Pengertian Beserta Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Apa Perbedaan | Biaya Tetap dan Biaya Variabel Via: apaperbedaan.com |
Pengertian Biaya Tetap
Biaya yang tetap sama pada level output yang berbeda yang dihasilkan
oleh suatu usaha disebut Biaya Tetap. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
fluktuasi sesaat pada level kegiatan organisasi.
Biaya Tetap tetap konstan bukan berarti bahwa biaya tetap tidak akan
berubah di masa depan, tetapi mereka cenderung tetap pada jangka waktu
pendek. Hal ini bisa dijelaskan dengan contoh, jika perusahaan Anda
menjalankan bisnis pada gedung yang disewa, jadi baik Anda menghasilkan
output yang banyak, atau Anda tidak menghasilkan apa-apa, Anda harus
membayar biaya gedung, jadi ini merupakan pengeluaran tetap yang konstan
untuk periode sampai biaya sewa gedung meningkat atau menurun. Biaya
tetap akan sama pada jumlahnya tetap berubah pada tiap unit. Untuk
menjelaskan ini, kita memiliki contoh, jika biaya tetap adalah Rp. 10000
dan output yang dihasilakn di kuarter pertama, kedua, dan ketiga adalah
4000, 5000, dan 3000 unit. Sekarang, dalam situasi ini, yang bisa Anda
lihat, total biaya tetap tidak berubah pada ketiga kuarter, tetapi biaya
tetap unit pada kuarter pertama adalah Rp. 10000/4000 unit, yaitu Rp. 2
dan pada kuarter ketiga adalah Rp. 10000/3000 unit, yaitu Rp. 3.33.
Ada dua macam Biaya Tetap:
- Committed Fixed Cost
- Discretionary Fixed Cost
Contoh Biaya Tetap (Fixed Cost)
Berikut ini adalah contoh beberapa Biaya yang digolongkan sebagai Biaya Tetap atau Fixed Cost.
- Penyusutan (Depreciation) – Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah pembebanan bertahap dan sistematis terhadap biaya aset berwujud (seperti peralatan produksi) selama umur manfaatnya.
- Asuransi (Insurance) – Asuransi adalah biaya berkala berdasarkan kontrak asuransi.
- Beban bunga (Interest Expenses) – Yang dimaksud dengan Beban Bunga adalah biaya dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman. Beban Bunga ini digolongkan sebagai Biaya Tetap apabila suku bunga tetap dimasukkan ke dalam perjanjian pinjaman.
- Pajak Properti (Property Tax) – Pajak Properti adalah pajak yang dibebankan ke perusahaan oleh pemerintah setempat, yang didasarkan pada biaya asetnya.
- Biaya Sewa (Rent) – Biaya Sewa yang dimaksud disini adalah biaya berkala untuk penggunaan real estat (kantor, pabrik, gudang) miliki orang lain yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya.
- Gaji (Salary) – Gaji adalah jumlah kompensasi tetap yang dibayarkan kepada karyawan.
- Utilitas (Utility) – Contoh Biaya Utilitas adalah seperti biaya listrik, gas, telepon dan sebagainya. Biaya ini memiliki elemen variabel, tetapi sebagian besar tetap.
Contoh Kasus
Perusahaan XXYY memiliki biaya tetap untuk sewa gedung sebesar Rp. 50
juta per bulan yang digunakan untuk memproduksi kotak makanan. Jika
perusahaan tidak dapat memproduksi kotak makanan untuk bulan tersebut,
perusahaan tetap saja harus membayar Rp. 50 juta yang digunakan untuk
sewa gedung ini. Di sisi lain, apabila perusahaan berhasil memproduksi 2
juta kotak makanan, biaya sewa gedung ini tetap sama yaitu Rp. 50 juta
juga. Sedangkan biaya Variabel akan berubah dari 0 menjadi 200 juta
(contohnya biaya variabel Rp. 100 per 1 unit kotak makanan).
Pengertian Biaya Variabel
Biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah output yang
dihasilkan dikenal sebagai Biaya Variabel. Biaya Variabel secara
langsung dipengaruhi oleh fluktuasi pada level kegiatan usaha.
Biaya variable, bervariasi dengan variasi pada volume, yaitu ketika
ada peningkatan pada produksi, biaya variable akan meningkat secara
sebanding dengan persentase sama dan ketika tidak ada produksi tidak
akan ada biaya variable. Biaya variabel secara langsung sebanding
terhadap unit yang diproduksi oleh usaha.
Cara Menghitung Biaya Variabel
Biaya variabel memiliki dua karakteristik yaitu total biaya variabel
akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume atau kapasitas,
semakin besar kapasitas yang digunakan maka semakin besar pula total
biaya variabel dan sebaliknya. Karakteristik kedua adalah biaya per
unitnya tetap atau konstan.
Contohnya, biaya pemakaian bensin dan oli pada kendaraan yang
dihitung dan tergantung pada jarak yang ditempuh, tapi harga per liter
bensin dan oli tetap atau konstan, tidak terpengaruh jarak tempuh.
Contoh detailnya seperti berikut ini:
- Harga Pertalite Rp8.000 per liter. Satu liter Pertalite bisa menempuh jarak 20 km. Bagaimana perhitungan biaya variabel per unit?
