Pengertian Radio Dan Gelombang Radio Dan Penjelasannya Secara Lengkap
Pengertian Radio, Sejarah, Cara Kerja, Kelebihan |
Yang dimaksud Radio adalah
suatu teknologi yang dipakai untuk pengiriman sinyal, yaitu dengan
menggunakan cara modulasi dan cara radiasi gelombang elektromagnetik.
Gelombang ini melintas dan merambat melalaui udara serta bisa juga
merambat lewat ruang angkasa yang hampa akan udara, sebab gelombang ini
tidak memerlukan medium pengangkut (misalnya seperti molekul udara).
Sedangkan Glombang radio adalah
merupakan suatu gelombang yang mempunyai frekuensi paling kecil /
panjang gelombang paling panjang. Gelombang radio ada dalam rentang
frekuensi yang luas meliputi beberapa Hz sampai gigahertz (GHz / orde
pangkat 9). Atau penjelasan singkatnya merupakan suatu bentuk radiasi
elektromagnetik (electromagnetic radiation) yang tidak terlihat.
Cara kerja radio itu sendiri cukup
simple. Gelombang radio dibawa oleh atau dipancarkan oleh gelombang
pembawa, gelombang radio dipantulkan oleh lapisan udara dibagian
atmosphere bumi, tepatnya pada lapisan ionosfer. Pada lapisan inilah
gelombang radio dipantulkan kembali ke bumi dan ditangkap oleh menara
penerima sinyal. Sehingga tidak heran jarak jangkauan gelombang radio
amat jauh sekali, bahkan sampai ke luar angkasa sekalipun. Saat ini
penggunaan radio secara langsung memang sudah agak berkurang karena
adanya perangkat teknologi lain yang lebih canggih, namun sebenarnya
secara tidak langsung teknologi komunikasi tersebut masih menggunakan
teknologi gelombang radio.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal
Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A
dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja
penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan
menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan
induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia
mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali
membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi
radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang
Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat
diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
Sejarah Singkat Perkembangan Radio
Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan jangkauan luas. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini. Berkat ketekunan tiga orang cendikiawan, diantaranya seorang ahli teori ilmu alam yang bernama James Maxwell berhasil menemukan rumus yang diduga dapat mewujudkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan untuk kgelombang radio dan televisi (1865).Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik). Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi baru digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi, dimana Marconi telah dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa kawat melintasi samudra Atlantik.
Perkembangan radio sebagai media massa lalu berkembang dibeberapa negara. Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The Father of radio”. Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia Broadcast System).
Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa negara seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC. Selain mengalami perkembangan, radio juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Prof. E H Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933 memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan dari Amplitudo Modulation (AM). Keutungan FM dari AM, antara lain:
- Dapat dihilangkan interference (gangguan/percampuran) karena cuaca.
- Dapat menghilangkan interference yang disebabkan dua stasiun radio yang bekerja pada gelombang yang sama.
- Menyiarkan suara sebaik-baiknya.
Diantara media yang ada seperti televisi dan media cetak, radio memiliki beberapa keunggulan dimana dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan ketrampilan khusus dari khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca karena radio merupakan media imajinatif. Selain itu masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan cepat dari radio dengan biaya murah. Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori (untuk didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik. Dalam hal ini musik memegang peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan diantara musik.
Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa dilihat sehingga merupakan media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan tidak bisa diulang). Selain itu tidak semua hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang mendapatkan atau menerima info atau pesan yang disampaikan.
Dengan kekurangan dan kelebihannya, radio telah menjadi media massa yang dapat diandalkan, cukup efektif dalam penyampaian pesan, dan tetap diminati walau banyak media lain. Seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar radio terus bertambah dan radio terus bertahan menghadapi perkembangan zaman.
Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad.
Perkembangan industri penyiaran radio FM
dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari
Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM),
frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88
sampai 108 MHz). Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya kepada
David Sarnoff. Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan
televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa perusahaan
lainnya. Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang
Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan
televisi.
Keuntungan FM dari AM adalah :
- Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.
- Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.
- Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.
Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah
proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik dengan
menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa
frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima. Radio penerima
menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog elektrik
original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara. Cakupan
penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar,
maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat
di pedesaan.
- Radio Am
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan
gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama
memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian
mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitude
gelombang audio. Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk
siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
- Radio Fm
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan
radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan
gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini
menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan
Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang
berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di
Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya
Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai
dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar
radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil
menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan
perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966,
mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan
kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Sampai tahun 1997/1998 di Indonesia
tercatat 878 radio siaran swasta non pemerintah yang komersial, dengan
rincian 511 berfrekwensi AM dan 367 berfrekwensi FM. Setelah era
reformasi dimulai, demikian tulis Hinca IP Pandjaitan dalam makalahnya
“Tinjauan dan Kritisi Aspek Hukum Dan Frekwensi Tentang Kebijakan
Penyiaran Nasional dan Implikasinya” bahwa sampai dengan tanggal 5 Maret
1999 sudah mencapai 915 buah dengan komposisi 502 berfrekwensi AM dan
413 berfrekwensi FM. Posisi ini berubah pada tanggal 27 Mei 1999 menjadi
930.
Pada akhir masa jabatan Habibie (14 Oktober 1999) jumlah radio siaran di Indonesia sudah menembus angka 1070 buah dan RRI 1997/1998 memiliki 53 unit kerja dan hanya 19 buah yang menyelenggarakan siaran selama 24 jam per hari.
Pada akhir masa jabatan Habibie (14 Oktober 1999) jumlah radio siaran di Indonesia sudah menembus angka 1070 buah dan RRI 1997/1998 memiliki 53 unit kerja dan hanya 19 buah yang menyelenggarakan siaran selama 24 jam per hari.
Jumlah stasiun radio di Indonesia pada
tahun 2002 mencapai 1188 stsiun radio, 95% berupa radio siaran
swasta/non pemerintah dan 5% radio pemerintah atau RRI. Sekitar 37% dari
radio swasta beroperasi pada frekwensi AM dan sisanya 73% pada
frekwensi FM.
Di kabupaten Kuningan misalnya pada masa ORBA hanya tercatat hanya ada empat radio siaran swasta dengan frekwensi AM. Setelah reformasi sejak 1999 jumlahnya berubah menjadi dua belas dengan peningkatan frekwensi ke FM. Demikian juga terjadi di wilayah kabupaten lain seperti Cirebon dan Indramayu. Ini menunjukkan bahwa minat pendirian radio masih cukup tinggi. Sementara di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung meningkatkan layanan siarnya dengan menggunakan teknologi satelit dan e-radio dengan tetap memelihara penyiaran konvensional.
Di kabupaten Kuningan misalnya pada masa ORBA hanya tercatat hanya ada empat radio siaran swasta dengan frekwensi AM. Setelah reformasi sejak 1999 jumlahnya berubah menjadi dua belas dengan peningkatan frekwensi ke FM. Demikian juga terjadi di wilayah kabupaten lain seperti Cirebon dan Indramayu. Ini menunjukkan bahwa minat pendirian radio masih cukup tinggi. Sementara di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung meningkatkan layanan siarnya dengan menggunakan teknologi satelit dan e-radio dengan tetap memelihara penyiaran konvensional.
Pengertian Radio, Kelebihan dan Kekurangan Radio |
Sebagai unsur dari proses komunikasi,
dalam hal ini sebagai media massa, radio siaran mempunyai ciri dan sifat
yang berbeda dengan media massa lainnya. Jelas berbeda dengan surat
kabar yang merupakan media cetak, juga dengan film yang bersifat mekanik
optic. Dengan televisi, kalau pun ada persamaannya dalam sifatnya yang
elektronik, terdapat perbedaan, yakni radio sifatnya audial, televisi
audiovisual.
