Pengertian Perilaku Konsumen Beserta Jenis, Faktor, Perilaku, Ciri-ciri, dan Contohnya
Pengertian Perilaku Konsumen Dan Menurut Para Ahli Lengkap |
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau
organisasi dalam mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang
produk ataupun jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Atau definisi perilaku konsumen yang
lainnya yaitu proses dan aktifitas saat seseorang atau organisasi
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian, dan
pengevalusian produk atau jasa demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Perilaku konsumen merupakan berbagai hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian produk atau jasa.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan
dalam beberapa tahap diantaranya tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
tahap setelah pembelian barang atau jasa. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen biasanya melakukan pencarian informasi mengenai produk dan jasa
tersebut. Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian
produk atau jasa. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen akan
melakukan konsumsi atau penggunaan produk, evaluasi kinerja produk atau
jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau jasa tersebut
setelah digunakannya.
Definisi Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli :
A. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya
adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan
pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung
dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi
menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.
B. Menurut The American Marketing Association
Perilaku
konsumen adalah proses membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran
aspek kehidupannya.
C. Menurut Mowen
Perilaku
konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi
atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.
D. Menurut Schiffman dan Kanuk
Perilaku
konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada
konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan seseorang tersebut.
Ciri-Ciri Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen secara umum dibagi menjadi dua yakni perilaku konsumen yang
bersifat rasional dan bersifat irasional, berikut ini ciri-cirinya:
Perilaku Konsumen Rasional
- Konsumen memilih barang yang berdasarkan dengan kebutuhannya.
- Barang yang dipilih oleh konsumen memberikan manfaat atau kegunaan yang optimal bagi konsumen.
- Konsumen memilih barang yang kualitasnnya terjamin.
- Konsumen memilih barang yang harganya sesuai kemampuan atau daya belinya.
- Konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi dimedia cetak maupun media elektronik.
- Konsumen memiliki barang-barang bermerek yang sudah terkenal atau dikenal luas.
- Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhannya melainkan karena gengsi atau prestise.
Jenis – jenis Konsumen
Konsumen sama halnya
dengan orang – orang yang sudah pasti memiliki sifat atau karakter yang
berbeda. Sehingga hal inilah yang menyebabkan mengapa antara konsumen
satu dengan yang lainnya memiliki sifat dan perilaku yang tidak sama.
Sifat dan perilaku ini bisa terlihat dari cara mereka dalam memutuskan
untuk membeli barang maupun jasa.
Beberapa jenis konsumen yang perlu anda ketahui diantaranya adalah
1. Konsumen yang Berpatokan Pada Harga
Konsumen jenis ini
adalah yang paling umum dimana biasanya akan ditandai dengan ciri ia
hanya akan tertarik pada harga yang lebih murah.
2. Konsumen yang Suka Menjadi Trend Setter
Trend dalam kehidupan
memang silih berganti. Entah itu dalam hal teknologi, fashion maupun
yang lainnya akan berganti sesuai dengan jaman atau selera masyarakat.
Jenis konsumen ada yang cenderung ingin menjadi trend setter selalu
berusaha membeli barang apapun yang merupakan keluaran terbaru. Sehingga
ia akan memiliki kebanggaan tersendiri karena nantinya akan dijadikan
sebagai role model atau trend setter bagi orang lain
3. Konsumen yang Lebih Memilih Menjadi Follower
Berbanding terbalik
dengan jenis diatas, jenis konsumen follower justru akan menggunakan
atau membeli suatu barang yang memang yang sedang hits. Biasanya ia akan
membeli barang karena dipengaruhi oleh trend maupun akibat pengaruh
iklan.
4. Konsumen yang Mementingkan Keuntungan
Sedangkan follower
jenis berikutnya merupakan konsumen yang cukup perhitungan karena ia
ingin mendapatkan barang namun tidak berlebihan atau tidak terpengaruh
oleh faktor apapun. Biasanya konsumen jenis ini hanya akan membeli
barang yang memang sesuai dengan kebutuhannya.
5. Konsumen yang Mengutamakan Kualitas
Memperhatikan
kualitas memang sangat penting karena percuma saja murah kalau ternyata
barang yang dibeli kualitasnya murahan. Konsumen jenis ini tidak akan
merasa keberatan untuk membeli barang dengan harga yang mahal asalkan
kualitas dari barang tersebut memang sebanding dengan harganya.
