Pengertian Tata Surya Beserta Susunan, Pembentukan, Teori - Teori, Matahari, Planet-planet, dan Bumi
Susunan Tata Surya : Pengertian dan Penjelasannya |
Pengertian Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Jupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Susunan dan Anggota Tata Surya
Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola
kecil yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain
bumi, ada juga planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari.
Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada juga
benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit
tersebut adalah satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai benda langit yang menjadi anggota tata surya.
1. Bintang di Tata Surya / Matahari
Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata
surya terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung
jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya
adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi
keberlangsungan kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber
cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya
matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan
panas dari matahari berguna untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang
lain yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang
inilah, gaya gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan
benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu. Peredaran
objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan
matahari sebagai pusatnya.
a. Bagian Atas Permukaan Matahari
- Fotosfer, adalah bagian yang tampak menyerupai piringan emas terang. Bagian ini paling mudah terlihat dari Bumi dan didominasi oleh unsur Helium dan Hidrogen. Pada fotosfer kadang – kadang juga terlihat bintik hitam.
- Kromosfer, merupakan lapisan yang berada di atas lapisan fotosfer dengan ketebalan 2000 – 3000 kilometer. Biasanya terlihat saat terjadi gerhana matahari. Lapisan ini berwarna putih kemerahan dan mengandung uap air, helium, serta kalsium.
- Korona, adalah lapisan terluar matahari yang hanya terlihat saat gerhana matahari karena tingkat kecemerlangannya yang lebih rendah dibandingkan kromosfer.
b. Permukaan Matahari
Bagian
permukaan matahari merupakan gas yang sangat panas. Energi di permukaan
matahari menyebabkan beberapa aktivitas sebagai berikut :
- Granulasi, yaitu aliran gas dari dalam fotosfer menuju permukaan sehingga suhu di bagian yang mengalami granulasi lebih tinggi dibanding suhu sekitarnya.
- Bintik Matahari ( sunspot ), merupakan bagian yang tampak lebih gelap dibanding bagian disekitarnya sehingga tampak seperti bintik atau bercak. Sunspot tidak bersifat permanen dan tidak menempati bagian yang sama dalam waktu lama.
- Solar flare, terbentuk oleh sunspot yang saling berdekatan sering terjadi aktivitas solar flare. Solar flare adalah peningkatan intensitas pancaran matahari sehingga menimbulkan badai magnetik.
- Prominensa, terjadi akibat ledakan yang disertai pancaran lidah api yang terlontar dari permukaan matahari sampai lapisan fotosfer. Panjang prominensa mencapai ribuan kilometer. Lidah api dari aktivitas ini disebut protuberans.
- Plage, tampak seperti benang – benang gelap di permukaan matahari. Fakula merupakan pancaran dari plage yang tampak seperti obor – obor kecil.
- Spiculae, adalah semburan lidah api dengan kecepatan 30 km/detik di sekitar bagian batas kromosfer. Spiculae merupakan sumber materi korona.
c. Bagian Dalam Matahari
- Inti Matahari, merupakan lapisan paling dalam matahari yang berukuran sekitar 3 x 105 km. Pada inti matahari berlangsung reaksi fusi berupa pembentukan unsur – unsur berat dan diawali dengan perubahan atom Hidrogen menjadi Helium.
- Daerah Radiasi, dihasilkan dari inti Matahari yang dihantarkan ke daerah radiioaktif dengan cara radiasi. Ketebalan lapisan ini mencapai 2,6 x 106 km dengan suhu di bagian yang dekat dengan inti sekitar 8 juta derajat celcius.
- Daerah Konveksi, dihasilkan akibat suhu di daerah radioaktif yang semakin ke luar semakin turun dan energi dihantarkan melalui proses konveksi.
2. Planet-planet
Selain matahari ada juga anggota benda-benda langit lainnya yaitu
planet-planet. Planet adalah anggota benda-benda langit yang memiliki
beberapa variasi dengan bentuk dan ukuran tertentu pada planet. Planet
terbagi menjadi 7 yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus,
uranus, neptunus yang memiliki variasi dengan bentuk ukuran tertentu
pada setiap planet. Berikut adalah penjelasan dari ke -7 planet tersebut
:
1. Merkurius
Planet
Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang memilii
jarak sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini
tidak dapat di lihat hanya dengan kasat mata. Merkurius biasa bisa di
lihat ketika disaat waktu fajar dan waktu senja.
Merkurius adalah
planet yang terkecil diantara planet yang lainnya. Merkurius hanya
memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan energi yang panas
dan kering. Merkurius memiliki suhu 427° C pada siang hari dan memiliki
suhu 184° C pada malam hari. Pada permukaan merkurius terdapat sejumlah
kawah atau lubang ledakan yang disebabkan karena bertabrakan dengan
meteor dan komet. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1 kali
putaran membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode
rotasi 59 hari karena merkurius tidak memiliki satelit.
Merkurius melakukan gravitasi pada permukaan bumi sekitar sepertiga gravitasi
2. Venus
Planet yang berada pada urutan kedua berdasarkan jaraknya dari
matahari adalah Venus. Ukuran Venus hampir mirip dengan ukuran planet
bumi sehingga sering disebut sebagai kembaran bumi. Planet dengan
atmosfer tertebal ini memiliki tekanan atmosfer yang 100 kali lebih kuat
daripada atmosfer bumi.
Planet Venus terlihat sangat terang, sehingga dapat dilihat kira-kira
selama 4 jam sebelum matahari terbit. Sehingga planet Venus juga
dijuluki sebagai bintang fajar. Venus biasanya juga dikenal sebagai
bintang senja karena terlihat bersinar terang di Barat saat matahari
akan terbenam. Namun, Venus bukanlah bintang karena tidak mampu
menghasilkan cahaya sendiri.
Atmosfer Venus terdiri dari gas karbondioksida (sekitar 96%), gas
nitrogen (3,5%), uap air dan gas-gas lainnya. Atmosfer Venus bisa
menahan sinar matahari sehingga Venus terlihat paling terang terlihat
dari Bumi. Selain itu, atmosfer tebal Venus juga membuat suhu
permukaannya menjadi sangat panas, yaitu 477 ºC.
Arah rotasi planet Venus searah jarum jam, jadi matahari di Venus
terbit dari arah barat dan tenggelam di arah timur. Rotasi planet Venus
ini berkebalikan dengan arah rotasi pada planet-planet lain yang
berputar berlawanan arah jarum jam. Gravitasi planet Venus sama dengan
gravitasi palnet bumi dan planet ini juga tidak mempunyai satelit.
3. Bumi
Bumi
adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena
yang kita tempati adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah
planet terbesar dengan adanya jumlah penduduk yang tak terhitung. Pada
bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campurna bahan kimiaa organik
yang tepat untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini
merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat
mendukung adanya kehidupan dan bumi termasuk planet ke tiga dalam urutan
sistem tata surya.
Bumi adalah planet yang paling dinamis yang
dapat mendaur ulang diri nya sendiri dengan suhu dan tekanan permukaan
bumi memungkinkan adanya air dan bisa dijadikan dalam bentuk cair, padat
atau gas.
Bumi memiliki diameter sekitar 12.700 km dan akan
berevolusi 365,25 hari serta rotasi nya dalam wkrtu 24 jam. Dan bumi
hanya memiliki satu satelit yaitu bulan.
4. Mars
Mars adalah planet keempat dari matahari. Mars juga sering disebut
sebagai planet merah karena terlihat berwarna merah. Warna merah planet
ini ada akibat banyaknya debu angin yang bertebangan di permukaannya. Di
permukaan Mars ada kawah dan gunung yang sangat tinggi dan besar.
Seluruh permukaan Mars adalah padang pasir yang ditutupi oleh debu
dan batuan padat yang berwarna oranye kemerahan. Lapisan atmosfer planet
Mars tersusun atas karbon dioksida dan gas nitrogen. Di planet ini
tidak ada air dan planet ini memiliki 2 satelit alami yang bernama
Phobos dan Deimos.
5. Jupiter
Jupiter
adalah planet ke lima dalam urutan anggota tata surya . Jupiter
merupakan planet yang terbesar diantara planet yang lainnya. Jupiter
memiliki garis tengah pada permukaannya sekitar 142.860 kmdan mempunyai
volume sekitar 1.300 kali dari volume bumi. Dengan letak jupiter lebih
jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah di lihat dengan kasat
mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan lebih dari 70%
cahaya matahari yang diterimanya.
Jupiter memiliki gas yang
berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet
jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian
menghasilkan badai besar dipermukaan jupiter. Untuk rotasi nya jupiter
melewati masa rotasi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat
dibandingkan dengan bumi serta dengan revolusi nya sekitar 12 tahun.
Jupiter
juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari hidrogen dan helium
dan awan dari amoniak dan kristal es. Planet ini memiliki 16 satelit di
antara nya adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto dan lain sebagainya.
6. Saturnus
Saturnus
adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus
merupakam planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus
memiliki cincin yang mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih
besar dibandingkan dengan planet yang lainnya. Karena pada saturnus
terdapat banyak cincin-cincin kecil yang berjumlah samapi ratusan.
Cincin-cincin kecil yang ada di planet saturnus ini tersusun dari gas
beku dan butiran-butiran debu yang menurut para peneliti merupakan
peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang sudah hancur karena
benturan dengan planet-planet yang lainnya.
Ketika kita ingin
melihat keindahan dari saturnus ini tidak akan terlalu menonjol karena
letaknya yang terlalu jauh sekitar1.428 km dari matahari dan jarak ini
bisa sampai 10 kali jarak diantara bumi dengan matahari. Lalu saturnus
memiliki diameter dengan ukuran 120.000 km dan planet saturnus ini
merupakan planet terbesar kedua setelah planet jupiter. Planet saturnus
berisi banyak gas helium dan hidrogen sehingga menyebabkan kepadatan
planet sehingga planet ini bisa mengapung di atas air. Untuk periode
revolusi nya pada planet ini selama 29,5 tahun dan periode rotasinya
selama 10,6 jam. Karena saturnus memiliki kerapatan yang rendah dan
memiliki waktu rotasi yang cepat sehingga saturnus berbentuk pipih. Dan
saturnus memiliki 21 satelit diantaranya adalah Titan.
7. Uranus
Planet Uranus ditemukan oleh seorang astronom Inggris bernama Sir
William Herschel pada tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan tebal yang
menyebabkan permukaannya susah untuk diamati dari bumi. Planet dengan
cinicn tipis ini terlihat berwarna hijau kebiruan. Atmosfer di planet
ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.
Planet yang berada pada posisi ke-7 ini berputar dari arah timur ke
barat seperti Venus. Namun, arah rotasi tidak searah jarum jam,
melainkan dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada
porosnya. Akibatnya, daerah ekuator Uranus ukurannya lebih besar
daripada bagian lainnya.
Kecepatan rotasi yang cepat juga menyebabkan angin bertiup di
atmosfer Uranus. Uranus juga termasuk planet yang mempunyai cincin.
Namun cincin Uranus tidak dapat dilihat dari bumi, meskipun dengan
bantuan teleskop. Planet ini mempunyai 27 satelit. Terdapat lima satelit
besar yang bernama Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
.
8. Neptunus
Neptunus
adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya. Neptunus
adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan
planet yang paling berangin dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada
badai yang sangat besar yang timbulnya dari planet ini. Planet ini
memiliki ukuran jarak dai matahari yaitu sebesar 4-500 jt km. Untuk
massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165
tahun serta yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam .
Planet
neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang
terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama
dengan planet neptunus. Pada planet neptunus ini juga berbeda dengan
lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan diantara
lapisan-lapisannya.
Pengelompokan Planet-planet
Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli astronomi.- Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet yang berada di luar orbit bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
- Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat dibagi menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer yang tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet dengan permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.
- Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid. Planet dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam adalah planet yang berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk planet luar.
Planet dan Satelit
Menurut sidang umum perhimpunan Astronomi internasional ( International Austronomical Union ) yang diselenggarakan di kota praha Ceko, tanggal 24 agustus 2006 menghasilkan defenisi baru tentang planet
Planet adalah benda langit yang mengitari matahari yang berbentuk bulat dan merupakan satu-satunya objek dominan di orbitnya.
Ciri-ciri planet menurut perhimpunan astronomi internasional adalah sebagai berikut :
- Mengorbit ke matahari
- Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat.
- Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
- Telah menyingkirkan obyek-obyek lain disekitar orbitnya
- Tidak memiliki sumber cahaya
- Memiliki satelit
Jika
kita perhatikan ciri-ciri planet tersebut, maka pluto tidak termasuk
planet, karena tidak memenuhi syarat diatas dimana orbit pluto memotong
orbit planet neptunus sehingga dalam peredarannya mengelilingi matahari,
pluto terkadang menjadi lebih dekat dengan matahari jika dibandingkan
dengan planet neptunus. Tetapi termasuk planet kerdil.Adapun ciri-ciri
planet kerdil yaitu :
- Mengorbit matahari
- Mempunyai bentuk hampir bulat
- Mempunyai massa yang cukup bagi gaya gravitasinya
- Belum menyingkirkan obyek-obyek lain di sekitar orbitnya.
- Bukan satelit.
Satelit
Benda
langit yang akan mengelilingi planet sumbunya ketika sedang beredar
mengelilingi matahari. Ada 2 jenis satelit, adalah satelit alam dan juga
buatan. Satelit alam ialah yang di alami berada di sistem tata
surya.contohnya : bumi mempunyai bulan.lalu Sedangkan satelit buatan
merupakan dimana satelit buatan manusia yang akan dilepaskan menggunakan
roket lalu yang akan mengorbit di sekitaran bumi.
Asteroid
Asteroid
merupakan sebuah langit yang berukuran kecil yang akan mengitari
matahari di suatu lintasan. Ahli Astronomi ini akan meyakinkan bahwa
asteroid merupakan sisa pecahan dari pembentukan planet. Dengan
jumlahnya yang sangat banyak, asteroid ini akan menyatu mengitari
mengelilingi planet seperti yakni sabuk.
Asteroid
ini juga mempunyai kurang lebih 100 km diamater, sabuk tersebut
mempunyai bentuk melingkar di antara planet Mars dan juga Jupiter. Namun
ada 2 sabuk lain yang bernama Kuiper, dan juga Sabuk Edgeworth, yang
berada jauh di belakang planet Neptunus. Butuh waktu kurang lebih 3
sampai 6 tahun sekali untuk dapat mengitari matahari.
Asteroid
satu dengan yang lainnya juga terpisah ribuan kilomter. Walaupun
begitu, kadang-kadang asteroid ini juga akan bertabkrakan, lalu tabrakan
tersebut menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil dan juga disebut
asteroid.
Meteoroid, Meteor dan Meteorit
Meteroid
merupakan dimana benda langit yang berukuran kecil yang akan
melayang-layang di angkasa serta tidak akan berlintasan. Benda tersebut
kadang-kadang akan menabrak planet-planet yang termasuk bumi. Meteor
yang masuk kedalam planet ini sering meteoroid.Meteoroid
akan nampak terlihat sangat berpijar ketika memasuki bumi, karena ini
akan disebabkan oleh sering terjadinya gesekan dengan atmosfer.lalu
Akibat gesekan tersebut, meteor habis tidak sampai ke permukaan bumi.
Walaupun ada meteor yang terjatuh hingga ke permukaan bumi ini disebut
meteorit, atau juga bintang beralih bahkan dengan lebih populer dengan
sebutan bintang jatuh.
Komet
Komet
dalam sistem tata surya merupakan suatu benda paling jauh yang akan
mengorbit pada matahari. Jumlahnya sangat banyak sekali hingga mencapi
trilyunan.
Bentuk komet menyerapai
sebuah gunung yakni seperti debu, namun tidak akan bisa dilihat oleh
mata. Namun, salah satu komet ketika akan melewati bumi menjadi cukup
besar dan juga sangat terang untuk dilihat. Komet merupakan suatu
kombinasi seperti batu berdebu dan juga 2 pertiga es salju.
Fred
Whipple seorang Astronom Amerika,yang akan Memberikan gambaran seperti
Bola Debu Salju, oleh sebab itulah meteorit tersebut disebut komet
hingga saat ini. Sejak terjadinya tata surya 4,6 milyar tahun lalu
keadaan komet sudah terbentuk.
Teori Pembentukan Tata Surya
1. Teori Nebula
Dalam
teori Nebula, diungkapkan bahwa pada awalnya sistem tata surya ini
terbentuk dari suatu nebula atau kabut tipis yang sangat luas. Nebula
atau massa gas raksasa yang bercahaya ini berputar perlahan -lahan yang
kemudian secara berangsur -angsur mendingin, mengecil dan mendekati
bentuk bola.Rotasi yang terjadi semakin lama semakin kencang
sehingga mengakibatkan bagian tengah dari massa tersebut jadi
menggelembung. Akibatnya, lingkaran materi tersebut terlempar keluar.Lingkaran
inilah yang kemudian mendingin, mengecil, hingga akhirnya menjadi
planet -planet. Planet -planet yang terbentuk tetap mengorbit
mengeliling inti massa. Sementara lingkaran lain terlempar lagi dari
pusat massa sehingga menjadi seluruh planet yang kita kenal sekarang
ini, termasuk bumi.Pusat massa tersebut adalah matahari.
Berikutnya, planet -planet yang ada juga melemparkan massa-nya keluar
angkasa sehingga berubah menjadi satelit seperti bulan yang dimiliki
oleh bumi.Teori Nebula diketahui muncul pertama kali pada abad
XVIII yang diawali oleh pendapat dari seorang filsuf Jerman bernama
Immanuel Kant. Pendapat Kant mengenai tata surya yang terbentuk dari
nebula ini kemudian diperkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon),
yang merupakan seorang astronom Prancis.Teori yang diungkapkan
oleh Laplace lebih merupakan penjelasan pendapat Kant. Meski Laplace pun
tidak mengetahui sumbangan dari pemikiran kant dalam teorinya tersebut.
Karena berasal dari pemikiran dua ahli ini, maka teori Nebula juga
sering disebut sebagai Teori Kant -Laplace.
2. Teori Planetesimal
Yang
dimaksud dengan planetesimal merupakan suatu benda padat kecil yang
bergerak mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Teori planetesimal
mengemukakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa
dengan cepat dan berada sangat dekat dengan matahari.
Bintang yang
melintas tersebut rupanya memiliki daya tarik yang besar sekali
sehingga mengakibatkan pasang di bagian gas panas matahari. Karenanya,
terdapatlah massa gas dari matahari yang terlempar keluar dan mulai
mengorbit pada matahari.Namun,
karena daya tarik yang masih banyak dimiliki matahari, maka massa gas
tersebut tertahan dan bergerak mengeliling matahari. Massa gas ini lama
kelamaan menjadi dingin dan bentuknya menjadi cairan yang lalu memadat.
Massa tersebutlah yang saat ini kita kenal sebagai planet, termasuk
untuk bumi kita.
Teori Planetesimal ini muncul pertama kali
sekitar tahun 1900. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang
astronom bernama Forest Ray Moulton serta seorang ahli geologi bernama
T.C. Chamberlain dari Universitas Chicago.Teori planetesimal ini
didasarkan pada pengamatan bahwa beberapa bintang di langit nampak tidak
pernah berhenti bergerak. Suatu ketika, bintang yang terus bergerak
tersebut melintas sangat dekat dengan Matahari.Lalu karena adanya
gaya gravitasi, maka terjadilah gaya tarik menarik antara matahari dan
bintang yang melintas tersebut. Terjadilah pasang yang mengakibatkan
terbentuknya planet -planet. Planet yang terbentuk ini yang mungkin
mengikuti bintang yang lewat tadi.
3. Teori Pasang Surut
Teori
pasang surut atau teori pasang ini juga terkadang disebut sebagai teori
ide benturan. Dalam teori pasang surut atau teori ide benturan ini,
disebutkan bahwa planet -planet awalnya terbentuk secara langsung oleh
gas asli matahari yang tertarik oleh bintang yang melintas sangat dekat
dan nyaris bersinggungan dengan matahari.Teori ini memang hampir
sama dengan teori planetesimal. Hanya bedanya, pada teori pasang surut
ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal. Teori ini menyebutkan
bahwa saat bintang berada sangat dekat dengan matahari, ada tarikan
gravitasinya yang menyedot filament gas yang berbentuk cerutu panjang.Filament
ini membesar di bagian tengah dan mengecil di kedua ujungnya. Dari
filament inilah, kemudian terbentuk sebuah planet. Pendapat ini
dicetuskan pertama kali oleh Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys
dari Inggris pada tahun 1918.Jeans dan Jeffreys beranggapan bahwa
kelahiran Tata Surya adalah suatu peristiwa langka. Sebab, peristiwa
ini terjadi saat matahari nyaris bersinggungan dengan sebuah bintang.
Peristiwa yang menyebabkan lidah matahari jadi berbentuk seperti cerutu
ini juga menjadi penjelasan logis tentang ukuran planet yang berbeda
satu sama lain.
4. Teori Lyttleton atau Teori Bintang Kembar
Teori
lyttleton atau yang juga sering disebut sebagai teori bintang kembar
ini mengemukakan bahwa mulanya matahari merupakan bintang kembar yang
mengelilingi sebuah medan gravitasi. Tapi, ada sebuah bintang yang
menabrak salah satu bintang kembar tersebut dan mungkin
menghancurkannya.
Bintang yang hancur tersebut lantas berubah
menjadi massa gas yang berputar-putar. Karena terus berputar, maka massa
gas itu berubah dingin dan membentuk planet – planet. Sementara satu
bintang lain yang bertahan menjadi pusat tata surya yang kita kenal
sebagai matahari.
Matahari mampu menahan planet yang terbentuk
tersebut karena memiliki kekuatan gravitasi. Karenanya, planet -planet
dapat beredar menurut lintasannya mengelilingi matahari. Karena anggapan
pembentukan tata surya ini karena adanya suatu benturan, maka itu
sebabnya teori ini juga dikenal sebagai teori ide benturan.
Teori
Lyttleton ini dicetuskan oleh R.A. Lyttleton yang merupakan seorang
astronom. Ia melakukan modifikasi terhadap teori benturan yang
sebelumnya pernah ada. Namun, teori yang diungkapkan Lyttleton ini
dianggap memiliki penjelasan yang lebih baik mengenai asal mula Tata
Surya berdasarkan teori benturan.
5. Teori Awan Debu
Teori
Awan Debu mengungkapkan bahwa calon Tata Surya awalnya adalah awan yang
sangat luas. Awan ini terdiri dari debu dan gas kosmos yang
diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.
Namun, terdapat
ketidakteraturan dalam awan tersebut yang menyebabkan terjadinya
perputaran sehingga gas dan debu yang berputar berkumpul jadi satu.
Sementara debu dan gas ini terus berputar, awan tersebut pun menghilang.
Lalu,
partikel -partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat dan
berubah menjadi planet. Lalu berbagai gas yang ada di tengah -tengah
awan berkembang dan menjadi matahari.
Teori Awan Debu ini dicetuskan oleh Fred L. Whippel yang merupakan seorang astronom asal Amerika Serikat. Jika ditelusuri dari prosesnya, teori ini seolah merupakan pengembangan teori Nebula.
Pembentukan Tata Surya
Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari
matahari hingga asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan
debu yang sangat besar dan berputar yang dinamakan nebula matahari.
Proses ini diawali sekitar 5 miliar tahun yang lalu saat matahari mulai
terbentuk. Planet-planet dan objek-objek lain terbentuk dari
bahan-bahan yang tidak membentuk matahari. Sekitar 500 juta tahun
kemudian, ketika pembentukan tata surya hampir selesai, hanya 0,002%
nebula matahari awal yang tertinggal, selebihnya terlempar ke angkasa
luar.
Pembentukan Planet | ||||
Planet | Susunan | Massa cincin (Bumi=1) | Massa planet (Bumi=1) | Lama pembentukan (tahun) |
Merkurius | Batuan, logam | 30 | 0,06 | 20.000 |
Venus | Batuan, logam | 160 | 0,82 | 40.000 |
Bumi | Batuan, logam | 200 | 1 | 110.000 |
Mar | Batuan, logam | 200 | 0,11 | 200.000 |
Jupiter | Batuan, logam, es, gas | 4.000 | 318 | 1 juta |
Saturnus | Batuan, logam, es, gas | 400 | 95,16 | 9 juta |
Uranus | Batuan, logam, es, gas | 20 | 14,54 | 300 juta |
Neptunus | Batuan, logam, es, gas | 1000 | 17,15 | 1 miliar |
Penelusuran yang terkait dengan materi tata surya
Post a Comment for "Pengertian Tata Surya Beserta Susunan, Pembentukan, Teori - Teori, Matahari, Planet-planet, dan Bumi"