Pengertian Kinerja ,Unsur, Faktor, Karateristik ,Indikator dan Perbedaan Kerja dan Kinerja
Pengertian Kinerja Via : Keperpus.com |
Kinerja dalam organisasi,merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer
sering tidak memperhatikan kecuali sudah sangat buruk atau segala
sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa
buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan
/ instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk
organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda
peringatan adanya kinerja yang merosot.
Definisi Kinerja
Berikut adalah beberapa pengertian tentang Kinerja yang antara lain adalah :
- Menurut Mangkunegara mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan untuk mencapaitujuan yang diharapkan.
- Handoko mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
- Pengertian performance (kinerja, hasil kerja/prestasi kerja). Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
- Menurut As’ad kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
- Menurut Withmore mengatakan bahwa kinerja merupakan ekspresi potensi seseorang dalam memenuhi tanggung jawabnya dengan menetapkan standar tertentu. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas dan efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan
bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak
dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga
mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.
Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka
kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam
suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada
anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan
kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan
apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku
(Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan
karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan
organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam
membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan
organisasi.
Unsur Penilaian Kinerja
Menurut Hasibuan menyatakan bahwa unsur-unsur penilaian kinerja adalahsebagai berikut- Prestasi. Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan.
- Kedisiplinan. Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang adadan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
- Kreatifitas. Penilaian kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitas untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
- Bekerja sama. Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja samadengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
- Kecakapan. Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam elemen yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi manajemen.
- Tanggung jawab. Penilaian kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang digunakan, serta perilaku pekerjaannya.
Karakteristik Kinerja Karyawan
- Memiliki tanggung jawab yang tinggi.
- Tidak takut mengambil dan menanggung resiko.
- Mempunyai tujuan yang realistis.
- Mempunyai rencana kerja yang menyeluruh serta berjuang untuk merealisasi tujuan tersebut .
- Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.
- Mencari sebuah kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Robbins (2006) kinerja karyawan memiliki enam indikator, yaitu:
a. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawa terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
b. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
d. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian. Merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan tugas kerjanya.
f. Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitme kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
a. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawa terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
b. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
d. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian. Merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan tugas kerjanya.
f. Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitme kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Masih banyak organisasi yang sulit
membedakan antara pengertian kinerja dan kerja. Ada yang menganggap
keduanya sama saja. Ada pula yang mengatakan bahwa kinerja adalah
kegiatan yang dibiayai atau diberi anggaran agar dapat berfungsi.
Tidak
dapat disalahkan apabila muncul pendapat yang berbeda-beda mengenai hal
itu karena memang penggunaan istilah kinerja termasuk baru dalam kancah
perbahasaan kita. Paradigma lama yang biasa digunakan organisasi dengan
berfokus pada input, proses dan output menyebabkan organisasi cenderung
menyatakan bahwa sekedar menggunakan dana (input) atau melakukan suatu kegiatan (proses), atau membuat suatu buku pedoman (output) sudah merupakan suatu kinerja.
Perubahan paradigma yang mendasar menjadi berfokus pada outcome yang berupa perubahan yang terjadi setelah adanya output akan sangat menentukan kesungguhan organisasi untuk benar-benar berkinerja.
Apabila
dimasa lalu organisasi cukup memberikan janji mengenai kinerja, kini
seiring dengan gelombang menuju kepemerintahan yang baik (good governance)
organisasi diwajibkan untuk memenuhi janjinya dan memberikan bukti
mengenai pemenuhan janji tersebut. Kinerja yang dijanjikan harus diukur
apakah benar-benar telah dipenuhi. Untuk mengukur kinerja menggunakan
alat ukur yang disebut dengan indikator kinerja.
Indikator
kinerja akan memberikan gambaran mengenai apakah organisasi berhasil
atau gagal memenuhi janjinya. Lebih jauh lagi, indikator kinerja akan
memberikan informasi mengenai kinerja suatu organisasi atau seseorang
apakah dia berhasil atau gagal, baik atau tidak baik, sesuai ketentuan
atau tidak dan sebagainya. Dengan adanya informasi tersebut, organisasi
dapat membuat keputusan-keputusan yang dapat diperbaiki kegagalan,
mempertahankan keberhasilan, dan meningkatkan kinerja di masa yang akan
datang.
Indikator kinerja merupakan
alat bantu atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya,
indikator kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah
kegiatan atau sasaran yang diukur telah berhasil dilaksanakan atau
dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
Indikator
kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan
indikasi yang lebih baik dan lebih menggambarkan mengenai kinerja
organisasi. Selanjutnya apabila didukung dengan suatu sistem pengumpulan
dan pengolahan data kinerja yang memadai maka kondisi ini akan dapat
membimbing dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang andal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya.
Lebih
jauh lagi, indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun
laporan pertanggungjawaban. Indikator kinerja juga merupakan komponen
yang sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Berbagai peraturan
perundang-undangan sudah mewajibkan instansi pemerintah untuk menentukan indikator kinerja pada saat membuat perencanaan.
Dengan
adanya indiaktor kinerja, perencanaan sudah mempersiapkan alat ukur
yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang ditetapkan
telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan
kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan dengan menghindari
penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan dibuktikan
secara obyektif keberhasilannya.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Kinerja
- pengertian kinerja pdf
- jurnal pengertian kinerja
- contoh kinerja
- pengertian manajemen kinerja
- pengertian kinerja dan definisi
- pengertian kinerja menurut para ahli tahun 2018
- pengertian kinerja menurut mathis and jackson
- perbedaan kerja dan kinerja
Post a Comment for "Pengertian Kinerja ,Unsur, Faktor, Karateristik ,Indikator dan Perbedaan Kerja dan Kinerja"