6. Konsumen Pemula
Konsumen pemula tidak
banyak pertimbangan. Ia akan membeli barang sesuai dengan keinginannya
saat itu. Biasanya konsumen jenis ini tidak terlalu banyak memberikan
pertanyaan kepada penjual. Sehingga ketika ia merasa cocok dengan barang
tersebut akan langsung dibeli.
7. Konsumen Jeli
Konsumen jeli
biasanya selalu banyak pertimbangan. Ia akan mengamati kualitas barang
yang dijual serta membandingkan harga di satu tempat dengan tempat lain.
Biasanya konsumen jenis ini juga tidak akan ragu untuk menawar agar
bisa mendapatkan harga yang termurah.
8. Pelanggan
Jenis konsumen yang
terakhir adalah pelanggan. Jenis konsumen yang satu ini sudah terbiasa
membeli di suatu tertentu dan akan terus – menerus membeli barang di
tempat atau penjual yang sama.
Faktor Yang Menentukan Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen mengacu pada pemilihan,
perolehan dan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ada berbagai proses yang terlibat dalam perilaku konsumen. Awalnya,
konsumen mencoba menemukan produk apa yang ingin mereka konsumsi,
kemudian pemilihan produk hanya pada yang menjanjikan utilitas lebih
besar.
Setelah memilih produk, konsumen membuat
perkiraan dana yang tersedia untuk membelinya. Akhirnya, konsumen
melihat harga komoditas saat ini dan membuat keputusan tentang produk
mana yang akan dikonsumsi. Sementara itu, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pembelian konsumen, seperti sosial, budaya, pribadi dan
psikologis. Penjelasan dari faktor-faktor ini adalah sebagai berikut.
1. FAKTOR-FAKTOR BUDAYA
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, seperti budaya pembeli, subkultur, dan kelas sosial.
-
Budaya
Pada dasarnya, budaya adalah bagian dari
setiap perusahaan dan merupakan penyebab utama dari setiap orang
memutuskan suatu pembelian barang. Pengaruh budaya pada perilaku
pembelian bervariasi dari satu negara ke negara, oleh karena itu penjual
harus sangat berhati-hati dalam analisis budaya dari berbagai kelompok,
daerah atau bahkan negara.
-
Subkultur
Setiap budaya memiliki subbudaya yang
berbeda, seperti agama, kebangsaan, wilayah geografis, ras, dll.
Kelompok pemasaran dapat menggunakan kelompok-kelompok ini,
menyegmentasikan pasar dalam beberapa porsi kecil. Misalnya, pemasar
dapat merancang produk sesuai dengan kebutuhan kelompok geografis
tertentu.
-
Kelas sosial
Setiap masyarakat memiliki semacam kelas
sosial penting untuk pemasaran karena perilaku pembelian orang dalam
kelas sosial tertentu adalah serupa. Dengan demikian kegiatan pemasaran
dapat diadaptasikan ke kelas sosial yang berbeda. Di sini kita harus
mencatat bahwa kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh pendapatan,
tetapi ada beberapa faktor lain seperti kekayaan, pendidikan, pekerjaan,
dll.
2. FAKTOR SOSIAL
Faktor sosial juga mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen. Contoh faktor sosial adalah : kelompok referensi,
keluarga, peran dan status.
-
Kelompok referensi
Kelompok referensi memiliki potensi untuk
pembentukan sikap atau perilaku individu. Dampak kelompok referensi
bervariasi di seluruh produk dan merek. Misalnya, jika produk terlihat
seperti pakaian, sepatu, mobil dll., Pengaruh kelompok referensi akan
tinggi. Kelompok referensi juga termasuk pemimpin pembentukan opini
(seseorang yang mempengaruhi orang lain dengan keterampilan khusus,
pengetahuan atau karakteristik lainnya).
-
Keluarga
perilaku pembeli sangat dipengaruhi oleh
anggota keluarga. Jadi vendor berusaha mencari peran dan pengaruh suami,
istri dan anak-anak. Jika keputusan untuk membeli produk tertentu
dipengaruhi oleh istri maka penjual akan mencoba untuk menargetkan
wanita dalam iklan mereka. Di sini kita harus mencatat bahwa pembelian
peran berubah dengan mengubah gaya hidup konsumen.
