolahraga terutama kesulitan berolahraga saat
puasa, tarawih bisa sangat membantu. Melaksanakan tarawih tidak hanya
mendatangkan pahala bagi kita namun juga membakar kalori makanan yang
kita santap setelah berbuka puasa.
4. Meningkatkan fungsi otak
Shalat
tarawih yang rutin dilakukan bisa meningkatkan peredaran darah ke otak
dan menjaga suplai nutrisi yang dibutuhkan otak sehingga otak bisa
bekerja secara optimal. Hal ini akan membantu anda untuk lebih
berkonsentrasi terutama saat bekerja meskipun anda sedang berpuasa
5. Menjaga kesehatan jantung
Siapa
sangka shalat tarawih bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung kita.
Saat melakukan gerakan shalat tarawih secara rutin tubuh menjaga
keseimbangan detak jantung dan membuat kita merasa nyaman. Bisa
dikatakan bahwa shalat tarawih memiliki efek yang sama dengan latihan
kardio atau senam jantung. Hal ini berdasarkan riset yang dilaksanakan
di universitas Harvard.
6. Meningkatkan daya tahan tubuh
Shalat
tarawih yang dilaksanakan secara rutin dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan kesehatan kita terutama bagi lansia atau orangtua.
Gerakan-gerakan shalat dapat memicu realsi tubuh kita dan memperkuat
sel-sel kekebalan tubuh. Inilah yang membuat kita bisa kuat berpuasa dan
terhindar dari penyakit saat berpuasa di bulan ramadhan.
7. Meningkatkan stamina
Memiliki
stamina yang prima adalah salah satu hal yang diinginkan bagi setiap
orang terutama mereka yang berpuasa dibulan ramadhan. Seperti aktifitas
olahraga, shalat tarawih ternyata juga dapat meningkatkan stamina kita
dan membuat kita tidak cepat lelah dan mengantuk disiang hari.
Manfaat Rohani
Tidak
hanya menyehatkan tubuh, shalat tarawih bisa memberikan kita ketenangan
batin dan menajaga kesehatan mental jika dilaksanakan dengan ikhlas dan
konsisten. Berikut ini adalah manfaat rohani yang dapat kita rasakan
dengan melaksanakan shalat tarawih
1. Meningkatkan keimanan
Shalat
tarawih adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa meningkatkan rasa
keimanan kita kepada Allah SWT terutama di bulan ramadhan dimana seluruh
pahala ibadah yang dilakukan dilipat gandakan oleh Allah SWT.
2. Memberikan ketenangan batin
Seperti shalat lainnya baik shalat wajib maupun shalat sunnah seperti shalat tahajud mengerjakan shalat tarawih juga akan membuat kita merasa tenang dan
nyaman hal ini karena efek dan reaksi tubuh yang disebutkan sebelumnya
bahwa sholat tarawih bisa menghilangkan stress dan depresi.
3. Meningkatkan solidaritas sosial
Shalat tarawih yang dilaksanakan berjamaah bersama orang lain akan meningkatkan hubungan silaturahmi sesama muslim dan menguatkan ukhuwah islamiyah diantara umat islam.
Ramadhan adalah momen yang tepat untuk bersilaturahmi bukan?
4. Menghilangkan kesenjangan sosial
Shalat
tarawih berjamaah biasanya dilaksanakan di tempat peribatan umum
seperti masjid atau mushola. Dengan melaksanakan shalat tarawih
berjamaah, masyarakat baik yang tua, muda , kaya maupun miskin bisa
saling membaur dan tidak ada perbedaan diantara mereka. Sebagaimana kita
ketahui bahwa yang membedakan manusia yang satu dengan manusia yang
lain hanyalah keimanan dan ketaqwaannya.
5. Melatih kesabaran
Puasa
ramadhan adalah salah satu sarana untuk melatih kesabaran sebagaimana
juga ibadah shalat tarawih. Shalat tarawih yang dilaksanakan secara
berjamaah dimasjid dapat melatih kesabaran kita karena berbeda dengan
shalat wajib, shalat tarawih ini dilaksanakan dengan rakaat yang lebih
banyak. Kita diharuskan untuk bersabar dengan mengikuti imam dan tidak
meninggalkannya sampai selesai. Shalat tarawih sampai selesai dan tidak
meninggalkan imam pahalanya seperti shalat semalam suntuk.
