Pengertian Atmosfer: Manfaat, Fungsi dan Lapisannya Secara Lengkap
Apa Itu Atmosfer: Pengertian dan Manfaatnya |
Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Namun secara harfiah, Atfosmer berasal dari kata Atmos yang artinya uap air (butiran-butiran air) dan Sphaira yang artinya selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer adalah lapisan gas/uap air yang menyelimuti sebuah planet.
Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara atau selimut gas yang menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapisan udara tersebut mengandung 4 unsur gas diantaranya gas nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon.Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Atmosfer memegang peranan penting dalam kelangsungan makhluk hidup yang ada disekitarnya.Karena atmosfer mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh saat bernafas, seperti oksigen. Penelitian mengenai atmosfer ini, pada awalnya hanya untuk mengatasi masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari ketika terbit dan tenggelam, serta juga bersinarnya bintang.Melalui penggunaan peralatan yang sensitif, yang dipasang di luar angkasa, sekarang dapat kita peroleh pemahaman yang lebih mengenai atmosfer.
Jika tidak ada atmosfer maka unsur-unsur gas tidak akan bisa tetap terkumpul di bumi dan pastinya akan lenyap ke luar angkasa. Setiap planet mempunyai atmosfer yang berbeda-beda. Planet bumi sendiri memiliki atmosfer dengan ketebalan kurang lebih sekitar 1000 kilo meter dari permukaan bumi.Atmosfer terdiri atas bermacam-macam gas. Gas tersebut yaitu nitrogen (sebesar 78%), oksigen (sebesar 21%), argon (sebesar 0,9%), karbondioksida ( sebesar 0,03%) dan uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium serta ozon (sebesar 0,07%).Atmosfer juga akan melakukan perputaran bumi atau rotasi dan berevolusi mengelilingi bumi. Atmosfer juga merupakan lapisan-lapisan yang terdiri atas campuran dari beberapa gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata secara langsung.
Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara atau selimut gas yang menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapisan udara tersebut mengandung 4 unsur gas diantaranya gas nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon.Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Atmosfer memegang peranan penting dalam kelangsungan makhluk hidup yang ada disekitarnya.Karena atmosfer mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh saat bernafas, seperti oksigen. Penelitian mengenai atmosfer ini, pada awalnya hanya untuk mengatasi masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari ketika terbit dan tenggelam, serta juga bersinarnya bintang.Melalui penggunaan peralatan yang sensitif, yang dipasang di luar angkasa, sekarang dapat kita peroleh pemahaman yang lebih mengenai atmosfer.
Jika tidak ada atmosfer maka unsur-unsur gas tidak akan bisa tetap terkumpul di bumi dan pastinya akan lenyap ke luar angkasa. Setiap planet mempunyai atmosfer yang berbeda-beda. Planet bumi sendiri memiliki atmosfer dengan ketebalan kurang lebih sekitar 1000 kilo meter dari permukaan bumi.Atmosfer terdiri atas bermacam-macam gas. Gas tersebut yaitu nitrogen (sebesar 78%), oksigen (sebesar 21%), argon (sebesar 0,9%), karbondioksida ( sebesar 0,03%) dan uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium serta ozon (sebesar 0,07%).Atmosfer juga akan melakukan perputaran bumi atau rotasi dan berevolusi mengelilingi bumi. Atmosfer juga merupakan lapisan-lapisan yang terdiri atas campuran dari beberapa gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata secara langsung.
Awal Evolusi Atmosfer
Menurut
ahli geologi, pada awalnya atmosfer bumi tersebut mengandum CO2(karbon
dioksida) berkadar tinggi, maka temperatur pada permukaan bumi juga ikut
tinggi. diwaktu itu oksigen(O2) belum terbentuk sehingga belum
terdapat lapisan ozon di stratosfer, dikarenakan itu sinar ultra violet
dari matahari yang sampai ke permukaan bumi dengan intensitas suatu
radiasi yang sangat kuat. Kondisi tersebut tidak mungkin adanya
kehidupan, kecuali mungkin ada kehidupan diperairan yang sangat dalam
sehingga terhindar dari sinar ultra violet.