-
Peran dan Status
Setiap orang memiliki peran dan status
yang berbeda dalam masyarakat dalam hal kelompok, klub, keluarga, atau
organisasi di mana ia berasal. Misalnya, seorang wanita yang bekerja di
suatu organisasi sebagai manajer keuangan. Sekarang dia memainkan dua
peran, salah satu kepala keuangan di kantornya dan ibu di keluarganya.
Oleh karena itu, keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh peran dan
status mereka.
3. FAKTOR PRIBADI
Faktor pribadi juga dapat mempengaruhi
perilaku konsumen. Beberapa faktor penting yang memengaruhi perilaku
pembelian pribadi adalah: gaya hidup, status ekonomi, pekerjaan, usia,
kepribadian, dan harga diri.
-
Usia
Umur dan siklus hidup memiliki dampak
potensial pada perilaku pembelian konsumen. Jelas bahwa konsumen
mengubah pembelian barang dan jasa dari waktu ke waktu. Siklus hidup
keluarga terdiri dari tahap yang berbeda sebagai lajang muda, pasangan
yang sudah menikah, pasangan yang belum menikah, dll. Yang membantu
pemasar untuk mengembangkan produk yang sesuai untuk setiap tahap.
-
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang memiliki dampak
signifikan pada perilaku pembelian mereka. Sebagai contoh, seorang
manajer pemasaran dari sebuah organisasi sedang mencoba untuk membeli
setelan bisnis yang eksklusif, sementara pekerja tingkat rendah dalam
organisasi yang sama membeli pakaian dengan pertimbangan utamanya adalah
keawetannya
-
Situasi Ekonomi
situasi ekonomi konsumen memiliki
pengaruh besar pada perilaku pembelian mereka. Jika penghasilan dan
tabungan pelanggan tinggi, maka akan membeli produk yang lebih mahal.
Sebaliknya, orang berpenghasilan rendah pasti akan rajin menabung dan
pilihan mereka pasti produk yang harganya lebih murah
-
Gaya Hidup
Gaya hidup konsumen adalah faktor lain
yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Hal ini mengacu pada cara
seseorang hidup dalam masyarakat dan mengekspresikan hal-hal di
lingkungan mereka. Ini ditentukan oleh minat, opini, dan kegiatan
membentuk seluruh pola bertindak dan berinteraksi pada dunia sekitar.
-
Kepribadian
Kepribadian berbeda pada setiap orang,
dari waktu ke waktu dan tempat ke tempat. Oleh karena itu, hal ini
sangat mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan.
Kenyataannya, kepribadian bukanlah yang
dimiliki seseorang, tetapi merupakan totalitas perilaku seorang dalam
situasi yang berbeda. Memiliki karakteristik yang berbeda, seperti
dominasi, agresi, keyakinan dan lain lainl yang mungkin berguna untuk
menentukan perilaku konsumen terhadap produk atau layanan. Berapa banyak lelaki memaki iphone warna pink?
4. FAKTOR PSIKOLOGIS
Ada empat faktor psikologis utama yang
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Ini adalah: persepsi,
motivasi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
-
Motivasi
Tingkat motivasi juga mempengaruhi
perilaku pembelian pelanggan. Setiap orang memiliki kebutuhan yang
berbeda, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan biologis, kebutuhan
sosial, dll. Sifat persyaratannya adalah beberapa lebih mendesak,
sementara yang lain kurang mendesak. Oleh karena itu, kebutuhan menjadi
motif ketika yang paling mendesak untuk memimpin individu untuk mencari
kepuasan.
-
Persepsi
Memilih, mengatur, dan menafsirkan
informasi dengan cara menghasilkan pengalaman yang berarti di dunia
disebut persepsi. Ada tiga proses persepsi yang berbeda yang merupakan
perhatian selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif.
Dalam hal perhatian selektif, penjual
mencoba menarik perhatian pelanggan. Sedangkan dalam kasus distorsi
selektif, pelanggan mencoba untuk menafsirkan informasi dengan cara yang
mendukung apa yang pelanggan sudah percaya. Demikian pula, dalam kasus
retensi selektif, pemasar mencoba mempertahankan informasi yang
mendukung keyakinan mereka.
-
Keyakinan dan Sikap
Klien memiliki keyakinan dan sikap khusus
terhadap produk yang berbeda. Karena keyakinan dan sikap semacam itu
membentuk citra merek dan memengaruhi perilaku pembelian konsumen
sehingga pedagang tertarik pada mereka. seller dapat mengubah keyakinan
dan sikap pelanggan dengan kampanye khusus dalam hal ini.
PERILAKU KONSUMEN : Pengertian, Teori, Faktor & Contoh Perilaku Konsumen |
Manfaat Mengetahui Perilaku Konsumen
Anda sebagai produsen produk tentu sangat penting mengakaji prilaku konsumen target anda. Hal tersebut mulai dari mempelajari psikologis konsumen, siapa konsumen anda, apa yang dibutuhkan konsumen anda, kapan mereka membeli, siapa yang memiliki inisiatif tersebut, siapa yang memberikan pengaruh konsumen untuk melakukan pembelian, siapa pengambil keputusan, siapa yang melakukan proses pembelian, siapa yang menggunakan produk setelah mereka beli, alasan konsumen membeli produk tersebut, apa yang saja diketahui konsumen mengenai produk yang mereka beli, dan masih banyak lagi.
Selain diatas ada dua alasan penting mengkaji pentingnya prilaku konsumen,
Anda sebagai produsen produk tentu sangat penting mengakaji prilaku konsumen target anda. Hal tersebut mulai dari mempelajari psikologis konsumen, siapa konsumen anda, apa yang dibutuhkan konsumen anda, kapan mereka membeli, siapa yang memiliki inisiatif tersebut, siapa yang memberikan pengaruh konsumen untuk melakukan pembelian, siapa pengambil keputusan, siapa yang melakukan proses pembelian, siapa yang menggunakan produk setelah mereka beli, alasan konsumen membeli produk tersebut, apa yang saja diketahui konsumen mengenai produk yang mereka beli, dan masih banyak lagi.
Selain diatas ada dua alasan penting mengkaji pentingnya prilaku konsumen,
- Konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian dalam hal pemasaran yang melipuiti; mempelajari apa yang dibutuhkan & di inginkan konsumen pada saat ini merupakan hal penting diketahui. Dengan memahami keinginan konsumen akan menuntun pemasar pada pemasaran yang lebih tepat dan efisien. Misalnya ketika ketika pemasar mengetahui bahwa konsumen yang menginginkan produknya hanya sebagian kecil dari suatu populasi, & dengan karateristik khusus, maka upaya pemasaran difokuskan pada kelompok tersebut.Dengan memfokuskan diri pada upaya pemasaran yang tertarget, maka biaya promosi yang dikeluarkan akan lebih murah dan efisien.
- Perkembangan industri perdagangan saat ini menunjukkan lebih banyak penawaran daripada permintaan. Peningkatan penawaran tanpa diikuti permintaan akan mengakibatkan banyaknya produk yang tidak terjual. Kelebihan penawaran ini disebabkan berbagai faktor sepert kualitas barang yang tidak layak, tidak memenuhi apa yang dicari dan dibutuhkan konsumen, atau konsumen tidak mengetahui keberadaan tempat produk yang ditawarkan. Dari tiga faktor kelebihan penawaran diatas dua faktor pertama berhubungan langsung dengan konsumen.
Selain dua alasan diatas pentingnya mempelajari prilaku konsumen, Mowen (1995) memberikan pendapatan mengenai manfaat mengetahui prilaku konsumen.
- Membantu manajemen jenjang atas dalam mengambil keputusan
- Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran atas dasar pengetahuan analisis konsumen.
- Membantu legistalor dan regulator dalam membuat hukum dan peraturan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan.
- Membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Contoh kasus perilaku konsumen
Contoh kasus perilaku konsumen 1 :
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian industry telekomunikasi
Seiring dengan makin pesatnya perkembangan tekhnologi informasi saat
ini, penggunaan handphone (hp) dalam kehidupan sehari-hari semakin
penting. Handphone saat ini bukanlah kebutuhan tersier tapi seperti
sudah menjadi kebutuhan sekunder masyarakat. Pengguna handphone kini
makin berkembang. Tidak hanya orang dewasa namun pelajar dan anak-anak
sudah paham dengan pemakaian handphone
Mengganti nomor dan hand phone (HP) sudah menjadi hal biasa. Alasannya bisa bermacam-macam. Untuk HP, pergantian dilakukan karena alasan hilang atau sekadar ingin mengganti model baru agar bisa dikatakan canggih. Sedangkan pergantian nomor, bisa karena ingin sekadar menelpon lebih hemat. Mengingat, di beberapa outlet penjualan harga nomor perdana lebih murah di bandingkan harga isi ulang untuk nilai pulsa yang sama.
Mengganti nomor dan hand phone (HP) sudah menjadi hal biasa. Alasannya bisa bermacam-macam. Untuk HP, pergantian dilakukan karena alasan hilang atau sekadar ingin mengganti model baru agar bisa dikatakan canggih. Sedangkan pergantian nomor, bisa karena ingin sekadar menelpon lebih hemat. Mengingat, di beberapa outlet penjualan harga nomor perdana lebih murah di bandingkan harga isi ulang untuk nilai pulsa yang sama.
Perilaku konsumen di industri telekomunikasi ini memang menarik untuk dipahami. Karena industri ini memiliki nilai pasar yang sangat besar. Pemain yang terlibat di industri ini pun terbilang banyak. Mulai dari operator telekomunikasi, perusahaan penyedia HP, sampai dengan outlet yang jumlahnya sangat banyak. Untuk itu, mengetahui bagaimana sebenarnya perilaku konsumen dalam industri ini sangat penting. Misalnya dengan mengetahui alasan sebenarnya konsumen mengganti HP. Atau berapa rata-rata konsumen mengalokasikan dananya untuk pembelian pulsa. Dan juga, banyak hal lainnya yang diperlukan untuk membuat strategi yang lebih ampuh agar dapat memenangi pertarungan yang semakin ketat.
Dalam Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008 dengan responden SES A dan B, terlihat bahwa 23,3% (tertinggi) responden mengganti HP sebanyak 2 kali sejak pertama kali memiliki.Yang menarik, sebesar 14,4% responden mengganti HP-nya sebanyak lebih dari 5 kali. Sebuah fenomena yang menarik.
Lalu, apa alasannya? Responden (46,7%, tertinggi) mengakui bila pergantian HP dilakukan dengan alasan ingin mengganti model baru.Yang menarik, mayoritas responden (92,6%) ingin mengganti HP model baru dengan melakukan pembelian HP bekas, bukan HP baru
Untuk pulsa isi ulang, sebesar 97,6 persen responden melakuan pengisian di Outlet. Hal ini sangat wajar, karena kemudahan akses. Dimana lokasi outlet sangat mudah ditemui dimana-mana. Tentunya, akan banyak sekali perilaku konsumen di industri ini yang menarik untuk diketahui. Lebih detail, kita dapat menemukannya dalam ICP 2008 yang memang memuat perilaku konsumen dalam industri ini. Dengan begitu, maka kita akan memiliki modal besar untuk menjadi pemenang di industri telekomunikasi yang memiliki nilai pasar sangat menggiurkan. Selain itu, faktor sosial juga berperan penting. Faktor sosial dalam hal ini adalah dorongan teman atau keluarga. Faktor promosi perusahaan juga berperan penting.
Contoh kasus perilaku konsumen 2:
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian jeruk
Jeruk china merupakan buah-buahan yang populer belakang ini.penampilan luar yang kuning-orange membuat orang tertarik untuk membelinya.Dibandingkan dengan jeruk lokal yang umumnya berwarna hijau kekuningan.Harganya pun tergolong murah dibandingkan jeruk lokal. Biasanya untuk 1 kg jeruk china diharga Rp17.000,- sedangkan untuk jeruk lokal dihargai sebesar Rp20.000/kg .Hal ini tentu saja membuat konsumen lebih memilih produk yang lebih murah.
Sesuai dengan hukum penawaran “semakin murah produk yang ditawarkan,semakin banyak produk yang minta”.Maka tak heran mengapa jeruk china jauh lebih murah dan banyak berada dipasaran.Ada beberapa hal yang menjadi faktor utama mengapa jeruk china lebih laku dipasaran dibandingkan jeruk lokal
Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian jeruk
Jeruk china merupakan buah-buahan yang populer belakang ini.penampilan luar yang kuning-orange membuat orang tertarik untuk membelinya.Dibandingkan dengan jeruk lokal yang umumnya berwarna hijau kekuningan.Harganya pun tergolong murah dibandingkan jeruk lokal. Biasanya untuk 1 kg jeruk china diharga Rp17.000,- sedangkan untuk jeruk lokal dihargai sebesar Rp20.000/kg .Hal ini tentu saja membuat konsumen lebih memilih produk yang lebih murah.