Berdasarkan
hadits dan dalil-dalil yang ada ulama menyatakan bahwa hukum shalat
tarawih adalah sunnah. Shalat sunnah qiyamul lail terutama shalat
tarawih sangat dianjurkan atau dikategorikan sebagai sunnah muakkad. Hal
ini sesuai dengan ayat-ayat Alqur’an dan hadits-hadits yang tertera
berikut ini mengenai hukum shalat tarawih di bulan ramadhan :
1. Berdasarkan Alqur’an
Berdasarkan
Firman Allah SWT bahwa Qiyamul lail sangat dianjurkan untuk umat islam
terutama yang disebutkan dalam ayat-ayat berikut ini :
إِنَّمَا
يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا
وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونتَتَجَافَىٰ
جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُو
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang
apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajadah : 15- 16)
apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajadah : 15- 16)
إِنَّ
الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُون آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ
ۚإِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ كَانُوا قَلِيلًا مِنَ
اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air,
sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat
baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir
malam mereka memohon ampun (kepadaAllah).” (QS. Adz-Dzariyat : 15-17)
2. Berdasarkan Hadits
Berdasarkan
hadits rasullullah SAW yang diriwayatkan para sahabat, shalat tarawih
adalah salah satu ibadah utama di bulan ramadhan ( baca Keutamaan Shalat
Tarawih ). Sebagaimana yang tertera dalam hadits berikut ini :
“Seutama-utama puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) Bulan Allah Muharram dan
seutama-utama sholat setelah (sholat) fardhu adalah sholat lail.”
seutama-utama sholat setelah (sholat) fardhu adalah sholat lail.”
“Datang
kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam seorang
lelaki dari Qudho’ah lalu berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana menurut
engkau andaikata saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq
kecuali Allah dan engkau rasul Allah, saya sholat lima waktu,saya puasa
bulan (Ramadhan), saya melakukan Qiyam Ramadhan dan saya mengeluarkan
zakat ?. Maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda :
“Siapa yang meninggal di atas hal ini maka ia termasuk dari para
shiddiqin dan orang-orang yang mati syahid”.”
3. Berdasarkan pendapat ulama
Meskipun telah disebutkan dalam hadits, para ulama juga memiliki beberapa pendapat diantara adalah sebagai berikut :
- Berkata Imam An-Nawawy dalam Al-Majmu’ 3/526: “Dan sholat Tarawih adalah sunnah menurut kesepakatan para ‘ulama.”
- Lihat juga Syarah Muslim 6/38. Dan berkata Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid 1/209 : “Dan (para ulama) sepakat bahwa Qiyam bulan Ramadhan sangat dianjurkan lebih dari seluruh bulan.”
- Berkata Ibnu Qudamah dalam Al-Mughny 2/601 : “Ia adalah sunnah muakkadah dan awal kali yang menyunnahkannya adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam.”
- Dan Al-Mardawy dalam Al-Inshof 2/180 juga memberi pernyataan sama dalam madzhab Hanbaliyah namun beliau menyebutkan bahwa Ibnu ‘Aqil menghikayatkan dari Abu Bakr Al-Hanbaly akan wajibnya.
Berdasarkan ayat Alqur’an, hadits dan
pendapat-pendapat ulama di atas maka jelaslah bahwa hukum shalat tarawih
di bulan ramadhan adalah sunnah muakkad. Namun, manakah yang lebih
afdhol? Shalat tarawih berjamaah atau sendirian dirumah? Simak
penjelasan berikut ini
Hukum Shalat Tarawih Berjamaah dan Sendirian
Meskipun
terdapat perdebatan tentang mana yang lebih baik dilaksanakan shalat
tarawih secara berjamaah atau sendirian, sebagian besar masyarakat
memilih untuk melaksanakan shalat tarawih dsecara berjamaah sesuai
dengan hadits Rasullullah SAW namun meskipun demikian umat islam tetap
boleh melaksanakan shalat tarawih di rumah sendirian
“Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam keluar dan shalat di
masjid, orang orang pun ikut shalat bersamanya, dan mereka
memperbincangkan shalat tersebut, hingga berkumpullah banyak orang,
ketika beliau shalat, mereka-pun ikut shalat bersamanya, mereka
meperbincangkan lagi, hingga bertambah banyaklah penghuni masjid pada
malam ketiga, Rasulullah Shallalalhu ‘alaihi wa sallam keluar dan
shalat, ketika malam keempat masjid tidak mampu menampung jama’ah,
hingga beliau hanya keluar untuk melakukan shalat Shubuh. Setelah
selesai shalat beliau menghadap manusia dan bersyahadat kemudian
bersabda (yang artinya) : “ Amma ba’du. Sesungguhnya aku mengetahui
perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian,
sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya”. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam wafat dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat
tarawih secara berjama’ah” [Hadits Riwayat Bukhari Muslim]
Sedangkan menurut pendapat ulama yang memperbolehkan shalat tarawih sendirian di rumah adalah berdasarkan hadits yang berbunyi :
“Sesungguhnya sebaik-baik sholat seseorang adalah dirumahnya kecuali sholat wajib.”
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada malam pertama, keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan sholat Tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia didunia.
- Pada malam kedua, Orang yang melaksanakan Sholat Tarawih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
- Pada malam ketiga, Para Malaikat menyeru dari bawah ‘Arsy: “mulailah untuk melakukan amal kebajikan, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu”.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam keempat, Orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya orang yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
- Pada Malam kelima, Allah SWT akan menganugerahkan pahala layaknya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam keenam, Allah SWT memberikan padanya pahala seperti pahala bagi orang yang melakukan Thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan memohonkan ampunan baginya.
- Pada Malam ketujuh, Bagi yang melaksanakan Sholat Tarawih seakan-akan menemui zaman Nabi Musa dan menolongnya dari serangan bala tentara Fir'aun dan Haman.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam kedelapan, Allah SWT akan memberikan segala sesuatu yang sudah diberikan-NYA kepada Nabi Ibrahim AS.
- Pada Malam kesembilan, Orang yang Sholat Tarawih Mendapat pahala seperti layaknya pahala ibadah yang dilakukan oleh para Nabi.
- Pada Malam ke-10, Allah SWT akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat bagi yang Sholat Tarawih.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam ke-11, Bagi orang yang Sholat tarawih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari rahim ibunya.
- Pada Malam ke-12, Dia akan berjalan di hari kiamat dengan wajah yang bersinar bagaikan rembulan di bulan purnama.
- Pada Malam ke-13, Pada saat hari kiamat tiba, yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam ke-14, Malaikat menjadi saksi bagi yang tarawih, sehingga kelak di hari kiamat dia tidak perlu dihisab (dihitung) amalnya.
- Pada Malam ke-15, Seluruh Malaikat dan Malaikat yang menyangga ‘Arsy bersama-sama mendoakan selamat kepada orang yang Sholat Tarawih.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam ke-16, Allah SWT kelak akan menulisnya termasuk kedalam golongan orang yang selamat dari api neraka dan mendapat keberuntungan masuk surga
- Pada Malam ke-17, yang Solat Tarawih akan diberi pahala seperti layaknya para Nabi.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam ke-18, Para Malaikat berseru: “Hai hamba Allah (Yang Solat Tarawih), seseungguhnya Allah SWT telah memberi ampunan kepadamu dan kedua orang tuamu”.
- Pada Malam ke-19, Allah SWT kelak akan mengangkat derajat yang tarowih di surga firdaus."
- Pada Malam ke-20, bagi yang Sholat Tarawih diberi pahala layaknya orang yang mati syahid dan orang-orang shalih.
- Keutamaan Shalat Tarawih Pada Malam ke-21, Allah SWT kelak akan membangunkan untuknya sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di surga.
- Pada Malam ke-22, jika hari kiamat kelak tiba, maka yang Solat Tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.
- Fadhilah shalat tarawih Pada Malam ke-23, Allah SWT akan membangunkan sebuah kota di Surga ini tentunya bagi yang sholat Tarawih.
- Pada Malam ke- 24, Bagi yang Sholat Tarawih Allah SWT memberikan 24 do’a yang akan dikabulkan.
- Fadhilah shalat tarawih Pada Malam ke-25, Allah SWT akan menghilangkan siksa kubur untuknya.
- Pada Malam ke- 26, Allah SWT meningkatkan baginya pahala selama 40 tahun.
- Fadhilah shalat tarawih Pada Malam ke-27, Tiba di hari kiamat kelak, dia akan melewati jembatan (syirathal mustaqiim) seperti kilat yang menyambar.
- Pada Malam ke-28, Allah SWT mengangkat seribu derajat baginya didalam surga.
- Pada Malam ke-29, Allah SWT akan memberikan pahala seribu (1.000) kali ibadah haji yang diterima.
- Sedang Fadhilah shalat tarawih Pada malam ke-30, Allah SWT berfirman: “Wahai hambaku makanlah buah surga, minumlah minuman surga, mandilah dari air surga, Aku Tuhanmu dan kamu hambaKu”.
Sekian Semoga Bermanfaat.
Post a Comment for "Pengertian Shalat Tarawih, Sejarah, Niat Bacaan, Manfaat, Hukum, dan Keutamaan Shalat Tarawih"