Penyampaian pesan melalui radio siaran
dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan; kalaupun ada lambang-lambang
nirverbal, yang digunakan jumlahnya sangat minim, umpamanya tanda waktu
pada saat akan memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi telegrafi
atau bunyi salah satu alat musik. Keuntungan radio siaran bagi komunikan
adalah sifatnya yang santai. Orang bisa menikmati acara siaran radio
sambil makan, sambil tidur-tiduran, sambil bekerja, bahkan sambil
mengemudikan mobil. Tidak demikian dengan media massa lainnya.
Karena sifatnya auditori, untuk
didengarkan, lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk cara yang
menarik. Bandingkan dengan media massa lainnya, umpamanya televisi,
kalau kita ingin menyampaikan pesan dalam bentuk drama. Sebuah kisah di
hutan, di dasar laut, ataupun di neraka lebih mudah disajikan dibanding
kalau disampaikan melalui surat kabar, televisi atau film. Penyajian hal
yang menarik dalam rangka penyampaian suatu pesan, adalah penting,
karena publik sifatnya selektif. Begitu banyak pilihan di antara sekian
banyak media komunikasi, dan begitu banyak pula pilihan acara dari
setiap media. Dalam hubungan ini musik memegang peranan sangat penting.
Siapa orangnya tidak tertarik oleh musik ? Di antara acara-acara musik
yang memukau itulah pesan-pesan disampaikan kepada pendengar. Radio
merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi tradisional,
radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi,
pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan ideologi. Bagi
pendengarnya radio adalah teman, sarana komunikasi, sarana imajinasi,
dan pemberi informasi
Daya pikat untuk melancarkan pesan ini
penting, artinya dalam proses komunikasi, terutama melalui media massa,
disebabkan sifatnya yang satu arah (one way traffic communication).
Komunikasi hanya dari komunikator kepada komunikan. Komunikator tidak
mengetahui tanggapan komunikan. Kelemahan ini bagi radio ditambah lagi
dengan sifatnya yang lain, yakni “sekilas dengar”. Pesan yang sampai
pada khalayak hanya sekilas saja, begitu terdengar begitu hilang. Arus
balik (feedback) tidak mungkin pada saat itu. Pendengar yang tidak
mengerti atau ingin memperoleh penjelasan lebih jauh, tak mungkin
meminta kepada penyiar untuk mengulang lagi. Karena kelemahan itulah,
maka radio siaran banyak dipelajari dan diteliti untuk mencari
teknik-teknik yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut sehingga
komunikasi melalui radio siaran lebih efektif.
Televisi dan radio dapat dikelompokkan
sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu,
sedangkan media cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang.
Pengertian Pemancar Radio
Setelah
penjelasan yang sudah diberikan, masih ada lagi penjelasan yang akan
diberikan yaitu tentang pemancar radio. Pemancar radio ialah sebuah
pesawat yang bisa mengirimkan berbagai macam informasi ataupun isyarat
melalui sebuah udara. Yang tentu saja menggunakan sebuah gelombang
elektromagnetik. Pemancar radio kemudian mengubah atau juga melakukan
sebuah modulasi gelombang radio supaya bisa menyampaikan berbagai macam
informasi tersebut. di dalam radio AM, ketinggian dari sebuah gelombang
pembawa diubah-ubah berasarkan suara yang ditangkap oleh mikrofon.
Di
dalam radio FM, frekuensi ataupun jarak diantara puncak radio yang
diubah. Kemudian pesawat penerima sinyal radio yang menangkap sinyal
ini, memperkuat lalu kemudian mengartikannya. Jika sinyal tersebut lemah
ataupun tidak kuat radio AM bisa mengeluarkan sebuah suara seperti
bunyi yang gemerisik. Oleh sebab itu radio jenis ini kemudian digantikan
oleh radio FM yang mana penerimaannya jauh lebih jernih dan juga bagus.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Radio
- pengertian radio menurut para ahli
- sejarah radio
- cara kerja radio
- pengertian radio siaran
- pengertian radio frekuensi
- jenis jenis radio
- radio adalah media
- manfaat gelombang radio
Post a Comment for "Pengertian Radio Dan Gelombang Radio Dan Penjelasannya Secara Lengkap"