Sesuai dengan hukum penawaran “semakin murah produk yang ditawarkan,semakin banyak produk yang minta”.Maka tak heran mengapa jeruk china jauh lebih murah dan banyak berada dipasaran.Ada beberapa hal yang menjadi faktor utama mengapa jeruk china lebih laku dipasaran dibandingkan jeruk lokal
Harga
Dibandingkan jeruk lokal ,jeruk china lebih murah yaitu Rp17.000,-/kg sedangkan jeruk lokal dihargai sebesar Rp20.000,-/kg.Penampilannya juga menarik terbungkus rapi dengan plastik.
Transportasi.
Jeruk china didistribusikan secara menyeluruh dalam skala besar dengan bea cukai yang sangat rendah yakni 0%-5% itulah mengapa jeruk china jauh lebih murah.Sedangkan jeruk lokal distribusi nya terdapat banyak hambatan,baik itu dikarena transportasi, pajak maupun sarana dan prasarana.Iklim di China memungkin negara bambu ini memproduksi jeruk dalam jumlah yang sangat besar.Sedangkan diIndonesia panen jeruk tergantung pada iklim.Iklim di Indonesia saat ini mengalami musim pancaroba,menyebabkan produksi jeruk sangat rendah. Dan Peraturan perdagangan Indonesia
Jeruk china didistribusikan secara menyeluruh dalam skala besar dengan bea cukai yang sangat rendah yakni 0%-5% itulah mengapa jeruk china jauh lebih murah.Sedangkan jeruk lokal distribusi nya terdapat banyak hambatan,baik itu dikarena transportasi, pajak maupun sarana dan prasarana.Iklim di China memungkin negara bambu ini memproduksi jeruk dalam jumlah yang sangat besar.Sedangkan diIndonesia panen jeruk tergantung pada iklim.Iklim di Indonesia saat ini mengalami musim pancaroba,menyebabkan produksi jeruk sangat rendah. Dan Peraturan perdagangan Indonesia
Adanya peraturan perdagangan Indonesia
menyebabkan harga jeruk lokal lebih mahal. Jeruk lokal dikenai pajak lebih ditinggi dibandingkan pajak jeruk impor. Murah dan warna yang menarik.Namun,tak semuanya menjamin bahwa kandungan vitamin C didalamnya benar-benar baik. Jeruk china walaupun warnanya ranum kuning,tapi isinya kurang kadar air,kadang kering.Sedangkan jeruk lokal walaupun tampilan luarnya tidak sebagus jeruk china tapi kandungan airnya jauh lebih banyak dari jeruk china.Kandungan vitamin C nya juga jauh lebih. Bukan hanya itu. Jeruk lokal diproduksi oleh petani lokal yang distribusinya walaupun lambat tapi tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Kandungan jeruk china ternyata lebih banyak mengandung senyawa kimia terutama formalin yang menyebabkan warna nya jauh lebih cantik dan menarik serta tahan lama. Senyawa kimia ini akan berubah menjadi racun yang sangat berbahaya bagi tubuh bahkan bisa menyebabkan kanker.
menyebabkan harga jeruk lokal lebih mahal. Jeruk lokal dikenai pajak lebih ditinggi dibandingkan pajak jeruk impor. Murah dan warna yang menarik.Namun,tak semuanya menjamin bahwa kandungan vitamin C didalamnya benar-benar baik. Jeruk china walaupun warnanya ranum kuning,tapi isinya kurang kadar air,kadang kering.Sedangkan jeruk lokal walaupun tampilan luarnya tidak sebagus jeruk china tapi kandungan airnya jauh lebih banyak dari jeruk china.Kandungan vitamin C nya juga jauh lebih. Bukan hanya itu. Jeruk lokal diproduksi oleh petani lokal yang distribusinya walaupun lambat tapi tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Kandungan jeruk china ternyata lebih banyak mengandung senyawa kimia terutama formalin yang menyebabkan warna nya jauh lebih cantik dan menarik serta tahan lama. Senyawa kimia ini akan berubah menjadi racun yang sangat berbahaya bagi tubuh bahkan bisa menyebabkan kanker.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Perilaku Konsumen
- pengertian perilaku konsumen menurut para ahli
- contoh perilaku konsumen
- jenis perilaku konsumen
- macam macam perilaku konsumen
- berikan 5 contoh perilaku konsumen
- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
- sifat perilaku konsumen
- analisis perilaku konsumen
Post a Comment for "Pengertian Perilaku Konsumen Beserta Jenis, Faktor, Perilaku, Ciri-ciri, dan Contohnya"