Sekitar
di 3,5 miliyar tahun yang lalu mulainya suatu evolusi makhluk hidup
yang berklorofil yang memungkinkan untuk melakukan proses fotositensis.
Karena fotositensis tersebut memerlukan CO2 maka kadar CO2 di atmosfer
tersebut menjadi berkurang serta sebaliknya kadar O2 meningkat. Dengan
melalui proses tersebutlah terbentuklah lapisan ozon(O3).
Komposisi dari Atmosfer Bumi
Atmosfer
mengandung campuran gas yang dikenal sebagai udara dan menutupi seluruh
permukaan bumi. Komposisi campuran gas ini menyatakan atmosfer bumi.
Bagian bawah tanah yang dibatasi oleh atmosfer, lautan, sungai, danau,
es dan salju permukaan. Gas-membentuk atmosfer disebut udara. Air adalah
campuran dari berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi
beragam. Keanekaragaman terjadi biasanya karena kandungan air dan
komposisi masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering).
Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%),
dengan sedikit argon (0,93%), dan gas lainnya.
Atmosfer tersusun oleh:
- Nitrogen ( N 2 , 78 % {\displaystyle N_{2},78\%} {\displaystyle N_{2},78\%})
- Oksigen ( O 2 , 21 % {\displaystyle O_{2},21\%} {\displaystyle O_{2},21\%})
- Argon ( A r , 1 % {\displaystyle Ar,1\%} {\displaystyle Ar,1\%})
- Air ( H 2 O , 0 − 7 % {\displaystyle H_{2}O,0-7\%} {\displaystyle H_{2}O,0-7\%})
- Ozon ( O , 0 − 0.01 % {\displaystyle O,0-0.01\%} {\displaystyle O,0-0.01\%})
- Karbondioksida ( C O 2 , 0.01 − 0.1 % {\displaystyle CO_{2},0.01-0.1\%} {\displaystyle CO_{2},0.01-0.1\%})
Nitrogen
bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan
sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di dalam bumi
sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup. Karbondioksida yang berlimpah
dari sinar matahari membuat karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen
(fotosintesis). Oksigen terakumulasi di udara kemudian berkembang
makhluk yang membutuhkan oksigen. Gas nitrogen merupakan gas yang paling
banyak terdapat dalam lapisan udara atau atmosfer bumi. Salah satu
sumbernya yaitu berasal dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat
letusan gunung api. Gas lain yang cukup banyak dalam lapisan udara atau
atmosfer adalah oksigen. Oksigen antara lain berasal dari hasil proses
fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau. Dalam proses
fotosintesis, tumbuhan menyerap gas karbondioksida dari udara dan
mengeluarkan oksigen. Gas karbondioksida secara alami besaral dari
pernapasan mahkluk hidup, yaitu hewan dan manusia. Serta secara buatan
gas karbondioksida berasal dari asap pembakaran industri, asap kendaraan
bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Selain
keempat gas tersebut di atas ada beberapa gas lain yang terdapat di
dalam atmosfer, yaitu di antaranya ozon. Walaupun ozon ini jumlahnya
sangat sedikit namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon
yang dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari
sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan
bumi. Apabila radiasi ultra violet ini tidak terserap oleh ozon, maka
akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan mahkluk hidup yang ada di
bumi. Radiasi ini di antaranya dapat membakar kulit mahkluk hidup,
memecahkan kulit pembuluh darah, dan menimbulkan penyakit kanker kulit.
Selain
unsur pembentuk yang berupa gas, udara juga mengandung partikel padat
dan cair, yang begitu kecilnya sehingga gerakan udara dapat mengimbangi
kecenderungan partikel tersebut jatuh ke tanah. Partikel itu dapat
berasal dari debu yang terangkat oleh angin, partikel garam laut,
ataupun hasil pembakaran dan pengolahan dalam industri. Berdasarkan
pengalaman sehari-hari kita mengetahui bahwa suhu udara berubah-ubah
dari waktu ke waktu; pagi yang sejuk diikuti oleh sore hari yang panas,
dan musim dingin yang dingin diikuti musim panas yang panas dalam suatu
daur yang tetap. Suhu menjadi beragam dari tempat ke tempat pada waktu
yang sama. Pada wilayah yang lintang rendah lebih panas daripada wilayah
pada lintang yang lebih tinggi dan daerah yang rendah lebih panas
daripada pegunungan tinggi.
Bumi
secara keseluruhan selama setahun penuh, suhu rata-rata di dekat tanah
pada muka laut (suhu permukaan) adalah 15 °C (288°K, 59 °F). Rata-rata
keseluruhan sepanjang tahun turun menurut ketinggian. Namun, kira-kira
di atas 17 km (40.000 kaki) penurunan suhu berhenti. Lapisan atmosfer
dengan suhu yang rata-rata berkurang menurut ketinggian, disebut
troposfer, lapisan diatasnya denagn suhu tetap atau meningkat disebut
stratosfer. Pada permukaan di antara troposfer dan stratosfer
(kadang-kadang berupa lapisan peralihan) disebut tropopause. Daerah di
mana cuaca terjadi adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut
troposfer (daerah inilah yang menjadi perhatian bagi para ahli
meteorologi).
Troposfer memiliki
sifat penting, yaitu bahwa secara umum temperatur berkurang terhadap
ketinggian. Di atas troposfer adalah stratosfer yang dicirikan oleh
bertambahnya temperatur terhadap ketinggian. Diskontinuitas yang
membedakan troposfer dengan stratosfer adalah lapisan tropopause. Pada
troposfer campuran gas-gas terdiri dari 78% nitrogen dan 21% oksigen
(persen dalam volume). Sisanya sebesar 1% adalah campuran gas yang
terdiri dari gas argon, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Campuran
gas-gas tanpa uap-air disebut sebagai udara kering, dan campuran gas-gas
tanpa terkecuali disebut sebagai udara lembab.
Fungsi Atmosfer
Fungsi
atmosfer bagi bumi sangatlah penting. Atmosfer memiliki tugas utama
untuk melindungi bumi dari gangguan benda – benda angkasa serta radiasi
sinar matahari yang hendak masuk menuju bumi.
Apabila tidak ada
lapisan atmosfer yang melindungi bumi, maka bumi dapat berlubang dan
bahkan hancur akibat tertabrak benda angkasa, seperti meteor. Selain
itu, suhu yang ada di bumi pun juga akan sangat ekstrem antara pagi dan
malam hari karena sinar dan radiasi matahari yang langsung menembus
bumi.
Sifat Atmosfer
Sebagai lapisan pelindung bumi lapisan atmosfer memiliki beberapa sifat. Sifat -sfat atmosfer, meliputi :
- Tidak mempunyai warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, serta hanya dapat dirasakan oleh indra perasa manusia dalam bentuk angin.
- Mempunyai berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.
- Mempunyai sifat dinamis dan elastis, yakni dapat mengembang dan mengerut.
Manfaat Atmosfer
- Berfungsi sebagai pelindung bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang dapat jatuh ke bumi akibatnya akan terkena gaya gravitasi bumi.
- Sebagai pelindung bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet yang akan sangat membahayakan kehidupan makhluk hidup yang berda di bumi dengan lapisan ozon.
- Mengandung berbagai macam gas yang akan sangat diperlukan manusia, hewan maupun tumbuhan untuk bernafas serta untuk kebutuhan makanan yang lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida atau lain sebagainya.
- Sebagai pengatur cuaca yang dapat mempengaruhi angin, salju, hujan, awan, badai, topan, atau lain sebagainya.
Lapisan - Lapisan Atmosfer
1. Troposfer adalah, Lapisan
ini masih memungkinkan manusia untuk bernafas secara bebas. Di lapisan
ini fenomena cuaca dan iklim terjadi. Lapisan ini juga merupakan lapisan
atmosfer yang terdapat atau mengandung uap air dan karbondioksida
terbanyak jika dibandingkan dengan lapisan yang lainnya.
Lapisan ini terdiri dari lapisan:
- Lapisan planetair 0 – 1 km.
- Lapisan Konveksi 1 – 8 km.
- Lapisan tropopause 8 – 12 km.
- Di lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti dan merupakan lapisan pembatas dengan lapisan stratosfer.
2. Stratosfer adalah, lapisan
ini mempunyai suhu lebih dingin dan ditempati oleh lapisan ozon, lapisan
ini berfungsi sebagai tirai pelindung dari radiasi ultraviolet yang
sangat membahayakan, yang bersumber atau berasal dari matahari. Lapisan
ozon inilah yang akan rusak jika manusia malakukan aktivitas dengan
menggunakan bahan kimia.
Lapisan ini terdiri dari lapisan:
- Lapisan isotherm.
- Lapisan panas.
- Lapisan campuran atas.
3. Mesosfer adalah, lapisan ini
terletak di atas lapisan Stratosfer pada ketinggian 50 km ssampai
dengan 75 km. Seperti pada lapisan troposfer, di lapisan ini juga
terjadi penurunan suhu setiap bertambahnya ketinggian. Tapi, penurunan
suhu di lapisan ini yaitu 0,4°C setiap bertambahnya ketinggian 100
meter. Pada Mesosfer permukaan, suhu berkisar antara 10°C, sedangkan di
puncaknya bersuhu -120°C. Di lapisan inilah sebagian besar meteor
terbakar dan terurai.
Ciri – ciri :
- Ketinggian lapisan ini diperkirakan antara 50 km sampai 80 km, di atas permukaan la.ut
- Di lapisan ini suhu udara tidak stabil pada bagian bawah suhu udara tinggi , Akan tetapi semakin naik menjadi semakin menurun ke minimum (-140°C) setelah mendekati lapisan mesopause.
Mesopause yaitu batas antara lapisan Mesosfer dan juga lapisan Thermosfer yang memiliki suhu sekitar -100°C.
4. Termosfer (ionosfer) adalah,
Lapisan termosfer ini disebut juga dengan lapisan ionosfer. Pada
lapisan ini terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan
efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik itu gelombang
panjang maupun gelombang pendek.
Ciri – cirinya :
- Di lapisan ini terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar X dan juga sinar utraviolet yang dipancarkan oleh sinar matahari.
- Lapisan ini berada pada ketinggian antar 80 km sampai dengan 375 km.
5. Eksosfer adalah, pada
lapisan ini terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan
ini juga merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan atmosfer sampai dengan ketinggian 3.150 kilo meter dari
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut juga dengan ruang antar
planet dan geostasioner. Lapisan ini sangatlah berbahaya, sebab
merupakan tempat terjadi kehancuran meteor atau benda dari angkasa.
Ciri – cirinya:
- Lapisan ini berada di ketinggian antara 500 km s/d 1000 km.
- Pada lapisan eksosfer ini suhunya bisa mencapai 2.200° C.
- Dan merupakan lapisan terluar dari atmosfer.
Gejala Optik Atmosfer
- Faktor: adanya interaksi antara cahaya matahari atau bulan dengan unsur-unsur yang terdapat di atmosfer -> interaksi dapat berupa penyebaran, pemantulan, atau pembiasan
- Contoh:
-
- 22 Degree Halo -> pembiasan cahaya matahari dan bulan dari kristal es pada ketinggian yang tinggi
- Alpenglow -> pembiasan saat matahari terbenam sehingga langit terlihat berwarna merah muda (biasanya di pegunungan)
- Aurora -> pembiasan cahaya matahari yang bentuknya tidak teratur karena matahari tertutup oleh awan cumulonimbus
- Green flashes -> pembiasan warna hijau pada spektrum cahaya di atmosfer saat matahari terbit atau tenggelam
- Zodiac light -> pemantulan cahaya dari planet lain, debu, atau asteroid di tata surya pada malam hari
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Atmosfer
- 7 lapisan atmosfer
- pengertian atmosfer menurut para ahli
- lapisan atmosfer dan penjelasannya
- komposisi atmosfer
- manfaat atmosfer
- lapisan atmosfer dan fungsinya
- bagian dari atmosfer adalah
- fungsi atmosfer
Post a Comment for "Pengertian Atmosfer: Manfaat, Fungsi dan Lapisannya Secara Lengkap"