Dari contoh soal akuntansi biaya variabel di atas, berarti biaya pertalite per 1 km adalah : Rp8.000/20 = Rp400,-
Mari kita lihat tabel berikut ini:
biaya per liter pertalite
|
jarak yang ditempuh
|
total biaya pertalite
|
Rp400
|
500
|
Rp200.000
|
Rp400
|
1000
|
Rp400.000
|
Rp400
|
1500
|
Rp600.000
|
Keterangan:
Total biaya variabel dalam hal ini total biaya dari pemakaian
pertalite, besar kecilnya tergantung pada volume aktivitas, dalam hal
ini jarak tempuh. Semakin tinggi volume aktivitas maka total biaya
variabel juga semakin naik, dan sebaliknya. Tapi biaya variabel per
unitnya tetap. Dalam contoh di atas, berapapun jarak yang ditempuh harga
pertalitenya Rp400.
Dalam proses produksi, adanya biaya variabel dan biaya tetap hanya
merupakan sebagian dari program pembiayaan yang harus ditanggung
perusahaan. Masih ada beberapa pembiayaan semacam pembiayaan produksi
maupun pembiayaan pemasaran yang harus dihitung dengan cermat.
Pembiayaan ini statusnya sangat penting dalam soal kelangsungan
operasional suatu perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting memahami
biaya yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan produksi. Untuk
mempermudah penghitungan semua biaya ini, sebaiknya setiap perusahaan
menggunakan bantuan software akuntansi yang aman dan tepercaya.
Contoh Biaya Variabel (Variabel Cost)
Untuk lebih jelas mengenai Biaya Variabel, kita mengambil contoh produksi ponsel pintar. Setiap Ponsel Pintar atau Smartphone yang diproduksi harus memiliki 1 unit LCD (layar ponsel) seharga Rp. 800.000,-. Ini berarti bahwa setiap 1 unti Ponsel Pintar yang diproduksi, biaya variabel akan naik Rp. 800.000,-. Jika 100 unit ponsel pintar yang diproduksi, biaya variabel LCD akan menjadi Rp. 80.000.000,- (100 x Rp. 800.000,-). Jika 1000 unit ponsel pintar yang diproduksi maka biaya variabel LCD akan meningkat menjadi Rp. 800.000.000,-. Namun sebaliknya, jika hanya 10 unit ponsel pintar yang berhasil diproduksi, maka biaya variabel LCD akan menjadi Rp. 8.000.000,- saja.Dari contoh diatas dapat kita lihat bahwa semakin banyak unit ponsel pintar yang diproduksi semakin tinggi pula biaya variabelnya. Sebaliknya, apabila hanya sedikit saja unit ponsel pintar yang diproduksi semakin rendah pula biaya variabel. Ini berarti bahwa biaya variabel dapat dikurangi hingga 0 atau sepenuhnya jika produksi terhenti (tidak menghasil produk sama sekali). Hal ini sangat berbeda dengan biaya tetap atau fixed cost yang masih tetap ada atau tetap sama bahkan pada tingkat produksi “0” (nol).
Untuk mencari total biaya variabel, kita dapat menggunakan persamaan atau rumus dibawah ini :
Total Biaya Variabel = Total Jumlah Output x Biaya Variabel per unit
Contoh kasus
Untuk memproduksi sehelai baju batik, diperlukan kain batik, benang dan kancing dengan masing-masing harga Rp. 100 ribu, Rp. 10 ribu dan Rp. 5 ribu. Apabila dijumlahkan, maka untuk produksi 1 helai baju batik, diperlukan biaya variabel sebesar Rp. 115 ribu. Sebulan, perusahaan dapat memproduksi sebanyak 1000 helai baju batik. Berapakah Total Biaya Variabel baju batik tersebut?Penyelesaian :
Total Biaya Variabel = Total Jumlah Output x Biaya Variabel per unit
Total Biaya Variabel = 1.000 x 115.000
Total Biaya Variabel = 115.000.000
Jadi total biaya variabel adalah sebesar Rp. 115.000.000,-.
Perbedaan Utama Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Berikut adalah beberapa poin substansial tentang perbedaan antara 2 biaya ini dalam ilmu akuntansi :
- Biaya tetap adalah biaya yang tidak bervariasi dengan perubahan kuantitas unit produksi. Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi dengan perubahan dalam jumlah unit produksi.
- Biaya tetap adalah berdasarkan waktu terkait, yaitu tetap konstan selama suatu periode. Berbeda dengan biaya variabel yang berhubungan dengan volume, yaitu berubah dengan perubahan volume.
- Biaya tetap adalah biaya ‘pasti’, biaya itu akan terjadi bahkan ketika tidak ada unit yang diproduksi. Sebaliknya, biaya variabel tidak pasti dan hanya akan terjadi ketika perusahaan melakukan produksi.
- Perubahan biaya tetap adalah per-unit. Di sisi lain, biaya variabel tetap konstan dalam per-unitnya
- Contoh biaya tetap adalah sewa, pajak, gaji, depresiasi, biaya, bea, asuransi, dll. Contoh biaya variabel adalah biaya pengepakan, pengiriman, material yang dikonsumsi, upah, dll.
- Biaya tetap tidak termasuk pada saat penilaian persediaan, tetapi biaya variabel disertakan.
Penelusuran yang terkait dengan Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
- rumus biaya tetap dan biaya variabel
- biaya transportasi termasuk biaya tetap atau variabel
- pengertian biaya tetap menurut para ahli
- meliputi apa saja biaya variabel
- apa tujuan mengetahui biaya tetap dan biaya variabel bagi sebuah perusahaan
- cara menghitung biaya tetap
- makalah biaya tetap dan biaya variabel
- sebutkan biaya tetap dan biaya variabel dalam budidaya ayam petelur
Post a Comment for "Pengertian Beserta Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel"